Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Agent VALORANT ala RRQ, Kalahkan DRX di VCT Pacific Stage 2

Rekomendasi Agent yang bawa RRQ Qualified ke Champions Paris
Rekomendasi Agent yang bawa RRQ Qualified ke Champions Paris (instagram.com/vctpacific)

Pertandingan RRQ melawan DRX di Playoff Lower Quarterfinal VCT Pacific Stage 2 pada Sabtu, (16/8/2025), menjadi salah satu duel paling seru yang menyedot perhatian komunitas VALORANT. Bukan hanya karena RRQ berhasil melaju dengan skor meyakinkan 2-0, tetapi juga karena komposisi Agent yang mereka pilih benar-benar menunjukkan kedalaman strategi tim. Dengan pemilihan Agent yang tepat dan eksekusi yang disiplin, RRQ berhasil mematahkan dominasi DRX yang selama ini dikenal sebagai salah satu tim paling konsisten di kawasan Pasifik.

Lebih dari sekadar angka di papan skor, kemenangan ini memperlihatkan bahwa RRQ mampu memaksimalkan potensi tiap pemain dengan Agent yang sesuai gaya main mereka. Monyet, xffero, Kushy, crazyguy, dan Jemkin tampil dengan peran berbeda, namun berpadu dalam harmoni strategi yang sulit dibendung. Dari entry fragger mematikan, utility support yang cermat, hingga pengendali tempo permainan, semua elemen tersebut menjadi kunci penting keberhasilan RRQ. Berikut ini adalah pemilihan Agent VALORANT ala RRQ saat menaklukkan DRX.

1. Raze jadi Agent andalan Monyet saat lawan DRX

Raze jadi agent andalan RRQ Monyet
Raze jadi agent andalan RRQ Monyet (playvalorant.com)

Di barisan depan, Monyet yang memilih Raze tampil luar biasa sebagai mesin penghancur pertahanan DRX. Statistiknya mencatat 37 kill, menjadikannya pemain dengan impact terbesar di sepanjang laga. Dengan gaya main agresif, satchel boost yang cepat, dan grenade yang tepat sasaran, Monyet berhasil membuka site serta menekan pergerakan lawan sejak awal ronde. Keberanian ini bukan hanya memberikan keuntungan jumlah pemain, tetapi juga mengacaukan formasi pertahanan DRX yang terbiasa bermain disiplin.

Lebih jauh, Raze yang digunakan Monyet benar-benar merepresentasikan tipikal entry fragger sempurna. Setiap kali ia masuk lebih dulu, selalu ada celah yang bisa dimanfaatkan rekan setimnya. Momentum ini membuat DRX terpaksa mengubah pola permainan mereka, dan akhirnya kehilangan konsistensi. Tidak heran bila Raze versi Monyet bisa dijadikan inspirasi bagi pemain lain yang ingin tampil agresif dan memimpin teamfight di awal ronde.

2. Viper xffero dan Sova Kushy, tulang punggung strategi RRQ

Viper dan Sova jadi andalan RRQ xffero dan RRQ Kushy
Viper dan Sova jadi andalan RRQ xffero dan RRQ Kushy (playvalorant.com)

Meski sorotan banyak tertuju pada duelist, tak bisa dipungkiri bahwa keberhasilan RRQ juga ditopang oleh permainan rapi dari xffero dengan Viper dan Kushy dengan Sova. xffero mencatat 35 kill dengan ACS 258, sebuah angka yang menunjukkan betapa efektifnya ia mengontrol area lewat toxic screen dan snake bite. Setiap site execute DRX hampir selalu terganggu oleh utility milik xffero, membuat mereka kesulitan untuk menguasai area dengan nyaman.

Sementara itu, Kushy dengan Sova memainkan peran vital sebagai pengumpul informasi. Dengan 33 kill plus intel dari recon bolt dan drone, ia membantu tim membaca posisi musuh lebih cepat. Perpaduan Viper dan Sova inilah yang menjadi fondasi strategi RRQ. Ketika lawan sudah dipaksa berada di posisi sulit, informasi akurat membuat entry Monyet dan Jemkin semakin efektif. Duet xffero dan Kushy menunjukkan bahwa controller dan initiator bisa jadi penentu kemenangan, bukan sekadar pendukung.

3. Jett Jemkin dan Omen crazyguy, penutup celah di setiap ronde

Jett dan Omen jadi andalan RRQ Jemkin dan RRQ Crazyguy
Jett dan Omen jadi andalan RRQ Jemkin dan RRQ Crazyguy (playvalorant.com)

Agent VALORANT ala RRQ yang terakhir adalah Jemkin dengan Jett dan crazyguy dengan Omen. Keduanya berkontribusi besar dalam memastikan RRQ tidak kehilangan tempo permainan. Jemkin mencatat 31 kill dengan peran sebagai secondary duelist, memanfaatkan dash cepat dan operator untuk menutup rotasi lawan. Meski tidak setajam Monyet, Jemkin menjadi sosok penting yang menjaga keseimbangan agresivitas tim. Keberadaannya membuat RRQ selalu punya opsi menyerang maupun bertahan dengan fleksibel.

Di sisi lain, crazyguy dengan Omen memang tidak mencatat frag terbanyak, namun perannya sangat vital. Dengan 26 kill dan smoke yang konsisten, ia menjadi pengendali tempo di setiap ronde. Paranoia miliknya juga sering kali membuka peluang bagi rekan setim untuk retake maupun push. Kombinasi Omen dan Jett ini terlihat sederhana, tetapi dalam praktiknya sangat efektif menutup celah permainan RRQ. Tanpa keduanya, kemenangan 2-0 atas DRX mungkin tidak akan terjadi semulus ini.

Kemenangan RRQ atas DRX di VCT Pacific Stage 2 memperlihatkan bagaimana strategi yang matang, pemilihan Agent yang tepat, serta eksekusi taktis bisa menjadi kunci sukses di level kompetitif. Setiap pemain tampil dengan peran yang jelas, mulai dari Monyet dengan gaya agresifnya, Kushy yang konsisten menjaga tempo, hingga crazyguy yang memberi kestabilan sebagai in-game leader. Semua elemen itu berpadu dan menghasilkan permainan dominan yang membuat DRX kesulitan mencari celah.

Dengan hasil ini, RRQ tidak hanya melangkah ke babak selanjutnya, tetapi juga memastikan tiket ke VALORANT Champions 2025. Pencapaian ini menjadi tonggak penting untuk skena VALORANT Indonesia, sekaligus menambah optimisme bahwa RRQ bisa berbicara lebih jauh di turnamen global. Perjalanan mereka masih panjang, dan para penggemar tentu menantikan bagaimana tim ini akan terus berkembang menghadapi tantangan berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us