5 Alasan Sand Land Wajib Dimainkan Penggemar JRPG

Salah satu keunggulan Akira Toriyama ketika ia menciptakan komik atau manga ialah narasi yang kompleks dan berbeda dari yang lain. Dalam game Sand Land ini, misalnya, kamu juga akan disuguhkan narasi dan gaya cerita yang unik, berani, dan nyeleneh. Ini layaknya karya Toriyama legendaris zaman dulu.

Di sini, cerita akan mengisahkan sosok pangeran iblis bernama Beelzebub dan teman-temannya yang bakal menyelamatkan Bumi dari kiamat kekeringan. Well, dalam konteks demonologi dan beberapa keyakinan, nama iblis yang satu ini dipercaya sebagai salah satu penguasa neraka. Namun, alih-alih mengikuti konteks tersebut, Toriyama justru menggunakan Beelzebub sebagai sosok unik yang bahkan menyelamatkan dunia.

Beelzebub dan teman-temannya bertugas untuk mencari atau menemukan sumber air legenda. Konon katanya, sumber air inilah yang sanggup mengubah dunia menjadi jauh lebih baik. Kisah pertemanan atau hubungan unik antara manusia dan iblis inilah yang berani diangkat ke dalam Sand Land—JRPG yang akhirnya banyak disukai gamer.

Penulis pernah menamatkan game Blue Dragon di konsol Xbox 360 sekitar 17 tahun lalu. Salah satu hal terbaik dari game tersebut ialah gaya dan penampakan karakter yang begitu khas. Alih-alih menggunakan desain yang tampak gagah dan kekar ala manga Jepang kebanyakan, Toriyama justru lebih suka membuatnya tampil beda.

Ini pun terjadi pada Sand Land. Jangan bayangkan karakter Beelzebub seperti iblis bertanduk yang menyeramkan. Jauh dari itu, Beelzebub dalam Sand Land digambarkan sebagai sosok yang agak imut meski usianya sudah lebih dari 2.500 tahun. Tentu saja sebagai keturunan iblis, ia memiliki berbagai macam kekuatan fisik yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.

Selain Beelzebub, ada beberapa karakter lain yang tak kalah uniknya. Sheriff Rao, Thief, dan Ann juga dimasukkan ke dalam game ini dengan karakter yang tetap lekat dengan manga aslinya. Lalu, ada juga Lucifer sebagai ayah Beelzebub, Jenderal Are, Komandan Zeu, dan Mayor Tor yang akan melengkapi game ini dengan penampakan mereka yang khas bercirikan goresan tangan Akira Toriyama.

Di mata penulis, Sand Land sudah tampil cukup bagus karena ia disertai dengan mekanisme gameplay yang mengasyikkan. Well, memang ada beberapa kasus permainan justru terasa membosankan. Namun, itu semua masih bisa ditebus dengan upaya ILCA dalam meracik RPG aksi yang atraktif dan mudah diadaptasi.

Adaptasi dari manga dan anime sudah cukup solid. Bahkan, semua mekanisme dan alur cerita yang ada dalam game Sand Land dinilai lebih lengkap ketimbang versi komiknya. Sayangnya, dengan metode RPG open world yang cukup luas, developer seolah kesulitan meramaikan game ini dengan misi atau NPC yang hidup layaknya RPG Barat.

Beruntung kita masih menemukan beberapa area, kota, dan tempat unik yang patut untuk dijelajahi. Beberapa misi sampingan juga terasa bagus dan mengundang rasa penasaran gamer meskipun lagi-lagi tidak semuanya tersaji maksimal. Jadi, kalau suka dengan JRPG yang mengedepankan aksi atraktif, Sand Land wajib kamu mainkan kala akhir pekan.

Mulai dari Tank, Dirt Buggy, Raptor, Jump-Bot, Jet Hover, Uniride, sampai The Battle Armor, semuanya tersaji jelas bahwa mereka adalah goresan tangan mendiang Toriyama. Hal ini kembali mengingatkan penulis pada game lawas sejenis, seperti Blue Dragon atau Chrono Trigger. Mereka sama-sama memiliki konsep desain nyeleneh.

Bermanuver menggunakan kendaraan dalam Sand Land pun tak kalah hebohnya. Gak hanya itu, gamer juga diberikan sedikit kebebasan dalam memodifikasi atau menambahkan suku cadang tertentu yang bisa dikumpulkan dalam misi-misi khusus. Variasi yang cukup kaya akan kendaraan macam ini jelas berguna ketika digunakan pada medan atau area tertentu.

Melumpuhkan musuh pun juga terasa lebih epik dan mengasyikkan dengan kendaraan berbasis tempur. Kamu pernah mengikuti atau memainkan serial Dragon Ball? Jika ya, kamu akan paham bahwa penggambaran kendaraan macam ini memang sangat cocok dengan desain karakter yang terbilang imut dan penuh warna.

Sand Land dirilis di berbagai platform media, seperti Microsoft Windows (PC), PS4, PS5, dan Xbox Series X/S. Hebatnya, performanya di banyak perangkat tersebut terbilang sukses karena laporan kerusakan, bug, dan penurunan performa terbilang sedikit. Bahkan, versi PC-nya jarang mendapatkan komplain terkait penurunan angka fps yang biasanya terjadi pada banyak game yang baru saja dirilis.

Jika ingin memainkannya di PC, kebutuhan spesifikasi yang disarankan developer juga tidak begitu tinggi. Kamu perlu menyiapkan RAM 8 GB, prosesor setara Intel i5 generasi 9, VGA GTX 1660 Ti, dan kapasitas HDD 20 GB. Dengan spesifikasi tersebut, kamu sudah dapat memainkan Sand Land dengan tampilan FHD dan stabil pada 60 fps.

Bagaimana dengan harganya? Untuk versi PC, Bandai Namco mematok Rp599 ribu (versi standar) dan Rp699 ribu (deluxe edition). Lalu, PlayStation menjual game bergrafik Unreal Engine 5 ini seharga Rp879 ribu (versi PS5). Adapun, Xbox menjual game ini juga ke dalam dua kategori, yakni standar seharga 59 USD (Rp900 ribuan) dan deluxe edition pada angka 69 USD (Rp1 jutaan).

So, bagaimana menurutmu? Karya besar yang satu ini tentunya cukup sayang untuk dilewatkan, bukan? Selain alur cerita yang keren, game ini juga membutuhkan waktu tamat sekitar 35—50 jam jika kamu memainkan semua misi sampingannya.