TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kualitas Buruk, 8 Game PlayStation Ini Hampir Nihil Pendapatan

Nomor 2 sampai masuk buku rekor dunia!

microsoft.com

Uang atau pendapatan sangat berkaitan dengan industri video game, di mana “usia” suatu franchise atau studio developer sangat bergantung padanya. Mendulang pendapatan besar selalu menjadi keinginan setiap developer atau publisher yang sayangnya dalam beberapa kasus, tidak sepenuhnya terealisasikan.

Seperti beberapa game PlayStation di bawah ini misalnya yang bisa dikatakan mengecewakan karena hampir tidak memberikan sama sekali pemasukan kepada kreatornya. Bisa tebak?

1. Marvel vs Capcom: Infinite

Marvel vs. Capcom: Infinite merupakan game fighting 2D yang sesuai namanya, mengadu puluhan karakter dari semesta Marvel dan Capcom. Karakter-karakter ikonik Marvel seperti Iron Man, Thanos, Hulk dan Captain America hadir di game ini, di samping karakter populer Capcom seperti Chris Redfield, Dante, Frank West dan banyak lagi.

Capcom selaku developer mengharapkan game ini untuk terjual hingga dua juta kopi, namun kenyataannya hingga akhir tahun 2018, Marvel vs. Capcom: Infinite hanya terjual sebanyak satu juta kopi saja.

2. Okami

Okami merupakan game aksi petualangan yang dirilis oleh Capcom untuk PS2 pada tahun 2006, sebelum akhirnya mendapat versi HD untuk PS3. Game ini berlatar di Jepang abad pertengahan di mana pemain mengendalikan Okami Amaterasu – dewi matahari dalam bentuk serigala putih.

Terlepas dari banyaknya ulasan baik, Okami sayangnya gagal laris manis di pasaran. Okami hanya terjual sebanyak 600 ribu kopi dan masuk ke buku Guinness World Records sebagai game paling tidak sukses secara komersial pada tahun 2010.

3. Brutal Legends

Brutal Legends merupakan game yang ‘mengawinkan’ elemen aksi petualangan dengan strategi real-time. Game ini mengikuti kisah Eddie Rigs (suaranya diisi oleh aktor sekaligus komedian – Jack Black), yang terlempar ke dunia fantasi bergaya heavy metal untuk menaklukkan penjahat bernama Doviculus.

Sama seperti Okami, Brutal Legends mendapat cukup banyak ulasan baik dari para kritikus. Namun sayang, karena konsep hybrid dengan heavy metal yang diusung terlalu aneh bagi pemain awam, Brutal Legends jadi kurang laku.

Baca Juga: Heboh, 7 Game Ini Jalan Ceritanya Tuai Kritikan Pedas dari Para Gamer

4. Spec Ops: The Line

Dikembangkan oleh developer asal Jerman – Yager Development, Spec Ops: The Line merupakan game third-person shooter yang dirilis pada tahun 2012. Pada game ini, pemain berperan sebagai kapten Martin Walker bersama tim elit Delta Force, dikirim ke Dubai pasca-bencana untuk sebuah misi pengintaian.

Berbanding terbalik dengan ulasan positif terkait narasi dan visualnya, Spec Ops: The Line gagal secara komersial. Game dengan empat ending berbeda ini terjual kurang dari yang diharapkan dan dilarang di Uni Emirat Arab. 

5. WWE 2K20

WWE 2K20 merupakan game gulat profesional yang diterbitkan oleh 2K Sports dan yang pertama di seri yang dikembangkan oleh Visual Concepts. Game ini dilengkapi dengan beberapa mode seperti mode Showcase – yang berisi grup gulat populer yaitu Four Horsewomen, mode 2K Towers dan mode My Career.

Selain itu, game ini juga mendapatkan empat ekspansi DLC yang menawarkan tema yang berbeda. WWE 2K20 menerima ulasan yang sebagian besar negatif, yang pada akhirnya berujung pada penjualan yang buruk.

6. Beyond Good & Evil

Dikembangkan oleh Ubisoft, Beyond Good & Evil merupakan game aksi petualangan yang rilis pada tahun 2003. Game ini berkisah mengenai seorang reporter investigasi bernama Jade yang bersama dengan gerakan perlawanan, berusaha untuk mengungkap sebuah konspirasi besar.

Game ini diterbitkan sebelum Natal dan terjual dengan sangat buruk sampai-sampai retailer harus menurunkan harganya hingga 80 persen. Saat ini, sekuelnya sedang dikembangkan dan diharapkan tidak mengikuti hasil buruk dari game pertamanya.

7. Psychonauts

Psychonauts menceritakan tentang Raz — bocah laki-laki dengan kemampuan psikis, yang melarikan diri dari sirkus untuk menjadi Psychonaut, mata-mata dengan kekuatan psikis. Game yang mengusung genre platformer ini, dikembangkan oleh Double Fine Productions dan menderita karena hanya terjual sebanyak 100 ribu kopi saja.

Hasilnya, Double Fine rugi secara finansial dalam jumlah yang tidak sedikit. Untungnya, lewat game lain, Double Fine berhasil bangkit dan kini tengah bersiap-siap untuk merilis sekuel dari Psychonauts.

Baca Juga: 7 Game Simulasi Terbaik di Android, Pas di saat Bosan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya