TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[REVIEW] Animal Shelter Simulator—Game Imut untuk Penyayang Hewan

Murah, tapi gak murahan

Animal Shelter Simulator (dok. Games Incubator/Animal Shelter Simulator)

Jika menilik beberapa judul game simulasi tentang memelihara hewan, mungkin hanya The Sims 4 Cats & Dogs, Zoo Tycoon, Nintendogs, dan Dog's Life yang bisa memberikan kesan membekas di hati. Selebihnya, game kelas berat lain masih sangat didominasi oleh RPG, FPS, horor, dan petualangan lain yang sifatnya masih sangat mengikuti arus utama.

Nah, berpijak dari sana, sebuah developer bernama Games Incubator telah mencoba peruntungannya dengan menerbitkan sebuah judul yang tidak biasa. Yup, game berjudul Animal Shelter atau Animal Shelter Simulator ini sudah dijual oleh Steam sejak 23 Maret 2022 dengan harga murah, yakni Rp100 ribuan saja.

Lantas apa yang ditawarkan oleh game ini? Bagaimana kesan penulis selama memainkan game yang cukup imut ini? Yuk, simak review Animal Shelter Simulator di bawah ini.

1. Merawat dan menampung hewan layaknya shelter sungguhan

Animal Shelter Simulator akan mengajak kalian untuk merawat dan menampung hewan liar. (dok. Games Incubator/Animal Shelter Simulator)

Seperti judulnya, game ini jelas akan menugaskan kita pada hal-hal yang berkaitan dengan penampungan hewan. Nah, gak cukup sampai di sana, kamu juga wajib merawat, menjaga, dan memberi perlindungan terhadap semua hewan yang ada di shelter milikmu. Tugas kita di sini cukup kompleks. Bahkan, penulis berani katakan bahwa Animal Shelter merupakan game simulasi penampungan hewan paling lengkap yang pernah ada.

Bagian yang paling menantang dalam game ini adalah mencari pihak atau keluarga yang mau mengadopsi anjing atau kucing di shelter kita. Well, dalam hal ini, tidak semua hewan bisa cocok dengan pihak pengadopsi atau sebaliknya. Plot dan narasi yang ada dalam setiap game simulasi memiliki benang merah berupa target dalam kesuksesan usaha kita untuk memajukan objek yang erat kaitannya dengan manajemen.

Begitu juga dalam Animal Shelter, proses adopsi dan perawatan hewan sangatlah panjang dan membutuhkan waktu yang tak sebentar. Tiga hal utama yang sama sekali tidak boleh luput adalah kebutuhan makanan, kesehatan, dan menjaga mental agar tidak stres. Jika salah satunya luput begitu saja, misi kita akan gagal karena tentu membawa dampak buruk bagi hewan di penampungan.

Dengan segala kerumitan dan kompleksitas yang ada, penulis menganggap bahwa game ini bukanlah game murahan meskipun ia dijual hanya di angka Rp100 ribuan. Merawat dan memelihara hewan di sini memang akan cukup melelahkan. Akan tetapi, jika sukses dalam melakukannya, kita akan dibuat puas dan menemukan kesan yang membekas di hati.

Baca Juga: 7 Game Bertema Samurai Terbaik yang Harus Kamu Jajal

2. Simulasi menerapkan mekanisme gameplay adaptif

Mengatur bangunan adalah salah satu kelebihan dalam game Animal Shelter Simulator. (dok. Games Incubator/Animal Shelter Simulator)

Meski tampak kompleks dan rumit, game ini ternyata menyajikan mekanisme permainan yang cukup adaptif alias mudah dipahami. Nah, salah satu mekanisme yang penulis suka adalah kesempatan yang diberikan oleh developer agar kita bisa mengatur bangunan dan interior di shelter kita.

Beberapa aspek harus diperhatikan di sini, mulai dari ruang pengobatan, taman bermain, kandang, dan kantor wajib diatur sedemikian rupa agar efektif dan efisien. Ingat, ya, semua hewan yang ada di penampungan ini wajib diajak bermain dan berinteraksi. Jika tidak, mereka bisa stres dan itu akan menurunkan nafsu makan mereka.

Nah, itu sebabnya, membangun taman untuk kucing dan anjing bisa sama pentingnya dengan ruangan pengobatan atau kantor pribadi kita. Uniknya, dalam game ini disediakan ruangan khusus untuk berfoto dengan hewan-hewan kesayanganmu. Pada akhirnya, foto yang bagus akan menggugah pengunjung untuk tertarik dengan hewan-hewan tersebut.

Perlu diingat bahwa permainan akan bersifat terbuka di pertengahan cerita. Artinya, setelah kamu menerima hewan untuk ditampung, keputusan dan misi yang ada tetap ada di tanganmu sebagai gamer. Dengan mekanisme gameplay yang masuk akal seperti ini, sepertinya Animal Shelter Simulator memang pantas disebut sebagai salah satu game simulasi memelihara hewan terbaik yang pernah dirilis ke pasaran.

3. Tampilan visual yang cukup bagus

Animal Shelter Simulator sudah menampilkan grafik yang cukup bagus. (dok. Games Incubator/Animal Shelter Simulator)

Namanya game simulasi tentu tampilan visualnya tidak bombastis layaknya game lain, semacam RPG atau FPS yang memang mengedepankan grafik ciamik. Namun, di mata penulis, Animal Shelter Simulator sudah hadir dengan tampilan visual yang cukup bagus. Jika dibandingkan dengan Zoo Tycoon 3, memang grafik pada game ini sedikit ketinggalan.

Kendati demikian, jelas game ini akan memberikan kita nilai lebih di berbagai aspek manakala dikaitkan dengan simulasi memelihara hewan. Pergerakan anjing dan kucing dalam game ini juga cukup apik meskipun kadang tampak sedikit bug di dalamnya. Jangan khawatir, bug dalam tampilan grafiknya masih sangat bisa untuk ditoleransi.

Meskipun terbilang imut dan lucu, spesifikasi untuk menjalankannya tidak bisa dikatakan imut, lho. Pasalnya, game ini membutuhkan RAM 16 GB, VGA setara GTX 750 Ti atau AMD R7 370, dan prosesor sekelas Intel Core i5 generasi menengah supaya bisa dijalankan dengan mulus. Sementara itu, kapasitas file-nya masih tergolong ringan, yakni 15 GB.

4. Audio dan musik yang sangat menghibur

Animal Shelter Simulator juga memiliki audio dan musik yang menghibur. (dok. Games Incubator/Animal Shelter Simulator)

Alih-alih dibuat stres karena ruwetnya merawat hewan-hewan di penampungan, kita justru akan dibuat rileks dan tenang di saat mendengarkan alunan audio dari game ini. Ya, apalagi, musik yang disuntikkan pun juga tergolong ringan, tenang, dan tentunya sejalan dengan kondisi shelter yang damai.

Bagi penulis, kualitas suara dan audio yang ditampilkan dalam Animal Shelter Simulator sudah sangat menghibur. Well, setidaknya bisa membuat kita lebih tenang dalam merawat anjing dan kucing yang membutuhkan penanganan ekstra. Beberapa kali bahkan penulis sempat mengantuk saat memainkan game ini karena alunan audio yang memang terdengar tenang dan menghanyutkan.

Baca Juga: [REVIEW] DEATH STRANDING DIRECTOR'S CUT—Lekat dengan Ciri Khas Kojima

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya