TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[REVIEW] Stray—Kisah Kucing yang Mencari Jalan Pulang Penuh Liku

Unik, kreatif, dan punya mekanisme adaptif

Stray (dok. BlueTwelve Studio/Stray)

Memainkan game bertema hewan peliharaan, macam Animal Shelter, The Sims 4 Cats & Dogs, My Universe: Puppies and Kittens, dan Little Friends: Dogs & Cats, mungkin akan membawa kita pada pengalaman yang mengasyikkan. Pasalnya, deretan game tadi tergolong sebagai simulasi yang cukup ringan untuk dimainkan.

Namun, kali ini, kita tidak akan membahas permainan bertema hewan peliharaan yang tergolong dalam simulasi. Yup, kita akan membahas dan mengulas tentang Stray, game bagus buatan BlueTwelve Studio yang tentu saja bukan termasuk simulasi ringan yang hanya menugaskan kita untuk merawat hewan peliharaan.

Well, penasaran seperti apa Stray itu? Bagaimana ulasan atau review dari penulis? Yuk, simak review Stray berikut ini.

1. Kisah kucing yang terjebak di dunia bawah

Stray memiliki gaya cerita yang unik dan berkelas. (dok. BlueTwelve Studio/Stray)

Plot dan gaya cerita yang disampaikan oleh developer dalam Stray memang tergolong unik dan berkelas. Penulis cukup takjub juga, lho, mengingat bahwa sang pengembang bukanlah perusahaan raksasa, bahkan baru didirikan pada 2016 lalu. Faktanya, Stray menjadi sebuah game dengan narasi yang bagus dan enak untuk diikuti.

Di sini, kamu akan menjalankan karakter seekor kucing tanpa nama yang kebetulan sedang tersesat di dunia bawah. Sebagai kucing liar, tentunya kamu sudah merasakan asam garam tentang kerasnya hidup di jalanan. Namun, dunia aneh yang kamu kunjungi ini sangatlah berbeda dengan dunia kita pada umumnya.

Nah, di sinilah peran developer ditampakkan secara genius. Alih-alih bertualang di dunia manusia yang normal dengan segala tantangannya, Stray justru akan mengajak kita ke dunia aneh yang diisi oleh peradaban asing dengan robot futuristis. Uniknya, zona lingkungan yang kita jelajahi terkesan mirip dengan dunia atas alias tempat manusia berada.

Oh, ya, kenapa penulis menyebutkan adanya dunia bawah dan atas dalam game ini? Karena di Stray, kita sebagai kucing memang akan terjebak di kedalaman Bumi. Awalnya, kita memang bersama kelompok kucing lainnya di dunia atas. Namun, kita terjatuh dan terperosok jauh ke dalam Bumi. Peradaban futuristis akan menyambut kedatangan kita dengan gelap.

Gaya kucing yang khas dan lucu jelas terpancar dalam game ini. Akan tetapi, kamu gak akan menemukan mekanisme imut ala simulasi hewan peliharaan seperti game lainnya. Sebaliknya, perjuanganmu untuk menemukan jalan pulang akan mendapatkan rintangan, liku, dan tentu tidak akan mudah.

Bukan hanya robot-robot unik, dunia bawah bahkan dihuni oleh makhluk aneh hasil dari mutasi bakteri yang cukup mengerikan. Makhluk ini tak akan segan untuk memangsa apa pun yang ada di sekitarnya. Nah, di sinilah sisi manusiawi game ini hadir, yakni ketika si kucing harus bekerja sama dengan para robot dan gadget bernama B-12 untuk mengatasi ancaman dari Zurks, nama dari makhluk aneh tersebut.

Lalu, apakah kucing oranye itu bisa kembali ke dunia asalnya? Apa yang sebetulnya terjadi di dunia bawah selama ini? Semua jawaban itu bisa kamu dapatkan jika kamu membeli dan memainkan Stray. Game rilisan 19 Juli 2022 ini dijual di Steam dengan harga Rp149.999. Selain Microsoft Windows (PC), Stray dapat dimainkan di konsol PS4 dan PS5.

Baca Juga: [REVIEW] Farthest Frontier—Membangun Peradaban di Ujung Dunia

2. Mekanisme gameplay atraktif dan membumi menjadi andalan

Mekanisme gameplay pada game Stray terkesan atraktif dan membumi. (dok. BlueTwelve Studio/Stray)

Satu hal yang juga penulis acungi jempol adalah bagaimana developer mengeksekusi segala mekanisme permainan menjadi lebih atraktif, adaptif, dan membumi. Memainkannya di PC cukup mudah dan bisa dilakukan tanpa adaptasi berlebihan. Kabarnya, versi PS5 pun juga dibuat nyaman dan lebih cocok dengan fitur DualSense.

Oh, ya, gaya kucing dalam Stray sudah sangat kucing banget! Artinya, karakter kucing yang ditampilkan memang mirip dengan kucing di dunia nyata. Isunya, sih, menyebutkan kalau tim dari developer memang hobi memelihara kucing dan anjing. Well, pantas saja Stray bisa merepresentasikan kucing yang imut, lincah, dan manja.

BlueTwelve Studio memang sepertinya sengaja memasukkan berbagai macam mekanisme yang cukup sederhana. Selain sangat adaptif, ada banyak puzzle atau misi yang cukup mudah untuk dipecahkan meskipun berbagai rintangan nyata tetap ada. Toh, lagi pula, gak mungkin juga tim yang menyukai kucing malah membuat game kucing yang berdarah-darah, bukan?

Pergerakan kucing pun juga lincah, tapi dibatasi dengan zona tertentu. Di sini, gamer memang gak akan menemukan kebebasan dan karakter tidak bisa lompat ke mana saja yang ia mau. Cara ini memang akan mengundang dua perasaan sekaligus bagi gamer yang menyukai gaya petualangan.

Pertama, kita tentu tidak akan berharap kalau si kucing akan bernasib tragis akibat kejamnya lingkungan. Tidak, itu bukanlah narasi ideal bagi pencinta kucing mana pun di dunia. Kedua, jiwa petualangmu jelas akan dibatasi di sini. Kamu akan merelakan jiwa petualangmu yang bebas dibatasi begitu saja ketika melihat sosok kucing liar yang lucu di hadapanmu.

Lantas, apa ada yang salah dengan cara implementasi tersebut? Di sini, penulis berani katakan tidak. Kendati si kucing gak memiliki kekuatan apa-apa, kita sebagai gamer justru akan dibuat untuk terus berusaha melindunginya. Ketika pasukan Zurks mengancam, kucing hanya memiliki ketangkasan dan kecepatan untuk mengatasi itu semua.

Seolah kita akan dibuat bergumam "Tenang, pus, aku ada di sini untukmu. Tak akan kubiarkan mereka menggapaimu dengan mudah." Well, konteks inilah yang memang diincar oleh developer dan mereka berhasil membawakannya dengan sempurna. Jadi, kalau kamu gamer yang suka dengan kucing, Stray wajib dimainkan hingga tamat.

3. Tampilan visual bagus meskipun bukan yang terbaik

Tampilan visual dalam game Stray sudah cukup bagus kendati bukan yang terbaik. (dok. BlueTwelve Studio/Stray)

Stray juga hadir di konsol PS5 yang tentunya menjanjikan visual apik. Oke, di mata penulis, game ini sudah tampil dengan visual apik dan menggoda. Namun, jika dikorelasikan dengan grafik di banyak judul game modern lainnya, Stray memang tampak sedikit ketinggalan. Gak perlu gundah karena itu bukan potensi bencana.

Memainkan Stray di layar FHD pun sudah sangat layak untuk dijalani. Bahkan, setelan grafik yang tinggi di PC pun sudah akan menampilkan gaya visual yang keren dan berwarna. Nah, pada PC, spesifikasi yang diminta adalah sistem Windows 10, RAM 8 GB, VGA setara GTX 750 Ti, dan prosesor Intel Core i5-3570 atau di atasnya. Jangan lupakan kapasitas ruang penyimpanan sebesar 10 GB untuk instalasi game.

4. Kualitas audio pun terdengar apik dan sesuai porsinya

Kualitas audio di game Stray sudah terdengar bagus. (dok. BlueTwelve Studio/Stray)

Menjelajahi dunia bawah akan tampak memesona karena kamu akan melihat berbagai keunikan di sana. Nah, salah satu faktor penentu kenikmatan tersebut rupanya ada di sisi audionya. Suara hujan, guntur, lingkungan sekitar, bahkan keheningan bisa dijabarkan dengan baik dalam game ini.

Mau lebih merasa imut lagi? Tekan Left Alt (setelan awal di keyboard penulis) untuk mengeluarkan suara meow. Bahkan, suara menggaruk-garuk pohon pun juga direpresentasikan dengan cukup baik di sini. Penulis lebih suka memainkannya dengan headset agar terkesan lebih nendang dan privat. Namun, kalau suka dengan sistem audio yang menggelegar, suara di game ini juga akan pas dan sesuai porsinya, kok.

Baca Juga: [REVIEW] Marvel's Spider-Man Remastered—Tampil Memukau di PC

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya