TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Honor of Kings Versi Global Tak akan Bisa Saingi MLBB

Salah satunnya karena perilisan yang terlambat

Honor of Kings (dok. Tencent Games/Honor of Kings)

Kabar perilisan Honor of Kings secara global menarik perhatian sebagian penggemar MOBA. Sebab, game ini sudah berusia hampir satu dekade, namun selama ini hanya tersedia di China saja. Game buatan TiMi Studio dan Tencent ini punya beberapa versi internasionalnya, salah satunya adalah Arena of Valor yang sudah ada sejak 2016 di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Perilisan global Honor of Kings digadang-gadangkan akan bersaing dengan game MOBA lainnya yang sudah ada di platform mobile seperti League of Legends: Wild Rift dan Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB). Nah, di Indonesia game MOBA terpopuler saat ini adalah Mobile Legends. Saking terkenalnya, game ini begitu sulit disaingi, semua game MOBA lainnya juga harus kalah bersaing. Apakah Honor of Kings versi global mampu  mengalahkan pamor Mobile Legends? Ada beberapa alasan Honor of Kings global tak akan bisa saingin MLBB. Apa saja alasan tersebut? Mari kita bahas bersama-sama.

1. Keterlambatan perilisan yang hampir satu dekade

Honor of Kings (dok. Tencent Games/Honor of Kings)

Honor of Kings sebenarnya sudah ada sejak 2015, atau setahun sebelum kemunculan Mobile Legends. Sayangnya, Tencent Games saat itu hanya merilis game ini di China. Di Negeri Tirai Bambu itu, Honor of Kings langsung menjadi fenomena budaya, dan melambungkan Tencent sebagai salah satu perusahaan game terbesar di dunia. Sementara itu, Mobile Legends dari Moonton  juga menemukan kesuksesannya, terutama di Asia Tenggara. Dengan begitu, gamer Indonesia lebih dulu mengenal Mobile Legends daripada Honor of Kings.

Jadi, agak sulit bagi Tencent untuk mengenalkan Honor of Kings di pasar Asia Tenggara. Sebab, ranah MOBA sudah dikuasai oleh Mobile Legends. Mungkin akan jadi lain cerita jika Tencent merilis Honor of King secara global sebelum peluncuran Mobile Legends. 

Baca Juga: 4 Fakta Nisha si Ksatriya Baru Lokapala dari Kerajaan Majapahit

2. Gamer di Indonesia sudah sangat loyal pada Mobile Legends

Mobile Legends (dok. Moonton/Mobile Legends)

Mobile Legends seolah sudah mendarah daging bagi para gamer Indonesia. Game ini sudah sangat melekat di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari perkotaan sampai perkampungan. Komunitasnya yang besar juga membuat game ini tak pernah sepi. Sehingga, cukup sulit bagi para gamer untuk memalingkan hati ke game baru seperti Honor of Kings. Ekosistem Mobile Legends di Indonesia bisa dibilang sudah sangat matang, dengan sudah terbentuknya berbagai turnamen esports dari tingkat kota sampai nasional. 

3. Ada beberapa game MOBA lainnya sudah terbukti gagal bersaing dengan MLBB

Lol: Wild Rift yang gagal saingi MLBB (dok. Riot Games/LoL: Wild Rift)

Bukti kalau Mobile Legends pamornya susah dikalahkan di Indonesia adalah dengan keberadaan game MOBA lainnya yang jumlah pemainnya tidak sebanyak Mobile Legends. Beberapa game tersebut adalah Arena of Valor, Vainglory, Pokemon Unite, Heroes Evolved, dan League of Legends: Wild Rift. Mereka telah mencoba melawan kedigdayaan Mobile Legends, tapi akhirnya malah melempem. 

4. Mirip dengan Arena of Valor, sehingga dianggap tak ada sesuatu yang baru

gameplay Arena of Valor (dok. Tencent Games/Arena of Valor)

Sebenarnya, Arena of Valor dianggap sebagai versi internasional Honor of Kings. Karena, keduanya dikembangkan oleh developer dan penerbit yang sama. Mereka adalah TiMi Studio dan Tencent. Yang berbeda adalah para hero, dan beberapa elemen lainnya. Jika Honor of Kings hampir sama dengan Arena of Valor, maka pemain mungkin juga akan cepat merasa bosan. Itu karena sebelumnya mereka sudah pernah bermain Arena of Valor 

Verified Writer

Hilman Azis

I love tech, game, and...movie

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya