5 Ciri Game Pay to Win yang Harus Kamu Hindari
Game pay to win sulit untuk dilibatkan sebagai esports
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu istilah yang sering terdengar di kalangan gamer zaman sekarang adalah pay to win. Istilah pay to win sebenarnya merupakan ejekan terhadap sebuah game yang mengusung mekanisme microtransaction, seperti pembelian item atau membuka fitur terkunci. Microtransaction merupakan hal yang wajar di game free to play. Akan tetapi, microtransaction dari game yang bersifat pay to win ini kerap 'memaksa' pemain melakukannya.
Game-game gratis populer, seperti DOTA 2, PUBG, dan Genshin Impact, tidak termasuk kategori pay to win karena game-game tersebut hanya memberikan microtransaction secara opsional dan tidak memaksa pemain melakukan pembelian. Nah, kalau begitu, apa saja ciri-ciri game yang benar-benar pay to win dan sebaiknya kamu hindari?
Baca Juga: 5 Game Seru di PC Game Pass yang Wajib Kamu Mainkan Sekarang!
1. Item yang dijual memberikan keuntungan signifikan
Tanpa membeli item yang dibeli dengan uang asli, pemain akan kesulitan untuk memenangkan permainan. Kemudian, pemain terpaksa membeli item yang bisa memberikan pengaruh gameplay yang signifikan. Misalnya, pada game FPS, pemain membeli senjata baru dengan uang asli.
Senjata baru tersebut punya statistik luar biasa yang dapat mengalahkan musuh dengan lebih mudah. Pernah memainkan game seperti ini? Itu adalah salah satu ciri game pay to win. Sementara itu, pada game seperti PUBG atau Fortnite, senjata tidak bisa dibeli, melainkan ditempatkan secara acak. Ini artinya kedua game tersebut tidak masuk kriteria pay to win.
Baca Juga: 12 Game PS5 Gratis Terbaik, Tak Kalah Seru dengan Game Berbayar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.