TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik seputar Devotion, Game Horor yang Ramai Dibicarakan

Memangnya, seseram apa sih?

geek.com

Segala sesuatu yang berbau mistis sangat digemari di Indonesia. Gak cuma film, game horor juga masih diminati saat ini. Salah satu game horor yang sering dibicarakan akhir-akhir ini adalah Devotion, yang mulai meledak semenjak dimainkan oleh MiawAug di kanal YouTube miliknya.

Lantas, seperti apa sih game horor satu ini? Bagaimana jalan ceritanya dan seseram apa? Let's get closer!

1. Game horor psikologis asal Taiwan

polygon.com

Mari berkenalan terlebih dahulu dengan Devotion. Game horor ini dikembangkan oleh Red Candle Games, developer asal Taiwan dan merupakan game kedua yang dirilis oleh developer tersebut. Game ini baru saja dirilis pada 19 Februari 2019 lalu dan meledak di Indonesia pada bulan April.

Devotion merupakan first person psychological horror dan dimainkan secara single player. Di sini kita berperan sebagai Feng Yu, sang ayah yang memiliki istri dan satu putri. Game ini tersedia di Steam, namun kemudian game ini dihapus dan di-banned karena ada respons negatif dari warganet.

2. Bagaimana plot ceritanya?

medium.com

Berbicara tentang plot, game ini menceritakan tentang satu keluarga kecil yang tinggal di apartemen dengan setting tahun 1980-an. Keluarga ini terdiri dari Feng Yu, sang ayah, Gong Li Fang, istrinya yang merupakan pensiunan penyanyi dan Du Mei Shin, putri mereka.

Ketika karir Feng Yu sebagai penulis naskah berhenti, Mei Shin mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit misterius. Situasi keuangan keluarga jadi memburuk dan Li Fang mulai berdebat apakah ia perlu bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

Lalu, di tengah-tengah perselisihan, Mei Shin memasuki kontes menyanyi dan berusaha menyenangkan orangtuanya dengan hal tersebut. Suatu ketika, kondisi Mei Shin mulai memburuk. Bukannya mengikuti saran dokter, Feng Yu malah mengikuti ajaran pemimpin kultus Mentor Heuh mengenai dewa rakyat Cigu Guanying, yang konon dapat menyembuhkan penyakit anaknya. Situasi pun memburuk dan hal-hal mistis mulai terjadi.

3. Terinspirasi dari beberapa game terdahulu

techspot.com

Atmosfer game ini memang mengerikan, mencekam dan terasa nyata. Did you know, Devotion terinspirasi beberapa game horor seperti P.T, What Remains of Edith Finch dan Layers of Fear. Namun, berbagai game tersebut memiliki nuansa khas Amerika atau Eropa yang kental.

Developer Devotion pun berusaha membuat atmosfer game-nya agar familier dengan budaya Taiwan, dengan menciptakan ruangan dan ornamen yang sarat dengan nuansa Tiongkok. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Mandarin, meski tetap ada terjemahan teks dalam bahasa Inggris agar lebih mudah dipahami.

Baca Juga: 7 Alasan Kamu Harus Main Game Horor Walaupun Takut, Ada Manfaatnya Lho

4. Bisa berinteraksi dengan objek dalam game

darkzero.co.uk

Untuk membuatnya terasa nyata, kita bisa berinteraksi dengan objek dalam game ini, lho! Fitur ini sering disertakan dalam game psychological horor untuk membuat kita seolah-olah adalah tokoh utama dalam permainan tersebut.

Contohnya, kita bisa menyalakan atau menghidupkan televisi, membuka pintu, menyimpan catatan atau foto, menghidupkan korek api dan lain sebagainya. Kita juga bisa menjelajah dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Interaksi itu juga akan menentukan kelanjutan langkah kita dalam game.

5. Selayaknya game horor, tentunya banyak jumpscare!

rockpapershotgun.com

Game horor tak lengkap tanpa kehadiran jumpscare. Bersiap-siaplah, karena ada beberapa jumpscare yang siap mengejutkan jantungmu. Contohnya, jumpscare seseorang yang berlari saat kita melewati lorong yang gelap.

Sama halnya dengan game lain, jumpscare ini dapat ditandai dari ruangan yang tiba-tiba menjadi gelap atau berwarna merah, dengan iringan musik latar yang mencekam. Jadi, kamu bisa mengantisipasi diri!

Selain jumpscare, di game ini kalian bisa looping, lho. Hal ini mengingatkan kita dengan game horor psikologis legendaris, P.T, dimana jika kita berjalan melewati lorong dan membuka pintu, maka kita akan kembali di titik pertama saat kita mulai melangkah. Di Devotion, looping itu terjadi setelah kita keluar apartemen dan berjalan melewati lorong, lalu membuka pintu dan kita akan kembali di ruangan yang sama! Mirip seperti dejavu, ya?

6. Sempat di-banned di Steam

gamerpros.co

Lantas, bagaimana ceritanya sampai Devotion dihapus dan di-banned dari Steam? Usut punya usut, game ini dipakai untuk mengolok-olok kecerdasan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dengan adanya easter egg di dalam game tersebut, ungkap laman Geek.com

Lalu, halaman Devotion di Steam mulai diserbu dengan ribuan ulasan negatif dan hampir semuanya berasal dari China. Beberapa bahkan memalsukan pernyataan dari para pengembang. Lalu, Red Candle Game merespons dan berulang kali meminta maaf. Setelahnya, Devotion pun diturunkan untuk mencegah reaksi yang semakin buruk.

Baca Juga: Ini 7 Game Horor Underrated yang Harus Kamu Mainkan Sebelum Mati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya