3 Alasan Mengapa DOTA 2 Bukan Game untuk Orang yang Emosian

Kalau punya kesabaran setipis tisu jangan bermain DOTA 2

DOTA 2 sangat terkenal dan digandrungi di kalangan gamer. Game bergenre multiplayer online battle arena atau MOBA ini adalah salah satu game legendaris yang sudah ada sejak lama dan memiliki basis pemain yang sangat banyak. Saking terkenalnya, tidak berlebihan jika menyebut jika hampir seluruh gamer pernah tahu atau minimal pernah sekali mencoba memainkan DOTA 2.

Meski DOTA 2 sangat populer, game ini tidak direkomendasikan buat kamu yang tidak sabar, mudah emosi, dan tidak punya banyak waktu luang. Mengapa begitu? Apa alasannya? Simak lewat inspirasi berikut, ya!

1. Durasi yang lama untuk menyelesaikan satu pertandingan

3 Alasan Mengapa DOTA 2 Bukan Game untuk Orang yang EmosianDota 2 menjadi contoh bagaimana game sederhana bisa begitu digandrungi oleh gamer PC. (dok. Valve/Dota 2)

Game MOBA lain yang marak di Indonesia, misalnya Mobile Legends, memiliki durasi waktu satu pertandingan yang relatif singkat, sekitar 5 - 10 menit. Nah, dalam game DOTA 2, kamu hampir tidak akan mungkin menemukan satu pertandingan yang berakhir sebelum 20 menit, kecuali pada kondisi tertentu seperti ada pemain yang meninggalkan permainan lebih awal. Satu pertandingan dalam game DOTA 2 umumnya paling cepat selesai dalam waktu 30 menit; paling lama bisa sampai 60 menit.

Untuk pemain yang tidak punya banyak waktu atau punya kesabaran setipis tisu, hal ini tentunya akan membuat pemain merasa tidak nyaman karena harus duduk dengan durasi lama di depan layar monitor. Durasi game yang lama membuat pemain merasa harus benar-benar menginvestasikan waktunya untuk bermain DOTA 2. Padahal, tentunya masih banyak aktivitas lain yang perlu dikerjakan.

Baca Juga: 3 Tim Berpotensi Jadi Kuda Hitam di M5 World Championship

2. Tingkat kesulitan yang relatif tinggi

3 Alasan Mengapa DOTA 2 Bukan Game untuk Orang yang EmosianDOTA 2 (dok. Valve Corporation/Dota 2)

Pada dasarnya, DOTA 2 yang merupakan pengembangan dari game strategi bernama Warcraft ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena banyaknya strategi yang untuk dimainkan. Kemudian, banyaknya karakter (total 124 karakter) memaksa pemain untuk mengerti dan menghafal skill yang dimiliki oleh tiap karakter. Hal lain yang berkontribusi pada tingkat kesulitan yang tinggi adalah banyaknya mekanisme game yang lumayan rumit yang perlu dikuasai pemain.

Tingkat kesulitan yang tinggi ini membuat pemain-pemain baru yang ingin mencoba bermain DOTA 2 harus menyiapkan banyak waktu untuk mempelajari cara bermain dan berbagai macam aspek mekanisme di dalamnya. Untuk pemain yang tidak sabar dan hanya ingin langsung bermain tanpa harus pusing mempelajari banyak hal secara detail, rasanya cukup sekali mencoba DOTA 2 mereka sudah enggan memainkannya lagi.

3. Bertemu orang yang sangat toxic

3 Alasan Mengapa DOTA 2 Bukan Game untuk Orang yang EmosianIlustrasi orang frustasi bertemu orang toxic (pexels.com/Tim Gouw)

DOTA 2 adalah game online multiplayer. Artinya, pemain akan bertemu pemain lainnya secara langsung. Karena sifatnya yang online inilah pemain tidak akan bisa tahu atau mengatur pemain seperti apa yang akan ditemui. TIdak jarang pemain akan bertemu orang yang sangat toxic dalam game DOTA 2.

Kelakuan dan tingkah dari pemain yang toxic ini pun sering jadi salah satu penyebab rasa jengkel. Aksi-aksi menjengkelkan mereka, antara lain berkata kasar, memaki pemain lain, atau meninggalkan permainan sebelum permainan usai. Bayangkan, kamu sebagai gamer yang membuka game DOTA 2 untuk mencari hiburan, tetapi malah mendapat cacian dan makian yang tidak enak dibaca atau didengar. Pengalaman bertemu dengan pemain toxic inilah yang membuat DOTA 2 sangat tidak disarankan untuk pemain yang hanya ingin bersantai dan tidak terlalu serius bermain.

Lewat deretan alasan tersebut, DOTA 2 membuktikan dirinya sendiri bahwa ia kurang cocok untuk orang-orang yang ingin mendapatkan pengalaman permainan singkat, ringkas, dan tidak bertele-tele. Kalau kamu juga termasuk pemain yang tidak terlalu punya banyak waktu luang dan ingin mencari game MOBA lebih simpel, bisa dipastikan DOTA 2 bukanlah pilihan yang tepat, ya!

Baca Juga: Hadiah M5 World Championship menurut Peringkat, Capai 10M

Anjar Ilham Pambudi Photo Verified Writer Anjar Ilham Pambudi

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya