Stellar Blade, Action RPG yang Tuai Kontroversi sebelum Rilis

Menuai kontroversi karena desain karakternya

Sebuah game action role playing game (RPG) terbaru bertajuk Stellar Blade menghadirkan seorang protagonis perempuan bernama Eve. Ia sepertinya akan menjadi idola baru di dunia game berkat karakteristiknya. Game yang terinspirasi dari Nier: Automata, Sekiro, dan Bayonetta ini sendiri hadir pada April 2024 ini.

Meski begitu, Stellar Blade bukan tanpa kontroversi. Sebelum perilisannya, game ini telah menarik perhatian publik. Apa sebabnya? Menarik melihat serba-serbit Stellar Blade, action RPG yang menuai kontroversi ini.

1. Stellar Blade terinspirasi dari game, manga, dan film

Stellar Blade, Action RPG yang Tuai Kontroversi sebelum RilisEve, karakter utama di game Stellar Blade. (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade)

Stellar Blade dikembangkan sebuah perusahaan video game asal Korea Selatan, SHIFT UP Corporation. Dilansir IGN Jepang, Sutradara Kim Hyung Tae menyatakan bahwa dirinya terinspirasi dari beberapa game populer dalam menciptakan Stellar Blade. Game-game itu, antara lain: Nier: Automata, Sekiro: Shadows Die Twice, dan Bayonetta. Selain video game, manga pascaapokaliptik Battle Angel Alita dan film sci-fi Blade Runner juga menginspirasi pembuatan game itu.

Banyak yang menyebut Stellar Blade dengan julukan Nier: Automata versi Korea. Ini disebabkan gameplay yang dianggap mirip dengan Nier: Automata. Dilansir GamesRadar+, Kim mengatakan bahwa julukan Nier: Automata versi Korea merupakan sebuah kehormatan bagi mereka.

Meskipun demikian, Kim tidak ingin orang-orang beranggapan bahwa Stellar Blade dan Nier: Automata adalah game yang mirip. “Jika kamu memainkan Stellar Blade, kamu akan melihat bahwa gameplay-nya tidak terlalu mirip. Mereka sangat berbeda,” tambahnya seperti dikutip GamesRadar+.

2. Stellar Blade menghadirkan protagonis perempuan yang tangguh

Stellar Blade, Action RPG yang Tuai Kontroversi sebelum RilisEve, karakter utama di game Stellar Blade. (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade)

Desain karakter adalah salah satu aspek yang bisa menjadi daya tarik dari sebuah video game. Kekuatan utama Stellar Blade adalah tokoh protagonisnya yang tangguh. Ia digambarkan sebagai seorang anggota airborne squad.

Dilansir GamesRadar, Hyung Tae Kim menyatakan bahwa karakter Eve dibuat berdasarkan body scan seorang model Korea, Shin Jae Eun. Ini membuat sosok Eve memiliki tubuh seperti model. Bahkan, developer juga menampilkan gambaran yang detail di bagian tubuh belakang Eve.

SHIFT UP Corporation memang dikenal sebagai developer yang suka membuat game dengan penggambaran detail tubuh yang tinggi. Sebelumnya, mereka merilis sebuah game bertajuk Goddess of Victory: Nikke. Game tersebut menggambarkan detail bagian belakang karakter utamanya karena itu yang paling sering dilihat gamer saat memainkannya.

Baca Juga: 5 Game Godzilla yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup

3. Stellar Blade menyuguhkan cerita heroik dan gameplay penuh aksi

Stellar Blade, Action RPG yang Tuai Kontroversi sebelum RilisStellar Blade. (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade)

Stellar Blade berlatar tempat di Bumi pascaapokalips. Cerita bermula saat musuh misterius bernama Naytiba menginvasi Bumi. Ini menyebabkan para penghuni Bumi untuk pergi mengungsi ke koloni off-world. Eve ditugaskan untuk menumpas semua musuh dan menyelamatkan Bumi.

Perjalanan Eve akan ditemani dua orang lainnya, yaitu Adam dan Lily. Stellar Blade menyuguhkan gameplay dengan kombat real-time. Kombatnya menggunakan mekanik hack and slash ditambah menembak menggunakan senapan. Selain itu, ada juga mekanik menangkis dan double jump. Kamu juga bisa meng-upgrade senjata dan perlengkapan milik Eve.

4. Stellar Blade dinilai kontroversial oleh beberapa pihak

Stellar Blade, Action RPG yang Tuai Kontroversi sebelum RilisStellar Blade. (dok. SHIFT UP Corporation/Stellar Blade)

Ternyata tidak semua orang menyukai desain protagonis perempuan yang ditampilkan di Stellar Blade. Eve dan banyak karakter di dalam game Stellar Blade dinilai terlalu seksi dan terlalu terbuka. Bahkan, pemain dapat menggunakan sebuah pakaian skin suit yang membuat Eve terlihat seperti tanpa menggunakan busana.

Selain itu, akun resmi Twitter (X) Stellar Blade juga merilis sebuah pengumuman yang menyatakan bahwa mereka akan menyediakan versi tanpa sensor untuk semua negara. Ini menuai pro dan kontra di kalangan gamer. Mereka beranggapan bahwa hal ini kurang pantas.

Banyak pihak yang menganggap bahwa Stellar Blade terlalu menonjolkan bagian tubuh perempuan dengan detail. Ini menjadikan Stellar Blade dianggap game yang hanya berfokus kepada menjual visual saja. Meskipun menuai pro dan kontra, Stellar Blade akhirnya tetap dirilis pihak developer.

Stellar Blade dirilis eksklusif untuk PS5 pada Jumat (26/4/2024). Belum ada kabar lebih lanjut dari developer apakah Stellar Blade akan hadir juga di PC dan konsol lainnya. Stellar Blade dapat kamu beli seharga sekitar Rp1 juta.

Baca Juga: 7 Game Strategi Tersulit yang Membutuhkan Kemampuan Berpikir Mendalam

Anjar Ilham Pambudi Photo Verified Writer Anjar Ilham Pambudi

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya