9 Area di Red Dead Redemption 2 yang Terinspirasi dari Tempat Nyata

- Colter terinspirasi dari Grand Teton National Park, Wyoming dengan iklim subarktik dan geografis pegunungan yang mirip.
- Ambarino terinspirasi dari Rocky Mountains, Montana dan Wyoming dengan iklim pegunungan dan lanskap alpine yang kaya satwa liar.
- Valentine terinspirasi dari Cheyenne, Wyoming sebagai kota koboi kecil dengan iklim semi-kering dan dataran tinggi Great Plains.
Map di Red Dead Redemption 2 sering dipuji karena detailnya yang luar biasa realistis. Tak sekadar dunia fiksi, banyak wilayah di game ini sebenarnya terinspirasi dari lokasi nyata di Amerika Serikat. Mulai dari pegunungan bersalju, kota tambang, hingga perkebunan di wilayah selatan, semua punya padanan dunia nyata yang bisa dikunjungi.
Artikel ini membahas kota-kota dan daerah utama di RDR2 serta perbandingannya dengan lokasi asli, lengkap dengan iklim, kondisi geografis, dan suasana khasnya. Dengan begitu, kita bisa melihat bagaimana Rockstar Games menghadirkan atmosfer Amerika abad ke-19 ke dalam game.
1. Colter terinspirasi dari Grand Teton National Park, Wyoming

Colter, kota kecil bersalju pada awal game, terinspirasi dari Grand Teton National Park di Wyoming, Amerika Serikat. Wilayah ini memiliki iklim subarktik dengan musim dingin yang panjang, salju tebal, dan suhu rendah yang ekstrem. Geografisnya berupa pegunungan terjal, lembah luas, serta hutan pinus yang lebat, mirip dengan pemandangan di sekitar Jackson Hole. Nama "Colter" sendiri diyakini merujuk kepada John Colter, seorang penjelajah anggota ekspedisi Lewis and Clark yang pernah menjelajahi Wyoming dan Montana.
2. Ambarino mirip Rocky Mountains, Montana dan Wyoming

Ambarino adalah wilayah bersalju luas di bagian utara map. Ia terinspirasi dari Rocky Mountains yang membentang di Montana dan Wyoming. Daerah ini memiliki iklim pegunungan dengan musim dingin bersalju panjang dan musim panas yang singkat, tetapi sejuk. Lanskapnya terdiri dari pegunungan tinggi, padang rumput alpine, dan lembah yang dihuni satwa liar seperti elk, bison, dan beruang.
3. Valentine digambar dari Cheyenne, Wyoming

Valentine dalam Red Dead Redemption 2 digambarkan sebagai kota koboi kecil dengan jalanan tanah, bar kayu, kandang kuda, dan suasana cukup ramai oleh peternak serta penunggang kuda. Kota ini punya kemiripan kuat dengan Cheyenne, Wyoming, ibu kota negara bagian yang berkembang pesat sebagai pusat peternakan sapi pada abad ke-19.
Cheyenne beriklim semikering dengan musim dingin bersalju dan musim panas hangat, cocok untuk padang penggembalaan luas yang mengelilinginya. Secara geografis, Cheyenne berada di dataran tinggi Great Plains dengan Rocky Mountains yang terlihat di kejauhan. Karakteristik ini persis tercermin di Valentine.
4. Annesburg mengambil inspirasi dari Appalachian Coal Towns, West Virginia

Annesburg adalah kota tambang yang suram di tepi sungai besar. Ia mengambil inspirasi dari kota-kota tambang batu bara di Appalachian, khususnya di West Virginia. Daerah Appalachia memiliki iklim lembap dengan empat musim yang jelas, musim dingin yang dingin dan musim panas yang panas.
Geografisnya berupa pegunungan rendah dan hutan lebat, dengan sungai besar yang dimanfaatkan untuk transportasi dan industri. Kehidupan keras para penambang yang penuh asap, kebisingan, dan kemiskinan juga tercermin dari kondisi nyata di kota-kota tambang Appalachian abad ke-19. Hal ini membuat Annesburg menjadi salah satu lokasi paling realistis dalam menggambarkan penderitaan kelas pekerja pada era itu.
5. Saint Denis mirip New Orleans, Louisiana

Saint Denis adalah kota besar, modern, dan kosmopolitan dalam Red Dead Redemption 2 berdasarkan New Orleans di Louisiana. Kota ini memiliki iklim subtropis lembap dengan musim panas panjang dan sangat panas serta musim dingin yang sejuk. Secara geografis, New Orleans terletak di delta Sungai Mississippi, dikelilingi rawa-rawa, bayou, dan kanal.
Arsitektur kolonial Prancis-Spanyol, budaya musik jalanan, dan keragaman etnis sangat terasa. Bukan cuma di dunia nyata, melainkan juga di Saint Denis. Gambaran kota ini memberikan nuansa hidup tentang bagaimana perdagangan, industrialisasi, dan modernitas mulai masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-19.
6. Braithwaite Manor terinspirasi dari Oak Alley Plantation, Louisiana

Braithwaite Manor dalam Red Dead Redemption 2 adalah simbol aristokrasi perkebunan di wilayah Selatan, dengan bangunan megah bergaya kolonial yang dikelilingi perkebunan kapas. Lokasi ini sangat mirip dengan Oak Alley Plantation yang terletak di Vacherie, Louisiana, sebuah perkebunan bersejarah yang terkenal dengan deretan pohon ek raksasa yang membentuk lorong menuju rumah utama.
Louisiana memiliki iklim subtropis lembap dengan musim panas panjang yang panas serta musim dingin yang relatif sejuk. Secara geografis, Oak Alley Plantation berdiri di tepi Sungai Mississippi, dikelilingi tanah subur yang sejak abad ke-19 dimanfaatkan untuk perkebunan besar. Kesan kemewahan sekaligus kelamnya sejarah perbudakan di Selatan Amerika sangat terasa baik di Oak Alley maupun di Braithwaite Manor, menjadikannya salah satu lokasi paling ikonis dan sarat makna historis dalam game.
7. Blackwater mencerminkan Missouri River Towns, Missouri

Blackwater adalah kota modern dengan gedung bata, pelabuhan, dan rel kereta api, yang mencerminkan perkembangan kota-kota di sepanjang Sungai Missouri. Wilayah ini beriklim kontinental dengan musim panas panas dan lembap, serta musim dingin bersalju. Letak geografisnya di dekat sungai besar membuatnya berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan transportasi.
8. Strawberry berdasarkan Gold Rush Mountain Towns, California

Strawberry dalam Red Dead Redemption 2 adalah kota kecil yang dikelilingi hutan pinus lebat, pegunungan, dan sungai deras. Desainnya mirip dengan kota-kota di California pada masa Gold Rush abad ke-19, seperti Nevada City atau Grass Valley. Wilayah ini memiliki iklim mediterania-pegunungan, dengan musim panas hangat dan kering, serta musim dingin yang sejuk dan lebih basah, terutama di daerah dataran tinggi. Secara geografis, kota-kota pegunungan California terletak di kaki Sierra Nevada, dikelilingi hutan kayu merah dan pinus yang menjadi sumber utama industri kayu pada masa itu.
Map RDR2 bukan sekadar ruang bermain, melainkan juga sebuah cerminan geografis dan historis Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Dengan mengambil inspirasi dari kota-kota nyata, pegunungan, delta, dan gurun di dunia nyata, Rockstar berhasil menciptakan atmosfer yang autentik sekaligus imersif. Tiap wilayah di game ini menghadirkan nuansa yang berbeda, dari kerasnya pegunungan bersalju hingga hiruk pikuk kota besar. Hal ini membuat pemain bukan hanya merasakan petualangan, melainkan juga seakan menjelajahi sejarah Amerika. Inilah yang menjadikan RDR2 salah satu game open-world terbaik sepanjang masa.