Bigetron by Vitality Juara IKL Fall 2025, Reverse Sweep dari 0–2

- Comeback dari 0–2 jadi penentu sejarah
- Format Ultimate Battle jadi babak paling krusial
- ZhanQ tampil sebagai Finals MVP
Turnamen Honor of Kings Indonesia Kings Liga (IKL) Fall 2025 resmi menutup musimnya pada 6 Oktober 2025 dengan pertarungan sengit antara Bigetron by Vitality (BTR) dan Kagendra di babak Grand Final. Laga yang berlangsung selama tujuh gim ini menghadirkan drama luar biasa, ketika BTR berhasil melakukan comeback dari ketertinggalan 0–2 menjadi kemenangan 4–3. Pertandingan penuh intensitas ini menjadi salah satu duel paling berkesan di sepanjang sejarah IKL karena memperlihatkan perubahan momentum dan strategi luar biasa dari kedua tim.
Momen Bigetron by Vitality juara IKL Fall 2025 sekaligus menandai babak baru bagi mereka di skena Honor of Kings Indonesia. Setelah tampil konsisten sepanjang musim reguler, BTR membuktikan kualitasnya di panggung tertinggi dan mengakhiri dominasi Kagendra yang sebelumnya menjadi juara IKL Spring 2025. Dengan performa yang solid, adaptasi cepat, dan mental juara, kemenangan ini membawa Bigetron melangkah ke kompetisi internasional Honor of Kings Invitational Championship (KIC) 2025. Berikut empat fakta menarik yang membuat kemenangan mereka semakin istimewa.
1. Comeback dari 0–2 jadi penentu sejarah

Bigetron by Vitality memulai Grand Final dengan kondisi yang kurang menguntungkan. Kagendra mendominasi dua game pertama berkat rotasi cepat, map control rapi, serta eksekusi team fight yang efisien. Namun, perubahan strategi mulai diterapkan oleh pelatih dan kapten BTR pada game ketiga dengan fokus pada objective control dan draft pick fleksibel.
Perlahan tapi pasti, permainan BTR menjadi lebih disiplin dan sabar. Mereka menahan agresivitas Kagendra dengan pertahanan rapat dan pemilihan hero yang menyeimbangkan crowd control serta damage output. Dari situ, momentum berbalik hingga skor disamakan menjadi 3–3. Di game ketujuh, BTR tampil tanpa celah dan menuntaskan laga lewat permainan rapi dan disiplin yang menjadikannya salah satu comeback paling menegangkan di panggung Honor of Kings Indonesia.
2. Format Ultimate Battle jadi babak paling krusial

Laga penentuan di game ketujuh dimainkan dalam format Ultimate Battle. Format ini merupakan sistem tanpa ban hero yang memungkinkan kedua tim menggunakan hero serupa. Format ini membuat pertandingan berjalan lebih cepat dan agresif, karena semua pemain bisa menampilkan hero andalan tanpa batasan strategi draft.
Kagendra sempat unggul di menit-menit awal dengan tekanan konstan di laning phase. Namun, Bigetron tampil lebih sabar dengan strategi counter engage yang efektif. Momen penting terjadi ketika BTR berhasil mengamankan Dark Slayer dan Abyssal Dragon di waktu yang tepat, lalu mengeksekusi team fight terakhir di area tengah peta. Hasilnya, Bigetron menutup laga dengan kemenangan gemilang 4–3 yang memastikan gelar juara IKL Fall 2025
3. ZhanQ tampil sebagai Finals MVP

Sosok paling menonjol dalam kemenangan Bigetron kali ini adalah sang jungler, ZhanQ. Ia menjadi kunci utama permainan tim dengan penguasaan objektif yang presisi dan inisiatif tinggi dalam membuka pertempuran. Dalam beberapa momen krusial, ZhanQ sukses melakukan steal terhadap Dark Slayer yang menjadi titik balik bagi BTR di gim keempat dan keenam.
Gaya bermainnya yang agresif namun tetap tenang membuatnya menjadi ancaman bagi Kagendra. Selain kemampuan mekanik, ZhanQ juga menunjukkan komunikasi luar biasa dengan rekan setim, memastikan setiap rotasi dan pick off berjalan sinkron. Berkat kontribusinya, Bigetron mampu mempertahankan tekanan hingga akhir pertandingan, menjadikannya meraih gelar MVP Grand Finals.
4. Gelar juara mengantarkan BTR ke KIC 2025

Sebagai juara IKL Fall 2025, Bigetron by Vitality berhak mewakili Indonesia di ajang Honor of Kings Invitational Championship (KIC) 2025. Turnamen bergengsi tersebut akan mempertemukan tim terbaik dunia dari Tiongkok, Brasil, Arab Saudi, hingga Turki. Ini menjadi kesempatan besar bagi BTR untuk membawa nama Indonesia lebih tinggi di panggung global Honor of Kings.
Selain prestise, kemenangan ini juga menunjukkan kematangan organisasi Bigetron sebagai tim esports multigame yang sukses di berbagai cabang divisi, dari PUBG Mobile hingga Honor of Kings. Dengan dukungan manajemen dan pengalaman kompetitif yang kuat, langkah mereka menuju KIC 2025 diharapkan bisa menjadi awal dominasi Indonesia di turnamen internasional mendatang.
Bigetron by Vitality juara IKL Fall 2025 jadi bukti bahwa semangat pantang menyerah dan kemampuan beradaptasi bisa mengubah arah permainan secara drastis. Dari posisi tertinggal hingga menjadi juara, mereka menulis kisah klasik tentang strategi, konsistensi, dan kepercayaan tim. Kini, seluruh penggemar menantikan kelanjutan perjalanan mereka di KIC 2025 akankah Bigetron kembali membuat sejarah di panggung dunia?