[REVIEW] Deliver Us Mars—Jalani Misi Mars dengan Puzzle Tak Seberapa

Apakah mampu memikat pencinta sci-fi?

Ketika penulis memainkan Deliver Us Moon pada 2022 melalui konsol PS5, game tersebut mampu memberikan sesuatu yang lebih dan tentunya berujung pada penilaian yang positif. Nah, kali ini, giliran Deliver Us Mars yang menyapa kita melalui platform Microsoft Windows (PC) dan konsol terkini, yakni PS5 dan Xbox Series X/S.

Di Steam, game garapan KeokeN Interactive ini dijual seharga Rp100 ribuan untuk versi standar. Adapun, Frontier Foundry selaku penerbit juga menjual versi terlengkap (Universe Bundle) dengan harga Rp285 ribu. Kalau melihat dari seri sebelumnya yang cukup bagus, sepertinya harga ini bisa dikatakan cukup murah.

Akan tetapi, jika belum membelinya, kamu bisa simak dulu ulasan atau review Deliver Us Mars ini. Disimak, ya!

1. Bertualang di Planet Merah dengan cara menyenangkan

[REVIEW] Deliver Us Mars—Jalani Misi Mars dengan Puzzle Tak SeberapaDeliver Us Mars masih bisa menyuguhkan petualangan yang menyenangkan. (dok. KeokeN Interactive/Deliver Us Mars)

Secara umum, kamu tidak perlu memainkan Deliver Us Moon untuk memahami konsep yang ada dalam Deliver Us Mars. Keduanya berbeda meskipun memiliki banyak elemen serupa. Di sini, kita bakal bertualang di tengah planet tandus yang dekat dengan Bumi, yakni Mars. Konsep petualangan di Mars sebetulnya bukanlah gaya cerita baru dalam dunia gaming.

Bahkan, sudah tak terhitung lagi berapa judul game yang mengambil tema yang sama tentang Mars. Namun, Deliver Us Mars masih berusaha tampil berbeda. Setidaknya, ia akan berjalan dengan gaya yang menarik dan lebih menyenangkan. Developer juga tak lupa memasukkan unsur apokaliptik di dalamnya. Pada masa depan, dikisahkan bahwa dunia kita mengalami keterpurukan.

Dengan adanya kehancuran dunia yang diakibatkan ulah manusia pada masa depan, beberapa misi penting diluncurkan untuk mencari zona baru. Mars adalah salah satu planet yang paling realistis untuk dijelajahi. Mungkin kamu akan berpikir bahwa konsep latar cerita seperti ini terkesan sama saja dengan game sci-fi lainnya.

Well, itu ada benarnya, kok. Penulis juga merasakan bahwa Deliver Us Mars terkesan mirip dengan game-game serupa, seperti Surviving Mars, Take On Mars, dan beberapa judul indie lainnya. Tapi, developer tentu gak akan membiarkan Deliver Us Mars menjadi karya yang hambar dan hanya sekadar mirip dengan game bertema Mars lainnya.

Mereka memasukkan narasi lain yang menuntut kita untuk lebih aktif di sini, contohnya keberadaan Outward yang misterius. Bahkan, sang protagonis, Kathy, akan berhadapan dengan misi yang membuatnya seperti detektif luar angkasa. Misi ini cukup intens untuk diikuti meskipun kadang terasa agak repetitif.

Menyelidiki hilangnya kapal koloni ARK yang diambil alih oleh Outward bisa saja memunculkan rasa tegang sekaligus intuitif. Sayangnya, alur cerita terkesan terburu-buru dan bisa dikatakan terlalu to the point. Hal ini bukan sepenuhnya buruk, sih. Namun, bertualang di Planet Merah yang besar seharusnya bisa dijalankan lebih pas sesuai dengan rentetan cerita agar tidak antiklimaks.

Untungnya, narasi dan konsep cerita bisa dieksekusi dengan baik. Hal ini mirip dengan apa yang mereka lakukan pada Deliver Us Moon sebelumnya. Kamu bisa rasakan ketegangan yang berbeda dibandingkan dengan Bulan. Penasaran sama Outward dan ketegangan yang disuguhkan oleh KeokeN Interactive? Kamu bisa beli dan mainkan langsung game yang rilis 2 Februari 2023 ini.

2. Puzzle yang itu-itu saja

[REVIEW] Deliver Us Mars—Jalani Misi Mars dengan Puzzle Tak SeberapaPuzzle dalam game Deliver Us Mars terasa sangat linier dan itu-itu saja. (dok. KeokeN Interactive/Deliver Us Mars)

Sayangnya, puzzle atau teka-teki yang ada dalam Deliver Us Mars terkesan sangat linier dan itu-itu saja. Game ini masih penuh dengan teka-teki ringan yang justru terkesan agak repetitif. Berita baiknya, hal ini akan disukai oleh gamer yang anti dengan tantangan rumit. Satu lagi, kamu juga gak bisa berharap tentang detail mekanisme gameplay ketika menyelesaikan sebuah puzzle karena game ini berjalan pada narasi murni.

Datarnya mekanisme ini bakal membuat kita merasa bahwa bertualang di Mars tak ubahnya dengan berjalan-jalan di Bumi. Apakah konsep puzzle yang datar dan linier seperti ini selalu buruk? Itu tergantung dari mana kamu menilainya. Bagi sebagian gamer, tentu tantangan seperti ini bakal dirasa repetitif dan hambar. Namun, jika menyukai narasinya saja, keberadaan puzzle di game ini hanya dianggap tak lebih dari pelengkap.

Baca Juga: [REVIEW] Forspoken—RPG Kelas Atas yang Tidak Sesuai Ekspektasi

3. Mekanisme gameplay yang tergolong solid

[REVIEW] Deliver Us Mars—Jalani Misi Mars dengan Puzzle Tak SeberapaDeliver Us Mars ternyata memiliki gameplay yang menarik untuk kamu mainkan. (dok. KeokeN Interactive/Deliver Us Mars)

Versi PC dari game ini rupanya bisa menyodorkan beberapa hal unik dan menarik, contohnya mekanisme permainan adaptif yang gak membosankan. Ketika memainkan menggunakan keyboard dan mouse, kamu akan segera lupa bahwa di sini ada begitu banyak puzzle yang datar-datar saja.

Membandingkannya ketika penulis memainkan Deliver Us Moon di konsol, sepertinya Deliver Us Mars masih terasa lebih solid dan membumi. Artinya, ia mungkin butuh adaptasi saat awal-awal permainan. Namun, ketika sudah menguasainya, kamu bakal dibuat adiktif untuk menjalankan setiap misinya.

Menjelajahi tanah tandus hingga mendaki tebing yang curam, semuanya bisa kamu lakukan dengan baik dan bakal membuatmu merasa puas. Itu karena sistem gameplay unik dan segar pada versi PC yang disuntikkan oleh developer. Oh, ya, selama penulis memainkannya, tidak ada bug atau crash yang mengganggu berkenaan dengan gameplay-nya.

4. Audio bagus, tapi visualnya biasa saja

[REVIEW] Deliver Us Mars—Jalani Misi Mars dengan Puzzle Tak SeberapaSebagai game indie, Deliver Us Mars sudah memiliki audio mumpuni. (dok. KeokeN Interactive/Deliver Us Mars)

Game epik seperti ini sudah seharusnya dibekali dengan elemen teknis yang tak kalah megahnya. Di sini, developer indie tersebut sudah berhasil memasukkan berbagai suara dan visual yang cukup layak untuk dipuji. Audionya sendiri, terutama pengisi suara, terdengar solid dan lebih berkelas jika dibandingkan dengan seri pertamanya.

Namun, kualitas visualnya masih tampak biasa-biasa saja. Game ini juga sebetulnya dirilis untul PS4 dan Xbox One. Mungkin karena itu, developer membuat kualitas grafiknya masih bisa dijalankan pada kedua konsol lawas tersebut. Untuk setelan tertinggi di PC, visual dan pencahayaan Deliver Us Mars memang terasa sangat kurang.

Pada beberapa titik, ia akan terlihat bagus. Namun, di banyak titik lain, gambarnya seperti game keluaran lama. Untuk versi PC-nya, spesifikasi yang dibutuhkan memang gak terlalu tinggi, yakni RAM 8 GB, VGA setara NVIDIA GTX 1060, prosesor Intel Core i5 Generasi 3 atau 4, dan kapasitas HDD sebesar 15 GB.

5. Bukan game sci-fi terbaik, tapi boleh dicoba

[REVIEW] Deliver Us Mars—Jalani Misi Mars dengan Puzzle Tak SeberapaDeliver Us Mars berusaha untuk menampilkan elemen terbaiknya meski masih dirasa kurang maksimal. (dok. KeokeN Interactive/Deliver Us Mars)

Deliver Us Mars sudah berusaha hadir dengan narasi yang kuat dan kompleks. Namun, ia masih belum dapat dikatakan sebagai game petualangan terbaik. Puzzle yang terasa hambar dan repetitif menjadi salah satu kelemahan terbesar game ini. Selain itu, kualitas grafiknya masih terhitung sangat standar dan biasa-biasa saja.

Untungnya, selain latar cerita yang masih oke. Game ini juga memiliki kualitas audio yang cukup apik untuk didengarkan. Satu lagi, mekanisme gameplay versi PC yang menggunakan keyboard dan mouse bakal membuatmu cukup intens untuk memainkannya. Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan lompatan premis yang berbobot.

Kadang, hubungan antara premis yang satu dan lainnya dibuat secara cepat dan itu bisa menghilangkan esensi cerita yang sudah dibangun sejak awal. Narasi apik yang ingin diceritakan seolah buyar begitu saja akibat pembawaan yang terburu-buru. Namun, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Deliver Us Mars masih layak untuk kamu coba.

Skor 3,5/5 penulis berikan untuk game berjudul Deliver Us Mars. Harganya di Steam masih cukup terjangkau untuk kamu yang suka dengan tema planet asing. So, semoga ulasan kali ini dapat dijadikan pertimbangan. Pastinya, kalau suka dengan sci-fi dan doyan melakukan eksplorasi di Planet Mars, Deliver Us Mars bisa kamu jadikan koleksi.

https://www.youtube.com/embed/jY27nAZJjWE

Baca Juga: [REVIEW] Dead Space—Remake Horor yang Tetap Brutal dan Menyeramkan

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya