Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Molly O'Shea di RDR 2, Kekasih Dutch yang Berakhir Tragis

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)
Intinya sih...
  • Molly O'Shea, karakter tragis dalam Red Dead Redemption 2
  • Latar belakang bangsawan, hubungan cinta dengan Dutch, perubahan sikap dan depresi
  • Pengakuan pengkhianatan yang meragukan, kedekatannya dengan Arthur Morgan, kematiannya yang menjadi plot twist
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Molly O’Shea adalah salah satu karakter paling tragis dalam Red Dead Redemption 2 (2018). Ia diperkenalkan sebagai kekasih Dutch van der Linde, tetapi kisahnya jauh dari romantis. Ia justru berakhir dalam kehancuran dan pengkhianatan. Sebab, di balik penampilannya yang glamor dan aksen Irlandia yang kental, Molly menyimpan rasa kesepian dan frustrasi yang dalam.

Ia bukan sekadar perempuan simpanan pemimpin geng, melainkan sosok yang hancur oleh cinta yang tak pernah terbalas seutuhnya. Melalui dirinya, pemain melihat bagaimana loyalitas dan kasih bisa berubah menjadi racun di tengah dunia kriminal yang penuh tipu daya. Berikut enam fakta menarik dan teori penggemar seputar Molly O’Shea, dari kisah cintanya dengan Dutch hingga hubungannya yang rumit dengan Arthur Morgan.

1. Memiliki latar belakang bangsawan Irlandia

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)

Molly berasal dari keluarga Irlandia yang relatif terpandang sebelum akhirnya meninggalkan negaranya dan datang ke Amerika. Ia disebut pernah menjalani hidup lebih mewah sebelum jatuh ke dalam dunia Van der Linde. Penampilannya yang elegan dan tutur katanya yang sopan jadi petunjuk masa lalunya yang berkelas. Beberapa pemain percaya Molly melarikan diri ke Amerika setelah menolak perjodohan di Irlandia. Itulah sebabnya ia tertarik kepada Dutch, pria bebas, berani, dan jauh dari aturan yang mengekangnya pada masa lalu.

2. Mencintai Dutch van der Linde

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)

Saat pertama bergabung, Molly benar-benar jatuh cinta kepada Dutch. Ia sering menulis catatan dan puisi tentang perasaannya terhadap sang pemimpin. Itu termasuk satu puisi yang bisa ditemukan Arthur di kamp Horseshoe Overlook, pada Chapter 2, yang berbunyi:

My love, my heart, my Dutch,
the stars above you shine too much.
I see you in my waking dream,
the fire that burns, the golden gleam.

Puisi itu menunjukkan sisi lembut Molly sekaligus betapa dalamnya perasaannya untuk Dutch, seseorang yang ia pandang sebagai sosok ideal, nyaris seperti dewa. Namun, seiring waktu, hubungan mereka memburuk karena Dutch makin terobsesi dengan ambisinya sendiri dan mulai menjauh darinya. Molly merasa diabaikan dan rasa cintanya berubah menjadi kemarahan serta kecemburuan terhadap perempuan lain di kamp, termasuk Abigail Roberts dan Mary-Beth Gaskill. Sebagian pemain, meyakini Dutch tidak pernah benar-benar mencintai Molly. Ia hanya memanfaatkannya untuk memenuhi egonya sebagai pemimpin yang dihormati dan dikagumi semua orang, termasuk perempuan cantik dan berstatus asing.

3. Mengalami perubahan sikap dan depresi

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)

Pada paruh kedua permainan dan lebih terlihat di chapter Shady Belle, Molly makin gelisah dan emosional. Ia sering minum-minum, menangis di kamp, dan berbicara sendiri tentang Dutch yang tak lagi peduli kepadanya. Sikapnya yang dulu anggun berubah menjadi kasar dan penuh amarah.

Ada teori yang menyebut, Molly mengalami gangguan mental akibat tekanan hidup di bawah bayang-bayang Dutch. Ia kehilangan identitas dan mulai menyalahkan dirinya sendiri. Ia merasa gagal menjadi perempuan yang pantas bagi pemimpin geng.

4. Pengakuan pengkhianatan yang meragukan

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)

Dalam salah satu momen paling mengejutkan, Molly mengaku dirinya yang membocorkan rencana geng kepada pemerintah. Namun, banyak pemain curiga pengakuan itu hanyalah ledakan emosi dan rasa frustrasi. Dutch tidak mau mendengarkan, sementara Susan Grimshaw menembaknya di tempat.

Sebagian besar pemain percaya Molly sebenarnya tidak bersalah. Ia mungkin hanya berbohong untuk menarik perhatian Dutch atau melampiaskan kemarahannya karena diabaikan. Fakta tidak ada bukti kuat yang mendukung pengakuannya membuat kematiannya terasa tragis.

5. Kedekatannya dengan Arthur Morgan yang rumit

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)

Meski tidak dekat seperti Arthur Morgan dengan Sadie Adler atau Abigail Roberts, hubungan Arthur dan Molly mencerminkan dua orang yang sama-sama terjebak dalam siklus keputusasaan. Arthur sering menasihatinya agar berhenti memikirkan Dutch, sementara Molly memandang Arthur sebagai orang yang masih terlalu patuh terhadap pemimpin mereka. Percakapan di kamp menunjukkan, Molly sebenarnya menghormati Arthur, tapi juga marah karena tetap membela Dutch ketika semuanya mulai runtuh.

Banyak pemain melihat hubungan mereka sebagai cermin. Arthur dan Molly sama-sama mencintai seseorang yang tidak bisa mereka selamatkan. Arthur mencoba menyelamatkan Dutch, Molly mencoba menyelamatkan cintanya untuk Dutch. Akhirnya, keduanya berakhir dengan kehilangan yang sama: rasa percaya dan harapan terhadap orang yang dulu mereka kagumi.

6. Kematiannya menjadi salah satu plot twist di dalam plot twist

cuplikan game Red Dead Redemption 2
cuplikan game Red Dead Redemption 2 (dok. Rockstar/Red Dead Redemption 2)

Kematian Molly bukan sekadar babak penutup bagi satu karakter, melainkan gema kesunyian dalam kekacauan geng Van der Linde. Ia mati sambil berteriak, tapi tak satu pun mendengarkannya. Simbol paling pahit dari perjalanan hidupnya. Tidak ada yang mengenangnya, tidak ada yang menguburkannya. Tubuhnya hanya menjadi bagian dari tanah yang dilalui kamp selanjutnya. Namun, bagi pemain yang memperhatikan, keheningan setelah kematiannya terasa lebih menusuk dari suara tembakan.

Dalam dunia Red Dead Redemption 2, cinta dan suara perempuan selalu terpinggirkan oleh ambisi dan kekerasan laki-laki. Molly bukan hanya kekasih yang kehilangan cintanya, melainkan jiwa yang tenggelam tanpa pernah sempat dimengerti. Ia lambang cinta yang berubah menjadi kehancuran. Ia datang dengan harapan akan kebebasan, tapi justru terperangkap dalam ambisi orang lain. Nasibnya tragis bukan hanya karena kematiannya, melainkan karena tak seorang pun benar-benar mendengarkan suaranya sampai akhir.

Dalam kisah besar tentang penebusan dan kehancuran, Molly O'Shea berdiri sebagai pengingat, cinta tanpa penghargaan hanya membawa penderitaan. Ia bukan korban peluru, melainkan korban dari keegoisan dan kebisuan yang melingkupi seluruh geng Van der Linde.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Tech

See More

6 Fakta Mary Linton di RDR 2, Cinta Arthur Morgan yang Tak Terbalas

26 Okt 2025, 20:14 WIBTech