7 Fakta Konsol Buatan Valve: Steam Deck, Dinantikan Gamer

Steam Deck merupakan konsol handheld – layaknya PSP, PS Vita, Nintendo Switch – yang dibuat oleh Valve, perusahaan yang dikenal dengan toko game digital bernama Steam. Steam Deck sendiri memungkinkan pemain untuk mengakses akun Steam mereka dan bermain berbagai game modern seperti Control dan Star Wars Jedi: Fallen Order di mesin gaming compact. Berbeda dengan konsol seperti Switch, pada Steam Deck, pemain tetap bisa mengatur pengaturan visual jika ingin mendapat frame-rate lebih layaknya di PC.

Terbilang cukup mumpuni, berikut spesifikasi lengkap yang dimiliki oleh Steam Deck.

• CPU: Zen 2 4c/8t, 2.4-3.5GHz (up to 448 GFlops)
• GPU: 8 RDNA 2 CUs, 1.0-1.6GHz (up to 1.6 TFlops)
• RAM: 16 GB LPDDR5
• Penyimpanan: eMMC 64GB dan SSD 256GB/512GB (bisa diperluas dengan microSD)
• Ukuran: 298mm x 117mm x 49mm
• Berat: sekitar 669 gram
• Layar: 7 inci 1280x800 (16:10) 60Hz LCD
• Headphone jack: 3.5mm stereo jack
• Battery: 40WHr (daya tahan sekitar 2 - 8 jam)
• Konektivitas: Wi-Fi 2.4GHz / 5GHz, Bluetooth 5.0
• Input pengisian daya: USB Type-C 45W

Steam Deck sendiri punya sepasang analog/thumbstick, tombol A/B/X/Y, dua trackpad, D-pad, tombol power, tombol volume, tombol R1/R2/L1/L2 dan empat tombol grip di bagian body belakang.

Steam Deck menawarkan tiga opsi varian/model yang masing-masing punya perbedaan di bagian kapasitas penyimpanan dan beberapa bonus seperti casing dan tema eksklusif pada keyboard virtual. Model paling rendah menggunakan penyimpanan eMMC 64GB dan dibanderol di harga US$399 (Rp5,7 juta).

Model selanjutnya dijual seharga US$529 (Rp7,6 juta) dan menawarkan penyimpanan berupa SSD dengan kapasitas 256GB. Terakhir yang paling mahal, Valve jual seharga US$649 (Rp9,3 juta) dan memiliki penyimpanan 512GB berbasis SSD.

Steam Deck menggunakan versi terbaru dari SteamOS – sejenis sistem operasi Linux yang bekerja menggunakan sebuah software bernama Proton. Nah Proton berfungsi sebagai software yang dapat membantu berbagai game Windows agar bisa berjalan di Linux.

Karena kompatibilitas yang berbeda, maka tidak ada jaminan bahwa setiap game bisa berjalan dengan lancar dan aman di Steam Deck. Meskipun begitu, Valve menjanjikan bahwa berbagai game yang berjalan di SteamOS tidak akan bermasalah ketika dimainkan di Steam Deck.

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, SteamOS merupakan sistem operasi untuk Steam Deck di mana melaluinya, pemain dapat mengakses Steam Chat, notifikasi dan fitur-fitur lain yang ada di Steam versi PC. Fitur seperti Remote Play juga didukung di mana pemain dapat melakukan streaming game mereka dari PC ke Steam Deck dengan mudah. Lalu, ada juga Cloud Saves yang memungkinkan pemain untuk meneruskan progress game mereka yang sebelumnya dimainkan di PC, pada Steam Deck.

Sama seperti Nintendo Switch yang bisa dimainkan di layar lebih besar via Switch Dock, Valve juga membekali Steam Deck dengan dock buatan mereka sendiri. Lewat dock, pemain jadi bisa memainkan game Steam Deck mereka di perangkat seperti TV atau monitor. Untuk lebih lengkapnya, berikut spesifikasi yang dimiliki dock Steam Deck.

• Peripherals: 1 x port USB-A 3.1, 2 x port USB-A 2.0
• Ethernet: Ya
• Layar eksternal: DisplayPort 1.4, HDMI 2.0
• Input daya: USB-C
• Ukuran: 117mm x 29mm x 50.5mm
• Berat: Kisaran 120 gram

Valve sendiri belum mengumumkan harga dock untuk Steam Deck, namun aksesori tambahan itu tidak termasuk ke dalam paket pembelian alias dijual secara terpisah.

Tidak ada kepastian mengenai kapan Steam Deck akan dirilis, namun Valve menyatakan bahwa pesanan akan mulai dikirim pada akhir tahun ini. Pre-order untuk Steam Deck sudah dimulai pada 17 Juli 2021 lalu  tapi sayangnya bagi yang tertarik, stok untuk Steam Deck dipastikan sudah habis. Laporan terbaru menyebut bahwa model paling murah dan menengah tidak akan tersedia hingga musim semi tahun depan, sementara yang paling mahal diperkirakan baru tersedia awal tahun 2023.

Demikian tadi ulasan mengenai fakta-fakta apa saja yang perlu diketahui dari konsol handheld buatan Valve – Steam Deck. Jika nantinya masuk ke Indonesia, akankah kamu tertarik untuk membelinya?