Film dan video game bisa dibilang memiliki ‘hubungan’ yang kurang begitu baik. Ketika salah satu berusaha untuk mengadaptasi yang lain, hasilnya selalu jauh dari ekspektasi awal. Kendati demikian, tidak semua proses adaptasi yang dilakukan berakhir buruk.
Masih ada beberapa yang berakhir memuaskan dan bahkan sukses melampaui kualitas dari apa yang diadaptasinya. Berikut IDN Times telah merangkum 7 game adaptasi film yang bahkan lebih baik dari filmnya. Check it out!
X-Men Origins: Wolverine dinilai sebagai salah satu film terlemah di keseluruhan franchise X-Men, terlebih jika dibandingkan dengan Deadpool. Untungnya, masalah ini sedikit terobati oleh gamenya yang luar biasa.
Cerita yang diusung tidak jauh berbeda dari filmnya, namun berkat rating M, kebrutalan yang notabene merupakan identitas dari Wolverine jadi bisa tergambarkan dengan baik. Sayangnya, bagi mereka yang ingin memainkan game ini sekarang, harus mencari versi fisiknya karena versi digital sudah tidak lagi tersedia.
Game yang diadaptasi dari film gangster klasik ini mengambil latar waktu setelah ending film orisinalnya. Diceritakan bahwa alih-alih menyerah, karakter utama – Tony Montana berhasil bangkit dari masa lalunya dan kembali membangun kerajaan kriminalnya.
Scarface juga masih mempertahankan pesan moral dari filmnya, sembari membuat semuanya tetap menyenangkan sebagai video game. Latar dunia terbuka Miami yang indah, bahkan menjadi inspirasi bagi game Rockstar yang dirilis pada tahun 2002 – Grand Theft Auto: Vice City.
The Warriors merupakan film klasik tahun 70-an yang juga mendapatkan adaptasi video game, yang secara mengejutkan lebih baik. Misi utama pada gamenya tidak jauh berbeda dari filmnya, di mana seluruh anggota harus pergi ke Coney Island secara utuh.
Meski terdengar sederhana, ada banyak rintangan yang harus dilalui dan membuat ceritanya menjadi semakin kompleks lagi. Apa yang membuat The Warriors lebih baik dari filmnya adalah kehadiran scene ekstra di awal dan karakterisasi tiap karakter yang lebih padat.
Vin Diesel dikenal sebagai aktor yang gemar bermain video game dan di pengembangan Chronicles Of Riddick: Escape From Butcher Bay, ia juga ikut ambil bagian. Tidak hanya menyumbang suara untuk karakter, Diesel juga berkonsultasi bersama Starbreeze Studios untuk hasil akhir yang lebih baik.
Escape From Butcher Bay dirilis bersamaan dengan film Chronicles Of Riddick dan disambut dengan sambutan yang hangat. Cerita yang dimiliki memang berbeda dengan filmnya, namun masih berlatar di dunia dan periode yang sama.
Yang satu ini mungkin butuh sedikit penjelasan. Insomniac membuat seri Ratchet And Clank di awal tahun 2000-an, dan merilis film adaptasinya pada tahun 2016. Tidak lama setelah itu, Insomniac membuat ulang game pertama dari seri, dengan cerita yang sama seperti filmnya.
Game hasil ‘daur ulang’ itu dipuji dan dianggap menaikkan derajat seri Ratchet And Clank di industri video game. Sebelumnya, seri Ratchet And Clank tidak berjalan sesuai yang diharapkan, sehingga ketika versi lebih sempurna dari game pertamanya dirilis, itu langsung meledak. Atas dasar kesuksesan tersebut, Ratchet and Clank akhirnya mendapat game kedua dengan judul Ratchet and Clank: Rift Apart yang akan rilis tahun 2021.
Toy Story 3 bukanlah film yang buruk, namun game adaptasinya jauh lebih memuaskan. Pada tahun 2010 di mana adaptasi game masih diremehkan, Toy Story 3 bersinar berkat gameplay platformer tradisional yang dieksekusi dengan apik dan mode Toy Box yang inovatif.
Bagi yang tidak tahu, Toy Box merupakan mode di mana pemain bisa mengustomisasi dunia Toy Story 3 setelah menyelesaikan misi. Adaptasi game dari dua film sebelumnya juga terbilang cukup baik dan memiliki kualitas di atas rata-rata pada masanya.
King Kong garapan Peter Jackson merupakan film yang sangat besar sampai-sampai game adaptasinya ikut dibuat. Menariknya, adaptasi ke dalam bentuk interaktif itu berakhir sukses dan menghasilkan video game yang mengesankan.
Gamenya sendiri bisa dibilang menyalin apa yang ada di filmnya, namun dengan translasi ke dalam game yang tidak hanya padat, namun juga bervariasi. Satu-satunya masalah utama yang ada hanyalah durasi yang pendek. Kendati demikian, itu tidak serta merta menurunkan kualitas yang dimiliki oleh King Kong.
Demikian tadi ulasan mengenai game adaptasi film terbaik yang bahkan lebih baik dari filmnya. Sederet game di atas menjadi bukti bahwa tidak selamanya adaptasi film ke game atau sebaliknya, berakhir mengenaskan.