5 Game dengan Biaya Pembuatan Termahal, Ada GTA 5!

Dilansir Euro Gamer, Eidos Montreal sebagai pembuat dan pengembang dari Shadow of the Tomb Raider sudah mengeluarkan dana sekitar 100 juta dolar AS atau Rp1,4 triliun untuk membuat judul game ini. Itu pun hanya modal awal yang digunakan untuk proses produksi dan belum biaya promosi.

Nah, Square Enix sebagai perusahaan yang merilis dan menerbitkan game ini,\ kabarnya harus menambah 35 juta dolar AS atau Rp490 miliar untuk menggenapi biaya promosinya. Jadi, secara total, Shadow of the Tomb Raider sudah menghabiskan dana modal sekitar Rp1,8 triliun. Hasilnya, game ini menjadi salah satu serial Tomb Raider terbaik pada 2018.

Pada 2004, dunia game dihebohkan dengan kehadiran FPS legendaris terbaik, yakni Halo 2. Ya, game garapan Bungie Inc ini telah menjadi salah satu karya aksi terbaik yang mampu mengangkat penjualan konsol Xbox pada zamannya. Menurut laman Digital Trends, game Halo 2 dibuat dengan dana 40 juta dolar AS atau Rp576 miliar.

Namun, patut diingat, proyek pengembangan Halo 2 sudah dilakukan jauh sebelum 2004. Jika dimasukkan nilai inflasi, bujet dari modalnya bisa mencapai nyaris empat kali lipat pada tahun ini. So, beruntungnya developer harus berbangga karena karyanya tersebut mampu menjadi salah satu game FPS terbaik sepanjang masa.

Game Post menyatakan bahwa Star Wars: The Old Republic menjadi salah satu judul game termahal yang pernah dibuat. Anggaran untuk mengembangkan game ini berada di angka 200 juta dolar AS atau setara Rp2,8 triliun. Game ini sendiri dirilis oleh Electronic Arts pada 2011.

Di bawah nama besar pengembang, macam BioWare dan Electronic Arts, karya yang satu ini sudah menjadi salah satu serial Star Wars terbaik di dunia game. Oh, ya, selain bermodal besar, game ini juga sudah mulai dikembangkan sejak 2008. Itu berarti butuh waktu sekitar 3 tahun untuk membuatnya secara keseluruhan.

Jelas bahwa game paling fenomenal ini masuk ke dalam daftar karya termahal. Berdasarkan laporan yang dicatat dalam SCREENRANT, judul Grand Theft Auto V atau GTA V dibuat dengan dana mencapai 265 juta dolar AS atau setara Rp3,8 triliun. Modal membengkak dikarenakan GTA V diproduksi untuk semua platform, mulai dari Microsoft Windows (PC), PlayStation, dan Xbox.

Well, untungnya, seperti yang kita tahu, GTA V sudah menjadi salah satu game paling laris di pasaran. Game garapan Rockstar Games ini sudah terjual lebih dari 150 juta kopi di seluruh dunia. Itu artinya, developer dan penerbit sudah mendapatkan omzet sekitar 6 hingga 7 miliar dolar AS atau Rp86 triliun dari penjualan GTA V ke seluruh dunia.

Polygon menyebut bahwa pembuatan, pengembangan, dan promosi dari game berjudul Destiny menyentuh angka 500 juta dolar AS atau Rp7,2 triliun. Oke, angka ini memang terlihat sangat tinggi, bahkan jika itu diukur oleh film-film Holywood kelas atas. Namun, beberapa pihak menyatakan bahwa developer memang mengeluarkan dana sebesar itu untuk berbagai macam kontrak dalam kurun waktu tertentu.

Yup, itu artinya, developer dan penerbit memang mengeluarkan dana besar bukan hanya untuk produksi dan promosi, melainkan juga franchise rolling, sebuah strategi bisnis yang dicanangkan untuk mengibarkan waralaba dalam kurun waktu lama. Jadi, Bungie Inc selaku developer dan Activision sebagai penerbit memang harus menanam modal besar untuk mengibarkan waralaba tunggal mereka, yakni Destiny.

Nah, beberapa game dengan nama besar di atas memang sudah menjadi karya terbaik di dunia game. Tak mengherankan juga, di balik kualitas sebuah judul game, rupanya dibutuhkan modal yang tidak sedikit.