7 Game FPS Paling Underrated Sepanjang Masa
- Wolfenstein, Doom, dan Painkiller adalah game FPS luar biasa yang kurang mendapat apresiasi yang seharusnya.
- BioShock 2, Metro: Last Light, dan Call of Juarez: Gunslinger merupakan game FPS yang layak dimainkan meski kurang populer.
- The Darkness 2, Bulletstorm, dan Resistance 3 adalah game FPS eksklusif PlayStation yang sebenarnya memiliki kualitas bagus namun kurang diingat.
Ada segudang game FPS fantastis yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari entri terbaru dari seri Halo yang sangat diantisipasi hingga rilis tahunan game-game Call of Duty, FPS tidak pernah kekurangan game bagus.
Sayangnya, tidak semua game FPS mendapatkan apresiasi yang sepantasnya di mana ada banyak game FPS yang faktanya luar biasa, namun karena satu dan lain hal akhirnya jadi kurang begitu dilirik. Berikut 7 di antaranya.
1.Painkiller
Game seperti Wolfenstein dan Doom tidak hanya berperan penting dalam merevolusi desain gameplay FPS, tapi juga mengubah industri gaming secara keseluruhan. Meski Painkiller dirilis pada periode ketika game FPS sedang mengalami transformasi besar-besaran, game ini sayangnya masih terasa seperti game di era Wolfenstein dan Doom. Painkiller sendiri menampilkan karakter bernama Daniel Garner yang melawan para penghuni neraka.
2.BioShock 2
Menjadi sekuel dari salah satu game FPS paling ikonik sepanjang masa membuat ekspektasi untuk BioShock 2 jadi melambung tinggi. Meski dianggap sebagai yang paling lemah di seluruh serinya, game ini masih jauh dari kata buruk dan layak untuk dimainkan. Game ini membawa banyak elemen yang membuat game pertamanya luar biasa sembari menambahkan beberapa hal baru yang membantu perjalanan kembali ke Rapture terasa layak.
3.Metro: Last Light
Bagi banyak pemain, Metro Exodus yang rilis 2019 silam menjadi perkenalan awal terhadap seri Metro. Padahal, game-game sebelum Metro Exodus juga layak untuk dilirik. Salah satu diantaranya adalah Metro: Last Light, game lanjutan dari Metro 2033 yang melampaui pendahulunya di banyak hal. Selain menyempurnakan mekanisme gameplay, game ini juga menawarkan cerita yang jauh lebih menarik.
4.Call of Juarez: Gunslinger
Seri Call of Juarez dari Techland pada akhirnya tidak pernah mendapatkan ketenaran universal untuk membuatnya terus mendapat game baru, namun setidaknya beberapa game yang telah dirilis terbukti bagus. Call of Juarez: Gunslinger menjadi salah satu yang seharusnya layak untuk mendapat perhatian lebih. Dengan gunplay yang luar biasa, gaya visual yang unik dan cerita yang menakjubkan, Gunslinger jadi salah satu game terbaik yang berlatar di Wild West.
5.The Darkness 2
Mengadaptasi komik buatan Top Cow Productions dengan judul yang sama, The Darkness 2 merupakan sekuel dari The Darkness yang juga dikembangkan oleh Digital Extremes. Sama seperti komiknya, The Darkness 2 juga dipenuhi dengan adegan kekerasan, elemen horor supernatural dan banyak momen aksi. Game ini dengan sempurna menerjemahkan cita rasa komiknya kedalam bentuk game dan jadi salah satu game wajib main penikmat game FPS.
6.Bulletstorm
Bulletstorm yang dirilis pada 2011 sekilas tampak seperti game FPS pada umumnya, namun faktanya, game garapan People Can Fly ini jadi salah satu game FPS paling unik yang pernah dirilis. Selain menembaki musuh dengan berbagai senjata, pemain juga dibekali dengan cambuk energi untuk menarik dan melempar musuh. Cerita game ini juga terbilang bagus sehingga sangat disayangkan ketika mengetahui jika game ini tidak akan pernah mendapat sekuel.
7.Resistance 3
Tidak semua game eksklusif PlayStation punya kualitas sempurna, di mana ada beberapa yang kurang begitu diingat. Salah satunya adalah Resistance 3 yang sayangnya, gagal mengikuti kesuksesan besar dari dua game sebelumnya. Padahal, game PS3 ini tidak seburuk itu dan layak untuk mendapatkan kesempatan. Insomniac Games sendiri selaku developer menyebut bahwa mereka tidak berencana untuk membangkitkan kembali seri Resistance.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game FPS paling underrated sepanjang masa. Pernah memainkan salah satu game di atas?
