7 Game Horor Menyeramkan dengan Visual Hitam Putih

- The House: Game flash horor point-and-click dengan visual hitam putih, jumpscare menegangkan, dan sekuel The House 2.
- Closure: Platforming game horor dengan manipulasi cahaya dan kegelapan serta latar beragam.
- Neverending Nightmares: Inspirasi dari perjuangan developer melawan penyakit mental, pengalaman horor kelam dengan gaya visual hitam putih.
Game horor sangat bergantung pada gaya visual, karena aspek tersebut sangat bisa menentukan kesuksesannya. Tidak selalu harus terlihat realistis, sejumlah game horor garapan developer indie justru sukses karena mengemas gaya visual pixel. Yang terpenting adalah bagaimana game tersebut mampu menarik perhatian pemain, seperti menggunakan palet warna yang tidak biasa atau bahkan menghilangkan warna sehingga visualnya didominasi hitam putih. Pendekatan minimalis seperti itu membuktikan bahwa warna bukanlah syarat wajib untuk memberikan pengalaman yang menyeramkan, selama visi kreatifnya dieksekusi dengan tepat. Berikut 7 di antaranya.
1. The House
Dari awal hingga pertengahan tahun 2000-an, game flash sangat populer karena bisa dimainkan langsung melalui browser dan salah satu yang terbaik adalah The House. Di game horor point-and-click ini, pemain hanya perlu menjelajahi ruangan, berinteraksi dengan objek, lalu bersiap menghadapi jumpscare sebelum berpindah ke ruangan berikutnya. Meski ceritanya hanya seputar sebuah keluarga yang bunuh diri hingga rumah mereka terbengkalai, gaya visual hitam putih dan jumpscare yang mengejutkan membuat game ini sangat menegangkan. Bahkan, game ini juga mendapat sekuel berjudul The House 2.
2. Closure
Closure merupakan game platforming dengan nuansa horor di mana pemain mengendalikan makhluk mirip laba-laba untuk membantu tiga manusia melewati level dengan memanipulasi cahaya dan kegelapan. Sumber cahaya seperti senter dan lentera menjadi kunci untuk membuka jalan, sementara area gelap bisa menjebak pemain dan menciptakan masalah besar layaknya sebuah puzzle yang sulit dipecahkan. Dengan latar yang beragam mulai dari hutan gelap hingga karnaval terbengkalai, serta gaya visual hitam putih yang menyeramkan, game ini berhasil ciptakan sesuatu yang mengerikan sekaligus inovatif di saat yang bersamaan.
3. Neverending Nightmares
Neverending Nightmares terinspirasi dari perjuangan developer-nya sendiri dalam melawan penyakit mental. Game ini menyuguhkan pengalaman horor yang kelam dengan gaya visual hitam putih layaknya coretan pensil, di mana warna hanya muncul untuk menunjukkan objek penting atau darah. Di game ini, pemain mengikuti kisah Thomas yang terjebak dalam serangkaian mimpi buruk, di mana ia menjelajahi tempat menyeramkan seperti rumah besar, pemakaman, hutan hingga rumah sakit jiwa. Tidak sendiri, ia kerap dihantui oleh sosok mengerikan saudara perempuannya, Gabby, yang selalu digambarkan mati dengan cara berbeda.
4. Buddy Simulator 1984
Salah satu game horor yang mungkin jarang diketahui banyak pemain adalah Buddy Simulator 1984. Game ini punya judul yang terkesan sederhana namun sebenarnya menyimpan kengerian di baliknya. Game ini dimulai sebagai petualangan berbasis teks sebelum berkembang menjadi game berbasis giliran dengan dunia yang bisa dijelajahi, lengkap dengan sejumlah NPC unik seperti yang ada di Undertale. Karakter utamanya yaitu Buddy, sering ‘breaking the fourth wall’ dengan berbicara langsung kepada pemain layaknya teman lama. Namun seiring berjalannya cerita, ia berubah menjadi sosok yang semakin posesif.
5. Return of the Obra Dinn
Lautan menjadi tempat yang menakutkan karena masih ada banyak misteri yang belum terungkap di dalamnya. Di Return of the Obra Dinn, kapal yang hilang selama lima tahun di lautan akhirnya kembali ke pelabuhan dalam keadaan kosong dan pemain berperan sebagai penyelidik asuransi dari East India Company untuk mengungkap nasib para kru yang hilang. Dengan nuansa horor supernatural yang kental dan gaya visual monokrom yang menarik, game ini membawa misteri yang menegangkan dan bermain-main dengan rasa takut manusia terhadap kegelapan dan rahasia di kedalaman laut.
6. Limbo
Genre platformer dan horor memang jarang dipadukan, namun Playdead berhasil menggabungkannya kedua genre tersebut lewat Limbo. Pada game ini, pemain memerankan seorang anak laki-laki yang terbangun di hutan gelap nan suram dan memulai perjalanan untuk mencari adiknya. Agar bisa terus maju, ia harus memecahkan berbagai puzzle sekaligus menghadapi banyak hal mengerikan, termasuk laba-laba raksasa yang menakutkan. Berkat gaya visual hitam putih yang diusungnya, nuansa game ini terasa semakin mencekam dan membuat pengalaman horornya menjadi semakin kuat.
7. World of Horror
Terinspirasi dari karya H.P. Lovecraft dan Junji Ito, World of Horror menceritakan soal kebangkitan para Old God yang menebar kegilaan di kota Shiokawa dengan munculnya berbagai kejadian aneh di rumah sakit, sekolah, hingga hutan tanpa penjelasan yang masuk akal. Menggunakan sistem combat berbasis giliran dan pilihan pemain, game ini menuntut keputusan tepat karena satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal dan memaksa pemain mengulang dari awal. Meski hanya menggunakan gaya visual hitam putih, fenomena mengerikan yang ditampilkan mampu menyaingi karya-karya horor legendaris yang menjadi inspirasinya.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game horor menyeramkan dengan visual hitam putih. Tertarik menguji nyali dengan memainkan game-game di atas?