Mengapa Game MOBA Lebih Populer dari FPS?

- Durasi permainan yang stabil dan mudah diprediksi membuat MOBA lebih cocok untuk turnamen dan live streaming.
- Kerja sama tim dan strategi kompleks menjadi daya tarik utama MOBA, sementara FPS cenderung lebih individual dalam aksi.
- Ekosistem kompetitif MOBA yang mapan dan komunitas aktif menciptakan pengalaman bermain yang lebih hidup dan menyenangkan.
Di tengah lautan genre game yang terus berkembang, dua nama besar selalu muncul dalam percakapan para gamer, yakni MOBA dan FPS. Meskipun keduanya punya komunitas besar, game MOBA terlihat lebih mendominasi dalam hal popularitas, terutama di ranah esports. Dari turnamen global hingga live streaming, MOBA seperti Mobile Legends atau Dota 2 terus mencetak angka penonton yang fantastis.
Bukan berarti game FPS kalah seru, tapi ada sesuatu dari MOBA yang tampaknya lebih lengket di hati banyak pemain. Fenomena ini menarik untuk dibahas lebih dalam. Lantas, apa yang membuat game MOBA lebih populer dari FPS? Cari tahu ulasannya dalam artikel ini, yuk!
1. Durasi permainan game MOBA yang lebih stabil dan mudah diprediksi

Game MOBA biasanya memiliki durasi permainan yang relatif stabil, rata-rata 15-45 menit per match. Ini memberikan kenyamanan bagi pemain yang ingin bermain santai tapi tetap punya tujuan yang jelas. Sementara game FPS bisa berlangsung sangat cepat atau malah berulang-ulang tanpa arah yang pasti.
Durasi yang lebih terukur membuat MOBA lebih cocok untuk dijadikan tontonan turnamen atau live stream. Selain itu, pemain bisa merencanakan waktu bermain mereka dengan lebih mudah. Ini juga membuat MOBA lebih ramah bagi pemain kasual yang punya waktu terbatas.
2. Kerja sama tim dan strategi kompleks menjadi daya tarik utama MOBA

MOBA sangat menekankan pentingnya kerja sama dan peran dalam tim. Setiap pemain punya tugas spesifik, mulai dari tanker, support, hingga damage dealer. Hal ini menciptakan dinamika strategi yang dalam dan terus berubah seiring permainan berlangsung.
FPS, meski juga mengandalkan tim, cenderung lebih individual dalam aksi. Di MOBA, kemenangan lebih terasa sebagai hasil kolaborasi dan strategi matang. Faktor ini membuat pengalaman bermain MOBA terasa lebih kompleks dan memuaskan.
3. Ekosistem kompetitif MOBA yang lebih mapan dan komunitas yang aktif

MOBA punya ekosistem kompetitif yang lebih matang dan global. Turnamen internasional seperti The International (Dota 2) atau MSC (Mobile Legends) mampu menarik jutaan penonton. Hal ini menciptakan komunitas yang besar, solid, dan terus berkembang.
FPS juga punya turnamen besar, tapi tak semua game FPS mampu membangun ekosistem yang konsisten. Di sisi lain, komunitas MOBA juga aktif dalam hal diskusi strategi, build, dan meta terbaru. Ini membuat keterlibatan pemain dalam komunitas terasa lebih hidup dan menyenangkan.
4. Game MOBA lebih ramah perangkat sehingga mudah diakses semua kalangan

Salah satu faktor penting yang membuat MOBA lebih populer adalah kompatibilitasnya dengan berbagai jenis perangkat. Banyak game MOBA, terutama versi mobile seperti Mobile Legends atau Arena of Valor, bisa dijalankan di smartphone dengan spesifikasi menengah ke bawah. Sementara itu, banyak game FPS menuntut spesifikasi hardware yang lebih tinggi untuk pengalaman bermain yang optimal.
Ini bisa menjadi hambatan bagi gamer yang tidak memiliki PC atau konsol yang mumpuni. Berbekal aksesibilitas yang lebih luas, MOBA berhasil menjangkau lebih banyak pemain di berbagai kalangan. Hal ini menjadi kunci penyebaran dan pertumbuhan komunitas MOBA secara masif.
Tak bisa dimungkiri, setiap genre game punya penggemarnya tersendiri. Meski begitu, game MOBA lebih populer dari FPS karena menawarkan kombinasi elemen strategis, kerja sama tim, dan aksesibilitas yang lebih mudah bagi berbagai kalangan. Jadi, bagaimana menurutmu, apakah game MOBA akan terus unggul dari game FPS?