7 Game Ubisoft Paling Revolusioner, Beri Pengaruh Besar ke Industri!

Sebelum tahun 2007, kebanyakan developer kesulitan untuk mencari cara bagaimana kegiatan menjelajahi dunia yang luas di open-world terasa menyenangkan, sampai akhirnya Assassin’s Creed memperkenalkan sistem gerakan parkour yang cepat dan mulus. Sistem tersebut kemudian direplika oleh game-game lain seperti Dying Light dan Mirror’s Edge. Tidak hanya soal itu, game ini juga mengimplementasikan mekanisme stealth baru di mana pemain bisa bersembunyi dari musuh dengan berbaur di antara kerumunan NPC.

Ketika trailer For Honor dirilis, banyak pemain berasumsi jika game ini tak lebih dari sekedar game eksperimental yang bakal berakhir gagal. Menariknya, game ini malah berhasil dan menciptakan genrenya sendiri yang memadukan elemen dari game fighting, hack-and-slash hingga MOBA. Di game ini, alih-alih menebas musuh tanpa pikir panjang, pemain justru didorong untuk bersabar dan mengatur waktu serangan mereka ketika berhadapan dengan musuh, yang mana itu membuat tiap pertarungan terasa lebih menegangkan dan menantang.

Metal Gear Solid mungkin sering dianggap sebagai game yang mempopulerkan genre stealth, namun faktanya, Tom Clancy’s Splinter Cell lah yang menampilkan seberapa dalam dan imersif genre tersebut. Game ini bermain-main dengan elemen bayangan, di mana selama pemain bersembunyi di balik bayangan, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk melewati ruangan yang dipenuhi musuh. Meski sudah lama tidak mendapat game baru, serinya tetap jadi salah satu seri game stealth terbaik yang pernah dibuat.

Formula gameplay seperti membebaskan wilayah tertentu, membuka kemampuan baru lewat pohon skill dan mengaktifkan radio di tower yang diusung Far Cry 3, berakhir menjadi formula yang kemudian ditiru oleh game laiin, baik yang dibuat Ubisoft maupun tidak. Bahkan game seperti Final Fantasy 7 Rebirth saja, yang notabene sangat berbeda dari seri Far Cry, juga sering dibandingkan dengan game-game garapan Ubisoft karena menyertakan sistem tower untuk membuka sebagian dunianya.

Tom Clancy’s Rainbow Six Siege sempat punya peluncuran yang kurang mulus, namun berkat dukungan konsisten yang diberikan Ubisoft, game ini kini dianggap sebagai salah satu game shooter taktis terbaik di pasaran. Yang membuat Rainbow Six Siege begitu menarik adalah fakta bahwa game ini juga memadukan elemen hero shooter untuk menciptakan pengalaman shooter taktis yang lebih unik. Selain itu, map yang bisa dihancurkan juga membuat game rilisan tahun 2015 terasa lebih imersif dan realistis.

Dengan Nintendo yang terkenal sangat protektif terhadap properti mereka, sangat mengejutkan ketika mengetahui jika mereka berkolaborasi dengan Ubisoft untuk sebuah game berjudul Mario + Rabbids Kingdom Battle. Apa yang membuat game ini revolusioner bukanlah gameplay taktisnya yang mendalam atau segudang karakter yang dihadirkan, melainkan fakta bahwa Nintendo mau bekerja sama dengan developer luar Jepang. Menariknya, Nintendo kembali melanjutkan kolaborasi tersebut pada sekuel game ini yang rilis tahun 2022.

Prince of Persia: The Sands of Time mengeksekusi genre aksi petualangan yang diusungnya dengan sangat baik hingga di titik menginspirasi beberapa game yang lahir setelahnya. Ada banyak cara yang game ini lakukan untuk mencapai itu, namun yang paling utama adalah sistem gerakan, di mana pemain harus benar-benar menekan tombol dengan presisi untuk menghindari jebakan. Hal tersebut juga diperlengkap dengan sistem combat sempurna di mana pemain bisa melakukan serangan kombo untuk menghabisi musuh dengan cara semenarik mungkin.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game Ubisoft paling revolusioner yang pernah dibuat. Pernah memainkan game-game di atas?