Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Hanya Battlefield, Ini 7 Game yang Juga Dibuat Sebagai Kompetitor

delta-force-header-1920x1080-4a97a8b7d3b2.jpg
Delta Force (dok. Team Jade)
Intinya sih...
  • Delta Force menarik lebih dari 100 ribu pemain setiap hari dengan model free-to-play dan mode PvP serta PvE co-op.
  • Titanfall 2 memiliki sistem movement terbaik, meski dirilis berdekatan dengan Call of Duty dan Battlefield, masih memiliki komunitas pemain aktif.
  • Rogue Company memadukan mekanisme hero shooter ala Overwatch dengan gameplay arena seperti Call of Duty, masih memiliki cukup banyak pemain setia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hanya ada sedikit seri game yang mampu mendominasi sebuah genre seperti Call of Duty. Kesuksesan seri game FPS tersebut membuat banyak game lain mencoba meniru atau menyempurnakan formula FPS dengan gaya visual, mekanisme gameplay dan sistem shooter yang unik demi bisa menjadi pesaing kuat. Meski banyak diantaranya dirilis dengan hype tinggi, hanya segelintir yang mampu mempertahankan jumlah pemain dan bertahan lebih dari setahun.

Kendati demikian, kegagalan game-game tersebut dalam meraih popularitas setara COD bukan berarti karena gameplay-nya buruk, di mana tidak sedikit yang justru tetap berkualitas. Berikut 7 di antaranya.

1. Delta Force

Delta Force sebagai salah satu pelopor game FPS realistis berbasis skuad, kini kembali dengan gameplay FPS yang lebih solid, pertempuran dengan skala besar dan nuansa simulasi militer. Versi terbarunya ini menarik lebih dari 100 ribu pemain setiap harinya berkat model free-to-play yang menawarkan mode PvP dan PvE co-op. Meski ulasan yang didapat sejauh ini beragam (ada yang positif dan ada yang negatif), game ini tetap seru untuk dimainkan, baik untuk pemain yang suka bermain sendiri ataupun bersama teman. Kerennya, Delta Force juga memiliki mode campaign yang mengadaptasi game klasik Black Hawk Down.

2. Titanfall 2

Titanfall 2 merupakan salah satu game FPS dengan sistem movement terbaik yang pernah dibuat. Meski hampir satu dekade sejak pertama kali dirilis, game ini tetap seru dan bisa memuaskan para penggemar game FPS. Sayangnya, perilisannya yang berdekatan dengan Call of Duty dan Battlefield membuat minat awal terhadap game ini jadi sedikit terhambat. Meski tidak pernah benar-benar meledak, Titanfall 2 masih memiliki komunitas pemain kecil yang aktif dan biasanya akan meningkat mengingat game ini sering mendapatkan diskon. Berbeda dengan pendahulunya, game ini menawarkan mode campaign yang terhitung singkat namun berkesan.

3. Rogue Company

Berikutnya adalah Rogue Company, game shooter kompetitif dengan perspektif third-person yang memadukan mekanisme hero shooter ala Overwatch dengan gameplay arena seperti Call of Duty. Meski popularitasnya perlahan mulai meredup dan minat eSports untuk game ini kian menurun, Rogue Company masih memiliki cukup banyak pemain setia yang masih memainkannya hingga sekarang. Peluang bagi game ini untuk kembali populer memang tipis, namun Rogue Company tetap layak dikenang sebagai upaya fresh dan solid dalam menghadirkan pengalaman shooter yang berbeda.

4. Splitgate 2

Splitgate memikat pemain dengan perpaduan unik antara combat ala Halo dan gerakan berbasis portal. Sekuelnya yang berjudul Splitgate 2 sempat dinantikan sebagai “Call of Duty killer” oleh para pemain, namun setelah peluncuran yang kurang mulus, game ini kembali ke tahap beta dan server untuk game pertamanya ditutup. Meski masa depannya belum pasti, antusiasme 1047 Games selaku developer dan penundaan jadwal rilis diharapkan bisa memberikan lebih banyak waktu bagi Splitgate 2 untuk meningkatkan kualitasnya sebelum diluncurkan kembali tahun depan.

5. Dirty Bomb

Dirty Bomb merupakan game FPS berbasis tim yang menonjolkan kerja sama antar class karakter, gameplay dengan pace cepat dan misi berbasis objektif. Meski memiliki desain permainan yang solid dan komunitas pemain yang setia, game ini sulit berkembang di luar pemain niche. Dukungan konten yang diberikan juga cukup lambat dan server-nya ditutup hanya beberapa tahun setelah dirilis. Dirty Bomb kini memang sudah disuntik mati, namun gameplay dan ciri khasnya tetap dikenang di tengah persaingan ketat game kompetitif bergenre shooter.

6. The Finals

The Finals sukses mencuri perhatian berkat lingkungan yang dinamis, arena yang bisa dihancurkan dan gaya pertandingan ala acara TV yang memukau secara visual. Gameplay-nya yang cepat, fresh dan kacau memberikan alternatif menarik dari nuansa militer yang selama ini identik dengan Call of Duty. Kini, dengan basis pemain yang tetap aktif berkat pembaruan balancing dan penambahan map disamping potensi eSports yang terus berkembang, The Finals menempati posisi atas di jajaran game FPS modern berkat ciri khas dan gaya visualnya yang menarik.

7. XDefiant

Setelah melalui sesi beta yang bermasalah dan beberapa penundaan rilis, XDefiant akhirnya meluncur pada pertengahan tahun 2024 dengan gameplay bergaya arcade dan sistem kustomisasi faksi yang terinspirasi dari berbagai seri game Ubisoft. Game ini sempat mendapat sambutan positif dari penggemar COD klasik berkat gerakan yang luwes dan combat yang memuaskan. XDefiant menunjukkan bahwa dengan tim dan ide yang tepat, sebuah game FPS berkualitas bisa lahir dari mana saja. Meski sempat menarik perhatian di Twitch, jumlah pemainnya cepat turun secara drastis yang menyebabkan game ini tak lama langsung dimatikan.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game yang juga dibuat sebagai kompetitor COD. Pernah memainkan game-game di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us