Kenapa Real Racing 3 Disuntik Mati EA?

Real Racing 3 tampaknya telah mencapai titik akhir siklus hidupnya secara bisnis. Biaya operasional server dan dukungan teknis terus berjalan meskipun pertumbuhan pemain tidak lagi signifikan. Situasi ini membuat keberlanjutan game menjadi kurang efisien secara finansial.

Model live service menuntut pembaruan rutin agar pemain tetap aktif dan tertarik. Namun, minat pemain mulai terpecah kepada banyak judul baru yang menawarkan pendekatan berbeda. Ketika pendapatan tidak lagi sebanding dengan investasi, penghentian layanan menjadi langkah rasional.

Real Racing 3 mengandalkan lisensi mobil resmi dari berbagai pabrikan ternama. Lisensi semacam ini memiliki batas waktu dan biaya perpanjangan yang tidak kecil. Ketika usia game semakin panjang, beban lisensi ikut meningkat. Hal ini ditambah dengan bermunculannya mobil keluaran terbaru.

Di sisi teknologi, mempertahankan engine lama agar tetap kompatibel pada perangkat terbaru bukan perkara mudah. Pengembangan teknologi baru sering kali lebih efisien dibanding memelihara sistem lama. Faktor ini membuat EA lebih memilih mengalihkan sumber daya kepada proyek lain.

EA menerapkan penutupan Real Racing 3 secara bertahap agar pemain memiliki waktu beradaptasi. Game dihapus dari toko aplikasi dan pembelian dalam aplikasi dihentikan lebih dulu. Langkah ini memberi kesempatan pemain menghabiskan progres dan mata uang yang dimiliki. Penghentian ini dilakukan di App Store terlebih dahulu, kemudian berlanjut untuk Play Store.

Server tetap dibuka hingga tanggal penutupan resmi agar pemain bisa menikmati sisa waktu bermain. Fase ini menjadi momen perpisahan bagi komunitas yang telah menemani perjalanan game selama bertahun-tahun. Sebagian pemain memanfaatkannya untuk sekadar bernostalgia. Setelah itu, Server akan ditutup sepenuhnya pada 19 Maret 2026.

Kabar penghentian Real Racing 3 memicu reaksi emosional dari komunitas pemain. Game ini dianggap memiliki nilai sentimental karena menemani masa awal perkembangan game mobile modern. Tidak sedikit pemain yang tumbuh bersama game ini sejak pertama kali dirilis. Saat itu, hanya perangkat berspesifikasi tinggi atau flagship yang bisa memainkan game ini dengan lancar.

Diskusi tentang penyelamatan versi offline atau arsip komunitas juga bermunculan. Hal ini menunjukkan kuatnya ikatan pemain terhadap Real Racing 3. Bagi mereka, game ini lebih dari sekadar hiburan.

Kasus Real Racing 3 membuktikan, game berjenis live service tidak bersifat abadi. Umur panjang tidak selalu menjamin keberlanjutan jika tidak sejalan dengan kondisi bisnis. Industri game mobile terus bergerak cepat dan menuntut adaptasi konstan.

Penghentian Real Racing 3 merupakan pengingat penting bagi pengembang dan pemain. Keberhasilan jangka panjang membutuhkan keseimbangan antara kualitas, komunitas, dan model bisnis. Tanpa itu, bahkan game legendaris pun bisa mencapai akhir perjalanannya.

Meski ditutup, kenangan game ini tetap melekat di benak para pemainnya. Real Racing 3 akan selalu dikenang sebagai salah satu ikon terbesar game balap di perangkat seluler. Menurutmu, game balapan apa yang layak menggantikan Real Racing 3?