Melirik Potensi Kebangkitan Cozy Game pada 2026

- Cozy game menarik minat baru karena pola konsumsi, kemudahan akses, dan kultur online
- Pasar indie menjanjikan dalam gelombang cozy game, tetapi mesti hati-hati akan jebakan klona
- Game-game santai siap rilis pada 2026, termasuk pada awal tahun
Cozy game termasuk genre yang bisa mengajak pemain untuk rileks. Aktivitasnya biasanya berisi berkebun, memasak, mengobrol, hingga mendekorasi. Game-gamenya hampir selalu muncul tanpa kewajiban grind atau combat yang bikin stres.
Minat terhadapnya melonjak karena banyak orang membutuhkan hiburan yang menenangkan setelah beberapa tahun kabar dan tekanan ekonomi yang keras berseliweran. Media-media bahkan mulai menulis soal gelombang game nonkekerasan yang kini punya pangsa perhatian serius ini. Maka dari itu, akan sangat menarik melirik potensi kebangkitan cozy game pada 2026.
1. Menanti ledakan minat baru karena pola konsumsi, kemudahan akses, dan kultur online

Cozy game mungkin bukan tren sesaat. Tengok saja angka game legendaris macam Stardew Valley (2016). Game besutan Eric Barone alias ConcernedApe ini tetap mampu menjual jutaan kopi per akhir 2025. Ia telah menjadi bukti bahwa rasa nyaman itu ternyata tahan banting di pasar.
Stardew Valley bahkan mampu menciptakan komunitas kreatif yang aktif, mod yang menarik perhatian, dan konten media sosial yang memperpanjang umur permainan itu sendiri. Data penjualan dan popularitasnya sering dikutip sebagai contoh bagaimana satu proyek indie bisa jadi fenomena jangka panjang. Bahkan, produknya melebar kepada bentuk lain yang sama-sama patut dinikmati, seperti konser musik.
Tren cozy game setelah kemunculan Stardew Valley makin terasa di showcase indie. Komunitas Wholesome Games, misalnya, rutin menggelar acara khusus yang mempromosikan game-game "wholesome" atau "cozy". Di level industri, platform dan penerbit juga makin melihat nilai dari game santai ini. Mereka memandangnya bukan sekadar sebagai game untuk hobi, melainkan juga produk yang punya audiens loyal yang bisa dikembangkan kemudian. Itu semua membuka peluang kebangkitan yang besar pada ranah game santai menjelang 2026.
Kenaikan minat terhadap cozy game sendiri sebenarnya telah terlihat sejak 2020 saat Animal Crossing: New Horizons memecahkan rekor penjualan Nintendo dengan lebih dari 40 juta kopi menurut laporan Nintendo Earnings Report 2023. Momentum itu telah berubah menjadi pola konsumsi baru. Tren diprediksi terus menanjak hingga pertengahan dekade seiring meningkatnya kebutuhan hiburan rendah tekanan.
Basis pemain dan kebiasaan konsumsi belakangan ikut berubah. Pasar game global tetap besar dan stabil, sementara porsi mobile terus tumbuh. Pengeluaran konsumen untuk konten game masih naik. Mobile menyumbang sebagian besar dari pengeluaran tersebut. Tren menunjukkan, ada banyak pemain kasual yang bisa menjadi audiens cozy game di sana. Sebab, mereka mencari permainan yang gampang diakses dan tidak memakan waktu.
Ini diperkuat tools dev yang makin ramah indie. Engine seperti Unity dan Godot lebih mudah dipelajari. Asset store termasuk lengkap. Distribusi digital terbilang lebih murah daripada sebelumnya. Hasilnya, jumlah rilisan indie di platform besar meningkat tiap tahun. Volume rilis ini turut membuat ekosistem cozy game lebih hidup karena banyak ide unik yang bisa muncul tanpa modal besar.
Kultur online pun tidak kalah mendukung. Streamer dan content creator tidak jarang memilih game yang bisa jadi background cozy stream atau autonomous sensory meridian response (ASMR) gameplay. Selain itu, estetika "cute" dan "slow-life" viral di TikTok dan Instagram. Kombinasi ini membuat cozy game gampang ditemukan dan disukai generasi milenial dan gen z yang aktif di media sosial. Saat ini, cozy game memang bukan perkara gameplay-nya saja, melainkan juga shareability-nya.
2. Pasar indie menjanjikan dalam gelombang cozy game, tetapi mesti hati-hati akan jebakan klona

Platform besar seperti Steam, Nintendo, dan mobile store menjadi jalan utama cozy game. Steam masih mengakomodasi game-game indie, yang sering kali dibalut dalam permainan yang rileks, tiap tahun. Sementara itu, Nintendo Switch terbukti menjadi rumah yang ramah untuk game-game santai sejak lama. Lihat saja bagaimana Harvest Moon, yang sekarang dikenal sebagai Story of Seasons, kembali tumbuh di konsol ini setelah lahir di Super Famicom alias Super Nintendo Entertainment System (SNES) pada 1996. Bahkan, platform baru dan handheld terus mendorong demand untuk permainan yang enak dimainkan di perjalanan.
Secara ekonomi, pasar indie memang tampak menjanjikan dalam gelombang cozy game seperti ini. SteamDB mencatat, ada kenaikan drastis sejak 2024. Jumlahnya mungkin meningkat pada 2025. Apalagi, setelah prediksi 9 ribuan game baru muncul tahun ini. Namun, discoverability tentu akan menjadi tantangan utama. Developer harus pintar merencanakan pemasaran dan komunitasnya sendiri agar tidak tenggelam di lautan rilis pada 2026. Penerbit indie, kurator, dan event khusus seperti showcase bertajuk Wholesome Snack, misalnya, bisa dimanfaatkan untuk membantu cozy game buatan mereka menonjol.
Jangan lupa juga dengan risiko kreativitas yang homogen. Jika penerbit hanya mengejar estetika cozy game yang "aman", kita bisa kebanjiran klona atau game yang mirip-mirip. Pasar sehat membutuhkan variasi. Tidak melulu mencoba menjadi Harvest Moon atau Stardew Valley berikutnya. Cozy game yang penuh cerita, cozy game yang eksperimental, dan cozy game yang merangkul isu sosial secara halus perlu hadir di tengah-tengah gelombang. Pengembang yang berani menambahkan sudut pandang unik kemungkinan besar bakal bertahan. Selain ConcernedApe dengan Stardew Valley, contoh saja MINTROCKET dengan Dave the Diver-nya yang rilis pada 2023.
3. Game-game santai siap rilis pada 2026, termasuk pada pada awal tahun

Aneka game indie dan showcase khusus telah mengisyaratkan gelombang rilis cozy game menuju 2026. Beberapa game baru yang menonjol menawarkan pendekatan unik, seperti co-op nonkekerasan, world-building, atau estetika naratif yang kuat. Event industri dan wishlist Steam menunjukkan adanya minat nyata terhadap cozy game.
Selain itu, dukungan platform--misalnya program indie dan katalog berbayar seperti Game Pass--bisa menjadi penentu kesuksesan. Kalau platform besar terus menempatkan cozy game dalam sorotan, audiens yang lebih luas akan menemukan dan mencintai genre ini. Sementara itu, untuk pemain, ada lebih banyak pilihan rilisan berkualitas yang cocok untuk winding down setelah hari yang panjang, yang seringnya melelahkan.
Meski begitu, janganlah terlalu optimistis, apalagi tanpa waspada. Sebab, pasar yang ramai dan ekspektasi audiens yang tinggi bisa membuat kualitas produksi menjadi pembeda utama. Developer yang serius terhadap desain, user experience, dan pemasaran punya peluang besar untuk dilirik. Tahun 2026 bisa menjadi tahun terbaik untuk menjemput cozy game, asalkan developer dan platform bekerja sama agar game tersebut benar-benar mencapai pemain yang tepat terlebih dahulu.
Bagaimanapun, cozy game sekarang lebih dari estetika cute. Mereka menjawab kebutuhan psikologis modern. Ruang digital untuk tenang, berkreasi, dan terhubung tanpa tekanan. Dengan data pasar, jumlah rilis indie, dan dukungan event khusus, kebangkitan cozy game pada 2026 seharusnya masuk akal. Jika ekosistemnya mendukung keberagaman kreatif, kita akan melihat genre ini matang dari sekadar tren menjadi bagian mapan industri.
Jadi, bersiaplah untuk menekan tombol wishlist dan rate cozy game favoritmu tahun depan. Seduh teh atau kopi, atur playlist santai, dan nikmati pengalaman bermain yang lebih humanis. Dunia kadang gila, tetapi cozy game selalu mengingatkan kita bahwa permainan juga bisa jadi pelukan kecil pada hari yang buruk.


















