5 Pemain PRX Penentu Kemenangan atas RRQ di VCT Pacific 2025
- Ilya “something” Petrov, mesin fragger utama PRX
- Jason “f0rsakeN” Susanto, clutch player berdarah Indonesia
- Wang “Jinggg” Jing Jie, entry fragger yang agresif
Gelaran VALORANT Champions Tour (VCT) Pacific Stage 2 2025 resmi menutup rangkaian panjang persaingan di Asia Pasifik dengan drama yang luar biasa. Paper Rex (PRX) berhasil keluar sebagai juara setelah menaklukkan wakil Indonesia, Rex Regum Qeon (RRQ), di babak Grand Final dengan skor 3-1. Pertandingan yang berlangsung pada 31 Agustus 2025 ini tidak hanya menyajikan aksi penuh tensi tinggi, tetapi juga memperlihatkan kualitas individu para pemain PRX yang tampil sangat konsisten. Setiap ronde terasa hidup dengan duel mekanik, strategi matang, serta eksekusi taktis yang membuat penonton terpukau sepanjang laga.
Bagi PRX, trofi VCT Pacific Stage 2 ini semakin mempertegas dominasi mereka di scene kompetitif VALORANT, mengingat sebelumnya mereka juga sukses menjuarai Masters Toronto 2025. Pencapaian ini tentu bukan hasil kerja instan, melainkan buah dari konsistensi, kombinasi kerja sama tim yang solid serta kontribusi gemilang dari tiap pemain inti. Dari bintang utama yang mencatat kills terbanyak, entry fragger yang agresif, hingga pemain yang menjaga keseimbangan strategi, semua punya peran penting dalam keberhasilan ini. Berikut ini lima pemain PRX penentu kemenangan atas RRQ di VCT Pacific 2025!
1. Ilya “something” Petrov, mesin fragger utama PRX
Sebagai duelist andalan, Ilya “something” Petrov tampil luar biasa di Grand Final. Ia membukukan 78 kills, 20 assists, dan 62 deaths dengan Average Combat Score (ACS) 253 serta rasio K/D 1.26. Statistik ini memperlihatkan betapa dominannya something dalam membuka ruang serangan dan menekan pertahanan RRQ sejak awal map. Aksinya di Bind, dengan multi-kill krusial, membuat PRX unggul 13-8 tanpa memberi lawan kesempatan mengatur ritme.
Namun, kontribusi something tidak hanya sebatas angka. Agresivitasnya selalu menciptakan tekanan psikologis bagi lawan, sekaligus memberi ruang gerak lebih luas bagi rekan setim. Ia menjadi sosok yang konsisten dalam meraih entry kill penting, membuat PRX selalu unggul dalam man advantage. Tak heran bila ia layak disebut sebagai mesin fragger utama dalam kemenangan PRX kali ini.
2. Jason “f0rsakeN” Susanto, clutch player berdarah Indonesia
Jason “f0rsakeN” Susanto kembali menunjukkan kualitasnya sebagai clutch player berpengalaman. Ia mencatat 72 kills, 18 assists, dan 60 deaths, dengan ACS 241 dan rasio K/D 1.20. Performa gemilangnya di map Ascent, yang dimenangkan PRX 13-7, menjadi bukti konsistensinya dalam momen-momen krusial. Refleks cepat dan aim presisinya membuat RRQ kesulitan mencari celah.
Yang menarik, f0rsakeN harus menghadapi tekanan emosional karena melawan tim asal tanah kelahirannya. Namun, hal itu justru menjadi motivasi lebih untuk tampil maksimal. Beberapa clutch round yang ia menangkan di Grand Final semakin mengukuhkan reputasinya sebagai pemain berdarah Indonesia yang mampu bersinar di panggung internasional.
3. Wang “Jinggg” Jing Jie, entry fragger yang agresif
Wang “Jinggg” Jing Jie memainkan peran penting sebagai entry fragger yang selalu membuka jalur serangan. Dengan torehan 69 kills, 22 assists, dan 65 deaths, ia mencatat ACS 228 dan rasio K/D 1.06. Agresivitasnya benar-benar terlihat di map Haven, di mana keberaniannya melakukan entry membuat RRQ kesulitan membangun pertahanan solid.
Meski dikenal agresif, Jinggg juga mampu bermain disiplin saat dibutuhkan. Dalam beberapa situasi post-plant, ia menahan diri dan mengamankan ronde penting bersama tim. Kombinasi keberanian dan kesabaran ini yang menjadikannya sosok penting dalam strategi PRX. Tanpa kehadirannya, eksekusi serangan PRX mungkin tidak akan seganas itu.
4. Khalish “d4v41” Rusyaidee, otak tenang di balik strategi
Khalish “d4v41” Rusyaidee kembali membuktikan perannya sebagai penyeimbang dalam permainan agresif PRX. Ia mencatat 62 kills, 25 assists, dan 66 deaths dengan ACS 209 serta rasio K/D 0.93. Meski tidak seberapa mencolok di atas kertas, kontribusinya dalam menjaga komunikasi dan stabilitas tim sangat terasa sepanjang laga.
Di map Lotus, meski PRX kalah 6-13, d4v41 tetap menampilkan beberapa clutch hold yang menjaga mental tim tetap kuat. Kepemimpinannya dalam membaca permainan lawan serta membagi informasi menjadi pondasi strategi PRX. Ia adalah sosok yang memastikan setiap agresi rekan-rekannya berjalan dengan rapi dan terkoordinasi.
5. Patrick "PatMen" Mendoza, adaptasi cepat sebagai pengganti
Sebagai wajah baru di PRX, Patrick "PatMen" Mendoza mampu memberikan kontribusi signifikan meski baru bergabung. Ia mencatat 58 kills, 30 assists, dan 70 deaths dengan ACS 195 serta rasio K/D 0.82. Angka ini mungkin terlihat lebih rendah, tetapi perannya dalam mengisi berbagai posisi membuat PRX lebih fleksibel dalam menjalankan strategi.
PatMen beberapa kali menutup celah dengan penggunaan utility yang tepat, terutama saat PRX harus menguasai area krusial seperti site A di Haven. Adaptasi cepatnya di tengah skuad yang sudah matang membuat PRX tetap solid sepanjang turnamen. Keberadaannya menjanjikan masa depan cerah, sekaligus menambah kedalaman strategi tim.
Kemenangan Paper Rex di VCT Pacific Stage 2 2025 adalah hasil kerja sama dari lima pemain yang tampil luar biasa. Something jadi mesin pembunuh, f0rsakeN mengamankan ronde krusial, Jinggg membuka jalur agresif, d4v41 menjaga keseimbangan strategi, dan PatMen melengkapi dengan fleksibilitas. Kelima pemain PRX penentu kemenangan atas RRQ di VCT Pacific 2025 menegaskan bahwa mereka memiliki kontribusi penting dalam menaklukkan RRQ dengan skor 3-1. Dengan performa seperti ini, PRX semakin pantas dipandang sebagai salah satu kandidat utama juara di VALORANT Champions 2025.
