Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pokémon Pokopia, Game Cozy Baru yang Mirip Animal Crossing

Pokémon Pokopia
Pokémon Pokopia (dok. Nintendo)
Intinya sih...
  • Ditto jadi tokoh utama dalam bentuk manusia
  • Gameplay santai ala Animal Crossing dan Minecraft
  • Interaksi dengan Pokémon jadi pusat pengalaman
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nintendo kembali menghadirkan kejutan lewat Pokémon Pokopia, sebuah spin-off unik yang diumumkan di Nintendo Direct September 2025. Berbeda dari seri utama Pokémon yang biasanya menekankan pertarungan dan eksplorasi, Pokopia hadir sebagai game life simulation yang santai. Selain itu, gameplay dari Pokémon Pokopia sekilas mirip Animal Crossing atau Minecraft.

Game Freak kali ini menempatkan Ditto sebagai bintang utama. Namun alih-alih tampil sebagai blob ungu khasnya, Ditto akan bertransformasi menjadi sosok manusia. Pemain akan menjalani kehidupan sehari-hari di sebuah pulau, membangun rumah, bercocok tanam, serta berinteraksi dengan Pokémon lain untuk menciptakan utopia yang nyaman.

1. Ditto jadi tokoh utama dalam bentuk manusia

Ditto jadi tokoh utama dalam bentuk manusia
Ditto jadi tokoh utama dalam bentuk manusia (dok. Nintendo/Pokémon Pokopia)

Dalam Pokémon Pokopia, pemain mengendalikan Ditto yang berwujud manusia. Ditto tidak sekadar menyamar, tetapi juga bisa mempelajari kemampuan dari Pokémon lain. Setiap kali bertemu makhluk baru, Ditto akan memperoleh skill yang bisa dipakai untuk membangun lingkungan sekitar.

Contohnya, Ditto dapat mempelajari Leafage dari Bulbasaur untuk menumbuhkan tanaman, atau Water Gun dari Squirtle untuk menyirami kebun. Dengan memanfaatkan kekuatan teman-temannya, Ditto bertransformasi dari sekadar makhluk peniru menjadi pusat dari komunitas yang terus berkembang. Konsep ini membuat Ditto tampil lebih hidup sekaligus memberi sentuhan unik pada gameplay.

2. Gameplay santai ala Animal Crossing dan Minecraft

Gameplay santai ala Animal Crossing dan Minecraft
Gameplay santai ala Animal Crossing dan Minecraft (dok. Nintendo/Pokémon Pokopia)

Pokopia mengusung elemen cozy life-sim yang memberi kebebasan penuh bagi pemain. Kamu bisa mengumpulkan kayu, batu, dan bahan lain untuk membangun rumah, furnitur, atau bahkan fasilitas untuk Pokémon yang datang berkunjung. Setiap hasil kerja keras akan membuat lingkungan semakin menarik sehingga lebih banyak Pokémon tertarik tinggal di desamu.

Mirip Animal Crossing, permainan ini menekankan ritme harian yang rileks. Pemain bisa menanam tanaman, memelihara kebun, atau sekadar bersantai sambil melihat Pokémon berinteraksi. Beberapa mekanik juga mengingatkan pada Minecraft dan Dragon Quest Builders, terutama dalam aspek crafting dan eksplorasi biome yang beragam seperti hutan, pantai, hingga perbukitan dengan air terjun.

3. Interaksi dengan Pokémon jadi pusat pengalaman

Interaksi dengan Pokémon jadi pusat pengalaman
Interaksi dengan Pokémon jadi pusat pengalaman (dok. Nintendo/Pokémon Pokopia)

Tidak seperti game utama Pokémon yang berfokus pada pertempuran, Pokopia menekankan interaksi. Setiap Pokémon yang ditemui bukan hanya NPC biasa, tetapi memiliki kontribusi spesifik untuk kehidupan komunitas. Misalnya, Charmander dapat menyalakan api unggun, Hitmonchan bisa memecah bebatuan menjadi bahan bangunan, dan Drilbur membantu membajak tanah untuk bercocok tanam.

Lebih menarik lagi, di Pokopia pemain bisa benar-benar memahami ucapan Pokémon. Elemen ini mengingatkan pada seri Mystery Dungeon, di mana Pokémon bisa berkomunikasi secara langsung. Bedanya, kali ini pemain adalah Ditto yang meniru manusia, sehingga percakapan terasa seperti jembatan antara dua dunia: manusia dan Pokémon.

4. Visual Tilt-Shift yang penuh nostalgia

Visual Tilt-Shift di Pokémon Pokopia
Visual Tilt-Shift di Pokémon Pokopia (dok. Nintendo/Pokémon Pokopia)

Salah satu daya tarik Pokopia terletak pada gaya visualnya. Game ini menggunakan teknik tilt-shift art style, yang memberi kesan miniatur sekaligus nostalgic. Banyak penggemar menilai tampilannya mirip dengan era Game Boy Advance, terutama generasi ketiga Pokémon. Efek ini membuat dunia Pokopia terasa hangat dan ramah, cocok dengan tema cozy yang ditawarkan. Ditambah siklus waktu dan cuaca yang berubah secara alami, pemain bisa merasakan suasana yang berbeda-beda sepanjang hari—dari pagi cerah penuh aktivitas hingga malam tenang ditemani cahaya api unggun.

5. Spin-off Pokémon dengan arah baru

Pokopia menandai langkah berani bagi Game Freak untuk keluar dari formula klasik. Setelah sukses dengan berbagai spin-off seperti Pokémon Snap atau Pokémon Mystery Dungeon, kini mereka mencoba menghadirkan pengalaman tanpa pertarungan yang lebih mengedepankan kreativitas dan kedekatan dengan Pokémon. Eksperimen ini juga bisa memperluas jangkauan audiens.

Bagi pemain yang kurang tertarik dengan grind pertarungan atau kompetisi, Pokopia menawarkan opsi berbeda. Pengalaman santai membangun dunia bersama karakter favorit. Jika berhasil, game ini berpotensi membuka jalan bagi lebih banyak spin-off dengan konsep yang beragam.

Pokémon Pokopia terlihat sebagai angin segar untuk franchise Pokémon. Dengan konsep life-sim yang santai, visual nostalgik, serta interaksi unik bersama Pokémon, game ini berpotensi menarik penggemar lama sekaligus menjaring pemain baru yang lebih suka game cozy. Meski belum ada tanggal rilis pasti, Nintendo mengonfirmasi bahwa Pokopia akan hadir eksklusif untuk Switch 2 pada tahun 2026. Sampai saat itu, para penggemar hanya bisa menunggu sambil membayangkan kehidupan ideal bersama Bulbasaur, Squirtle, dan kawan-kawan di dunia Pokémon yang damai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

5 Tablet Android Murah untuk Pelajar, Harga Rp1 Jutaan

15 Sep 2025, 16:58 WIBTech