Prediksi Juara GOTY The Game Awards 2025

Sekuel dari Kingdom Come: Deliverance (2018) ini kembali menghadirkan open world berlatar Abad Pertengahan yang realistis dan imersif. Game ini banyak dipuji karena kebebasan, cerita yang mendalam, dan beberapa fitur baru. Namun, beberapa bug dan mekanisme kombat yang agak kaku membuatnya cukup berat untuk dapat GOTY, sih.

Meneruskan dari prekuelnya, kamu masih akan mengikuti sepak terjang Henry. Memutuskan menjadi kesatria, sang penempa kini terseret dalam perang saudara di Bohemia. Game ini mendapatkan nilai yang bagus dari beberapa media besar, seperti 9/10 dari IGN dan Metascore (nilai dari kritikus) 88/100 di Metacritic.

Sekuel dari Death Stranding (2019) ini meneruskan petualangan sang kurir Sam Porter Bridges dan kru. Kali ini, Sam harus bertualang menjelajahi versi pascaapokalips dari Benua Australia untuk memperluas koneksi nirkabel bernama Chiral. Tujuannya demi menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Dibandingkan prekuelnya, game ini membawa peningkatan drastis dari segi gameplay dan visual.

Namun, yang membuatnya spesial ialah alur cerita khas Hideo Kojima yang penuh kejutan dan tak terduga. Sekali lagi, Kojima berhasil memadukan hal nyeleneh menjadi kisah yang epik. Ia memang mendapat skor 9/10 di IGN, dan 89/100 Metascrore. Namun, mekanisme gameplay yang repetitif dan alur cerita yang cukup nyeleneh serta unik mungkin bukan untuk semua orang.

Game terbaru dari waralaba Donkey Kong ini membawa waralaba klasik tersebut ke konsol generasi baru. Ia memiliki gameplay mirip Super Mario Odyssey (2017). Kamu akan bertualang di dunia terbuka yang luas. Donkey Kong: Bananza dipuji karena mekanisme untuk menghancurkan objek dan lingkungan sekitar yang ternyata sangat adiktif.

Game ini mengisahkan tentang petualangan Donkey Kong dan Pauline ke inti planet untuk mendapatkan Planetary Core yang bisa mewujudkan keinginan. Ngomong-ngomong, ia termasuk salah satu game dengan ulasan terbaik pada 2025 ini, lho. Bahkan, IGN berani memberikan skor 10/10. Selain ulasan yang baik, ia juga membawa nostalgia. Apakah family friendly platformer bakal kembali menang GOTY seperti tahun kemarin?

Clair Obscur: Expedition 33 merupakan role-playing game (RPG) yang membuat semua gamer terkesima tahun ini. Ada banyak hal yang membuatnya unggul. Mulai dari tema dark fantasy berlatar Belle Époque yang estetik, mekanisme kombat turn-based reaktif yang revolusioner dan adiktif, serta cerita yang solid sekaligus emosional, semuanya seolah tanpa celah.

Game ini sendiri mengisahkan tentang perjuangan sekelompok pemuda pemberani dalam Expedition 33, ekspedisi untuk mengalahkan entitas bernama The Painter, yang eksistensinya membawa malapetaka di dunia. Banyak media sepakat bahwa ia merupakan salah satu game terbaik tahun ini. Buktinya, game ini mendapat Metascore 92/100, nilai 9/10 di IGN, dan 4/5 di Eurogamer. Ia menjadi kandidat kuat GOTY dan Best RPG.

Game dengan tingkat kesulitan tinggi memang sering masuk GOTY. Hollow Knight: Silksong kembali membuktikan pernyataan tersebut. Ia merupakan sekuel Hollow Knight (2017) yang membawa semua kualitas terbaik dari prekuelnya menjadi lebih baik. Ia menceritakan protagonis baru, Hornet, dalam pertualangan di Pharloom.

Metroidvania ini menghadirkan mekanisme kombat dan platforming yang sangat seru dan menantang. Ia didukung dengan visual dan musik latar yang epik. Game ini mendapat ulasan tinggi, dengan rata-rata 9, termasuk di IGN dan GameSpot. Namun, untuk menang GOTY, sepertinya masih berat, ya.

Sama seperti prekuelnya, Hades II menuai banyak pujian karena mekanisme kombat hack and slash yang adiktif, visual bergaya kartun yang indah, dan musik serta penampilan pengisi suara yang menjiwai.

Game ini mengisahkan petualangan adik Zagreus, Melinoë, untuk mengalahkan sang Titan Penjaga Waktu, Chronos. Namun, game ini juga dapat kritikan, yakni tingkat kesulitan yang menurun, cerita yang kurang dibandingkan prekuelnya, dan banyak konten baru yang malah overwhelming. Namun, perlu juga diketahui, IGN dan Steam berani memberikan skor sempurna 10/10, lho. Kalau tidak menang GOTY, ia masih punya kesempatan besar memenangkan Best Action dan Best Art Direction pada The Game Awards 2025, sih.

Persaingan untuk gelar GOTY 2025 dalam ajang The Game Awards 2025 sangat ketat. Ini bisa dilihat dari nilai ulasan berbagai media game besar dengan poin rata-rata hampir sama. Meski begitu, penilaian berdasarkan ulasan media masih belum cukup sebagai acuan.

Lantas, dari keenam game di atas, manakah yang paling layak menjadi Game of the Year di The Game Awards 2025? Penulis memprediksi bahwa Clair Obscur: Expedition 33 yang bakal keluar sebagai juara. Pasalnya, ia menonjol dari semua aspek, mulai dari narasi, gameplay, hingga visual. Sementara, nomine lain hanya menonjolkan beberapa dari aspek tersebut.

Kualitas game ini dapat dilihat dari banyaknya nominasi yang ia dapatkan dalam The Game Awards 2025. Clair Obscur: Expedition 33 mendapatkan total 12 nominasi penghargaan, termasuk GOTY, Best RPG, dan Best Narrative. Itu membuktikan bahwa game tersebut memang solid dalam semua aspek.

Menariknya, Clair Obscur: Expedition 33 dibuat oleh tim dari mantan karyawan Ubisoft yang merasa JRPG turn-based sudah mulai tersisih di pasar game AAA. Akhirnya, mereka membuat game yang terinspirasi dari game favorit masa kecil mereka, seperti Final Fantasy dan Persona. Tak ayal, game yang dibuat penuh cinta oleh sang developer ini menjadi sukses besar.

Apakah menurutmu Clair Obscur: Expedition 33 layak menjadi Game of the Year 2025? Ataukah kamu berpendapat nomine lain lebih layak? Langsung saja berikan votingmu di thegameawards.com, ya! Pemungutan suara akan ditutup pada 10 Desember 2025 mendatang!