8 Rahasia Gelap Sekitar Rhodes di Game Red Dead Redemption 2

- Anjing yang menangisi majikannya di pemakaman kecil sebelah gereja di Rhodes, menggonggong dan menggali tanah seolah sedang berduka atas majikannya yang sudah tiada.
- Kasus tragis William Bowles, pemuda lamban dalam belajar yang dibunuh oleh massa karena dianggap melakukan “perbuatan berdosa” dengan banyak saksi yang tak mau bersuara.
- Abalone Shell Fragment di rumah tua, kesan penghuninya pergi dalam keadaan tergesa-gesa dengan beberapa benda pribadi masih tertinggal di meja dan dapur.
Kota Rhodes di Red Dead Redemption 2 (2018) terlihat damai di permukaan. Terdapat tumah-rumah bergaya kolonial, orang-orang yang ramah menyapa, dan langit senja yang menenangkan. Namun, di balik pemandangan itu, tersimpan kisah-kisah tragis yang bikin tempat ini terasa lebih seperti kota berhantu ketimbang permukiman damai. Berikut delapan rahasia gelap yang bisa kamu temukan di sekitar Rhodes kalau kamu cukup nekat untuk menyusurinya.
1. Anjing yang menangisi majikannya

Saat matahari mulai tenggelam, kamu bisa menemukan seekor anjing di pemakaman kecil sebelah gereja di Rhodes. Ia duduk di atas sebuah kuburan, menggonggong dan menggali tanah seolah sedang berduka atas majikannya yang sudah tiada. Namun, kalau diperhatikan lebih lama, anjing itu akan mengencingi salah satu batu nisan di dekat situ.
Banyak pemain percaya, anjing itu tahu siapa yang membunuh majikannya. Dengan mengencingi nisan itu, ia seperti sedang mengutuk atau menandai pelaku sebenarnya. Entah kebetulan atau simbolisme tersembunyi, momen ini jadi salah satu adegan paling emosional dan misterius di game.
2. Kasus tragis William Bowles

Masih di pemakaman yang sama, kamu bisa menemukan nisan William Bowles. Di koran The Rhodes Gazette, ada berita lama yang menulis tragedi kematiannya: "YOUNG MAN STONED TO DEATH. The shocking tragedy that befell William Bowles ...".
William disebut sebagai pemuda lamban dalam belajar yang dibunuh massa karena dianggap melakukan “perbuatan berdosa”. Namun, tak ada saksi yang mau bersuara. Keluarganya menanggung malu serta duka mendalam.
Non-player character (NPC) di sekitar Rhodes kadang terdengar bicara dengan nada bersalah tentang kejadian itu. Seolah mereka tahu kebenaran yang tidak pernah diungkap. Banyak yang percaya William sebenarnya tidak bersalah. Ia hanya jadi korban kebencian dan histeria sosial yang pernah menyelimuti kota kecil itu.
3. Abalone Shell Fragment di rumah tua

Kalau menjelajahi salah satu rumah terbengkalai di sekitar Rhodes, kamu bisa menemukan Abalone Shell Fragment. Ini salah satu komponen langka yang bisa digunakan untuk membuat trinket. Sekilas, rumah itu terlihat seperti bangunan biasa yang sudah lama ditinggalkan. Catnya mengelupas, jendelanya pecah, dan perabotannya tertutup debu tebal. Namun, kalau kamu memperhatikan lebih dekat, ada kesan kalau penghuninya pergi dalam keadaan tergesa-gesa. Beberapa benda pribadi masih tertinggal di meja dan dapur, seolah mereka meninggalkan semuanya begitu saja.
4. Pearson dan istrinya, Ethel

Dalam epilog, saat berkunjung ke toko milik Pearson, kamu akan bertemu istrinya, Ethel. Dari dialog mereka, kelihatan jelas Pearson benar-benar mencintai istrinya. Ia mencoba hidup damai setelah masa kelamnya bersama geng Van der Linde.
Ethel, yang tampak penasaran dengan John Marston karena sering datang ke toko suaminya, berbicara dengan cara yang lembut, tetapi tegas. Ia mengingatkan Pearson untuk tidak kembali kepada kehidupan lamanya sebagai anggota geng Van der Linde. Ia ingin Pearson fokus kepada kehidupan baru yang sudah dibangun bersama dirinya. Dari percakapan singkat itu saja, kamu bisa merasakan betapa besar pengaruh Ethel terhadap Pearson. Bukan cuma sebagai istri, melainkan juga sebagai alasan baginya untuk tetap berjalan di jalur yang benar.
5. Veteran Joe Butler

Di luar toko Pearson, kamu bisa bertemu Joe Butler, veteran perang yang kehilangan satu kakinya. Ia sering bercerita kepada John tentang masa lalunya, bahkan menanyakan kabar Arthur. Ia tidak tahu Arthur sudah tiada. Dialog ini terasa pedih karena memperlihatkan bagaimana trauma perang dan kehilangan terus membayangi para karakter, bahkan jauh setelah konflik berakhir.
6. Bounty Mark Johnson

Salah satu bounty paling menarik adalah Mark Johnson, buronan yang tinggal di rawa-rawa bersama istri dan anaknya. Ia sangat mencintai keluarganya, sama seperti John Marston. Bedanya, Mark adalah versi “gelap” dari John, seorang pria yang gagal keluar dari lingkaran kekerasan.
Waktu kamu menangkapnya, Mark justru menyerahkan diri dengan tenang. Namun, dalam perjalanan ke kantor sheriff, komplotannya datang menyerang dan mencoba menyelamatkannya. Adegan ini jadi pengingat, penjahat di dunia RDR 2 pun bisa punya sisi manusiawi dan cinta yang tulus.
7. Madam Nazar dan koloni tersembunyi

Dalam Red Dead Online, Madam Nazar sempat menyebut adanya koloni atau settlement dekat area Rhodes. Ia dengan tegas mengatakan tidak punya hubungan apa pun dengan mereka. Ia bahkan membenci keberadaan mereka.
Menariknya, lokasi yang ia maksud kemungkinan besar adalah area fence di Rhodes. Di versi RDO merupakan tempat tinggal Trelawney. Banyak pemain berspekulasi, koloni itu punya kaitan dengan aktivitas gelap perdagangan barang curian dan artefak kuno.
8. Rahasia di bawah toko senjata

Rahasia paling terkenal di Rhodes mungkin pria muda yang dikurung di ruang bawah tanah toko senjata. Kalau masuk ke toko dan memperhatikan jendela kecil di pintu belakang, kamu akan mendengar suara lirih minta tolong. Setelah dikonfrontasi, pemilik toko akhirnya mengaku ia kehilangan anak laki-lakinya karena insiden senjata api.
Pria muda yang dikurung itu mirip sekali dengan anaknya. Ia menahannya di ruang bawah tanah sebagai bentuk penebusan atas rasa bersalahnya. Cerita ini suram, tetapi juga manusiawi. Kisah tentang kehilangan, kegilaan, dan rasa bersalah yang tidak pernah sembuh.
Dunia Red Dead Redemption 2 punya banyak detail kecil yang sering terlewat, tetapi justru di sanalah sisi tergelapnya bersembunyi. Rhodes mungkin terlihat tenang dan makmur. Meski begitu, di balik tiap sudutnya tersimpan cerita tentang kehilangan, rasa bersalah, dan masa lalu yang belum benar-benar selesai.