5 Rahasia Kelam Kota Mati Pleasance di Red Dead Redemption 2

- Kota Pleasance mati sebulan setelah didirikan
- Tanda-tanda wabah menyesatkan
- Teori kota iblis dan kaitannya dengan Helltown, Ohio
Dalam dunia Red Dead Redemption 2 (2018), pemain bisa menjelajahi berbagai kota, desa, dan permukiman yang penuh kisah, mulai dari kota tambang Valentine sampai Saint Denis yang sibuk. Namun, di antara semua itu, ada satu tempat yang tidak punya kehidupan sama sekali: Pleasance, kota kecil yang hanya menyisakan kesunyian dan bekas tragedi.
Terletak di barat Bluewater Marsh, Lemoyne, kota ini terlihat seperti sisa mimpi yang gagal jadi kenyataan. Rumah-rumah hancur, papan-papan kayu terbakar, dan di tengah-tengahnya berdiri gereja tua tanpa salib. Banyak pemain menganggap Pleasance adalah salah satu misteri paling kelam di RDR 2.
1. Kota yang langsung mati hanya sebulan setelah didirikan

Pleasance didirikan pada Agustus 1883, tapi hanya 1 bulan kemudian seluruh penduduknya tewas. Di depan gereja kecil kota itu, ada sepuluh nisan berderet rapi. Semua tertulis dengan tanggal kematian yang sama: 17 September 1883. Bukan hanya tanggalnya yang ganjil, melainkan juga penyebab kematiannya. Tiap nisan menuliskan sebab yang berbeda-beda. Ada yang dibunuh, ditembak, atau ditusuk. Artinya, ini bukan wabah atau bencana alam, tapi pembantaian.
Dalam konteks Red Dead Redemption 2, ini berarti seluruh kota dimusnahkan dalam satu malam. Tidak ada tanda-tanda perlawanan besar, hanya kesan warga Pleasance mungkin dibantai secara sistematis dan cepat. Entah oleh siapa, entah karena apa, tapi yang pasti tragedi itu meninggalkan luka yang tidak pernah benar-benar sembuh.
2. Tanda-tanda wabah yang menyesatkan

Salah satu hal pertama yang menarik perhatian pemain adalah tulisan di dinding dan pintu bangunan. Di salah satu gudang, tercoret “Stay Out: Plague” dengan cat putih. Di rumah lain, tertulis “Ill with Sin” dan “Unclean Sinners.” Tulisan-tulisan itu membuat banyak orang yakin kalau kota ini dilanda wabah mematikan, mungkin semacam kolera atau penyakit misterius lain yang belum ada obatnya.
Namun, jika dilihat lebih dalam, teori itu tidak sepenuhnya masuk akal. Tidak ada tanda-tanda kematian akibat penyakit--hanya kekerasan. Jadi, banyak yang percaya tulisan-tulisan itu dibuat setelah pembantaian, mungkin oleh pihak luar yang ingin menakuti orang agar menjauh. Bisa juga tulisan itu bagian dari propaganda, menyebarkan keyakinan warga Pleasance “dihukum” karena dosa mereka. Dengan kata lain, kisah tentang wabah mungkin hanya kedok dari sesuatu yang jauh lebih gelap.
3. Teori kota iblis dan kaitannya dengan Helltown, Ohio

Banyak pemain berteori, Pleasance adalah referensi dari Helltown, kota nyata di Ohio yang ditinggalkan pada 1970-an. Di dunia nyata, Helltown sempat jadi legenda urban yang dikaitkan dengan pemujaan setan, mutasi aneh, dan bangunan gereja dengan salib terbalik. Meski rumor itu akhirnya terbukti palsu, kemiripan antara Helltown dan Pleasance terlalu banyak untuk diabaikan.
Di dalam game, gereja Pleasance tidak memiliki salib, hanya menara kosong yang memberi kesan menyeramkan. Tak jauh dari sana, pemain juga bisa menemukan ular raksasa yang mati melilit pohon, sebuah simbol yang sering dikaitkan dengan dosa dan kejahatan dalam budaya Barat. Semua ini memperkuat kesan, kota ini pernah dianggap sebagai tempat penuh dosa atau bahkan tempat pemujaan iblis.
Namun, jika dilihat dari tulisan di nisan, penduduknya digambarkan penuh kasih, lembut, dan “gone too soon". Jadi, besar kemungkinan mereka bukan penyembah setan, melainkan orang biasa yang dituduh dan dibantai karena kesalahpahaman. Ini mirip dengan kisah tragis Helltown di dunia nyata.
4. Jejak Leviticus Cornwall di tengah puing

Teori paling kuat datang dari petunjuk kecil yang ditemukan di antara bangunan yang hangus. Di sana, pemain bisa melihat barrel bertuliskan “Cornwall Kerosene & Tar”. Nama ini langsung mengarah kepada Leviticus Cornwall, pengusaha besar dalam Red Dead Redemption 2 yang dikenal rakus dan kejam. Cornwall kerap menggunakan kekerasan untuk memperluas bisnisnya, bahkan membakar Limpany demi kepentingan pribadi.
Jadi, bukan tidak mungkin Cornwall juga terlibat dalam tragedi Pleasance. Mungkin ia mengincar tanah itu untuk tambang, proyek minyak, atau jalur distribusi baru. Saat wabah melemahkan warga, itu menjadi momen tepat baginya untuk menghapus kota dari peta tanpa menimbulkan kecurigaan. Beberapa pemain percaya, kehadiran barrel Cornwall di tengah reruntuhan adalah ia menggunakan taktik yang sama seperti di tempat lain; membunuh dulu, lalu meninggalkan sisanya terbakar. Seperti yang mungkin ia lakukan juga terhadap Limpany.
5. Antara kutukan atau keserakahan

Hingga kini, misteri Pleasance tidak pernah mendapat jawaban resmi dari Rockstar. Teori yang paling banyak diterima menyebut, kota ini mengalami dua tragedi beruntun. Pertama, wabah penyakit yang melemahkan penduduknya. Kedua, pembantaian yang dilakukan pihak luar demi mengambil alih tanah mereka. Kisah ini terasa masuk akal karena mencerminkan tema besar Red Dead Redemption 2, tentang kerakusan, eksploitasi, dan hilangnya moralitas di dunia yang makin modern.
Pleasance pada akhirnya menjadi simbol dari bagaimana manusia bisa menghancurkan satu sama lain. Entah karena takut, iri, atau serakah. Kota itu berdiri sebentar, lalu lenyap selamanya, meninggalkan hanya abu dan tulisan samar di dinding yang memperingatkan pemain: Stay Out. Mungkin bukan karena penyakit, melaiankan dosa dan kebohongan yang masih bergaung di sana.
Kota mati ini jadi salah satu misteri paling menyeramkan di semesta Red Dead Redemption 2. Entah apa pun yang benar, kisah Pleasance berhasil membuat pemain merinding dan bertanya-tanya. Mungkinkah suatu hari misteri itu akan terang?