cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)
Harvest Moon muncul pertama kali pada 1996. Namun, baru populer di Indonesia pada 2000-an, saat Harvest Moon: Back to Nature (1999) dirilis di PlayStation (PS1). Seri ini digandrungi saat itu karena menawarkan sesuatu yang dianggap berbeda. Gameplay-nya berfokus kepada mengurus perkebunan berisi pertanian dan peternakan.
Secara umum, Back to Nature mirip dengan para pendahulunya. Namun, basisnya diambil dari Harvest Moon 64 (1999). Sebagian besar karakter bahkan berasal dari sana.
Back to Nature sendiri mengusung konsep sederhana yang dipegang teguh sejak game debut Harvest Moon. Fokusnya memang kepada mengembangkan perkebunan. Namun, hubungan pemain dengan penduduk di sini terasa lebih imersif. Kamu akan dituntut untuk menjalin relasi yang baik dengan mereka agar cerita berkembang.
Seri ini direkomendasikan karena merupakan salah satu seri populer. Sejumlah media kerap memasukkannya ke daftar Harvest Moon/Story of Seasons terbaik sepanjang masa. The Gamer, misalnya, menempatkannya di urutan ketiga. Sementara itu, Game Rant menempatkannya di peringkat keempat.
Back to Nature masuk ke jajaran terbaik karena permainannya yang imersif. Pemain bisa membagi fokus untuk beragam aktivitas. Selain, tentu saja, urusan mengurus pertanian dan peternakan, kamu bisa menambang dan memancing, bahkan mengikuti perjalanan hidup semua penduduk, terutama mereka yang bisa dinikahi.