Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[REVIEW] Monster Hunter Rise—Lebih Seru Dibandingkan Pendahulunya

Monster Hunter Rise (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)
Monster Hunter Rise (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)

Apa yang membuat gamer cukup tergila-gila dengan waralaba Monster Hunter adalah sistem dan mekanisme permainan yang unik, segar, dan menantang dari Capcom. Developer yang satu ini memang terkenal dengan judul game besar dari berbagai macam genre. Resident Evil, Devil May Cry, Street Fighter, Mega Man, Marvel vs. Capcom, dan Dead Rising adalah sederet karya fenomenal milik pengembang asal Jepang tersebut.

Nah, memulai debutnya pada 2004, Monster Hunter seri pertama kala itu sudah membawa aura positif yang bisa dinikmati dengan luwes oleh semua gamer di dunia. Pada 13 Januari 2022 lalu, Capcom kembali merilis Monster Hunter Rise atau MHR sebagai pelengkap dari dunia Monster Hunter yang sudah ada. Bagaimana ulasannya? Yuk, simak review Monster Hunter Rise berikut ini.

1. Lebih kompleks dan menantang

Monster Hunter Rise punya plot dan premis yang lebih kompleks. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)
Monster Hunter Rise punya plot dan premis yang lebih kompleks. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)

Kali ini, perjalanan kalian sebagai pemburu monster akan terasa lebih epik, kompleks, dan tentunya juga menantang. Oh, ya, serial kali ini mungkin bergaya agak sedikit mirip dengan Monster Hunter: World yang sudah dirilis pada 2018 untuk Microsoft Windows (PC), PS4, dan Xbox One. Ya, kali ini pun, kamu akan bertugas sebagai pemburu monster yang hidup dan berinteraksi di Desa Kumura.

Alih-alih hanya berburu monster, kamu juga dihadapkan pada sebuah realitas bahwa kampung halaman yang selama ini damai ternyata menjadi lokasi Catastrophe purba. Itu artinya, wilayah Kumura selama ini menjadi tempat rahasia bagi senjata legendaris untuk mengalahkan para monster. Hal di luar dugaan inilah yang menyebabkan sebuah fenomena bernama The Rampage.

Well, sudah bisa ditebak bahwa tugasmu akan makin berat karena harus menghadapi fenomena The Rampage, sebuah gelombang serangan banyak monster yang menyerang dan berburu di pemukiman manusia. Nah, patut diingat bahwa kekuatan monster dalam game ini juga lebih beragam. Hal tersebut membuat plot dan premis yang ada terkesan lebih berbobot dan kelam.

Kamu yang terkenal sebagai pemburu monster di sisi yang lain bisa menjadi pihak yang diburu oleh monster-monster mematikan. Plot yang dibangun oleh Capcom sudah sangat baik karena dapat membangun narasi dua arah. Kita gak hanya dijadikan karakter yang ofensif sebab perilaku monster yang memburu manusia pun akan membuat kita wajib bertindak secara defensif.

2. Mekanisme permainan yang makin seru untuk dijalankan

Mekanisme yang ditawarkan dalam game Monster Hunter Rise masih seru seperti biasanya. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)
Mekanisme yang ditawarkan dalam game Monster Hunter Rise masih seru seperti biasanya. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)

Monster Hunter Rise jelas akan melengkapi keasyikan kamu dalam melakukan banyak tugas yang berhubungan dengan monster. Capcom memang dianggap berani di sini, selain juga melakukan improvisasi dalam mengubah narasi yang lebih sedikit dark. Di mata penulis, langkah developer sudah bagus dan memang selayaknya gameplay apik wajib dipertahankan.

Ada beberapa perubahan positif yang membedakan antara Monster Hunter Rise dengan seri-seri sebelumnya. Tambahan elemen skill bernama Wirebug akan sangat berguna buatmu untuk menjelajahi map atau peta secara keseluruhan. Seperti kita ketahui bahwa peta dalam waralaba ini memang dipenuhi dengan tantangan dan halangan yang kadang cukup menjengkelkan.

Nah, kalau mau menjelajahi dunia dengan cepat, kamu juga bisa menggunakan Palamute, sejenis anjing berukuran besar dan bisa kita tunggangi layaknya kuda. Peningkatan mekanisme dalam hal eksplorasi dan penjelajahan peta memang terkesan lebih baik. Sayangnya, dengan tambahan ini, Monster Hunter Rise malah menghilangkan beberapa elemen penting lainnya, seperti kurangnya kapasitas dari grinding.

Dalam dunia game, terutama RPG dan aksi, elemen grinding bisa disukai karena akan meningkatkan skill dan kekuatan dari karakter utama. Sepertinya, Capcom memang memberikan kesempatan pada gamer untuk fokus pada narasi dan mekanisme permainan yang lebih kompleks dan atraktif.

3. Visual dan audio apik meskipun tidak terlalu wah

Tampilan Monster Hunter Rise cenderung mirip dengan game kelas atas di Android. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)
Tampilan Monster Hunter Rise cenderung mirip dengan game kelas atas di Android. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)

Sekilas, tampilan yang dihadirkan dalam game ini akan tampak mirip dengan game Android kelas atas. Yup, meskipun sudah tergolong apik, grafiknya masih belum dapat dikatakan istimewa. Terlepas dari itu semua, penulis cukup menikmati semua tampilan yang dihadirkan oleh developer. Pertarungan kita dengan para monster pun dibuat dengan epik.

Oh, ya, jika dibandingkan dengan versi Nintendo Switch, sepertinya kualitas visual kali ini tidak begitu berbeda secara masif. Peningkatan mungkin lebih terlihat dalam hal FPS atau frame rate. Jelas dalam hal ini, PC akan lebih unggul dari platform lain, macam handheld atau konsol.

Sayangnya, Monster Hunter Rise belum akan dirilis untuk konsol sehingga kita tidak bisa membandingkan kualitas visualnya secara langsung. Bagaimana spesifikasinya? Cukup ringan. Dengan RAM 8 GB, VGA setara GT 1030, dan prosesor Core i3, game ini sudah berjalan cukup mulus di PC. Kapasitas file-nya pun bisa dibilang ramah, yakni hanya sekitar 25 GB.

Untuk sektor audio, Capcom memang setia dengan gayanya yang tampak modern dan ramai. Bukan berarti mengganggu pendengaran, ramai di sini justru bermakna positif. Jelas bahwa game ini sudah bergerak dalam koridor yang pas. Mendengarkannya melalui headset tidak akan terdengar sumbang meskipun juga tidak bisa dikatakan sangat memesona.

4. Strategi pertempuran yang lebih taktis dan beragam

Monster Hunter Rise menawarkan strategi bertempur yang lebih taktis. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)
Monster Hunter Rise menawarkan strategi bertempur yang lebih taktis. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)

Cukup berbeda dengan seri-seri sebelumnya, kali ini, pengembang menyuntikkan berbagai macam strategi bertempur yang cukup taktis dan beragam. Sebetulnya tidak banyak mekanisme yang berubah dalam game ini. Namun, penulis menemukan ada suntikan yang lebih segar. Selain tambahan elemen Wirebug, gamer akan menghadapi pertarungan dengan monster secara cepat dan intens.

Lalu, ada juga tambahan elemen yang cukup membuat adiktif di sini, yakni menunggangi monster. Hal ini sangat berguna bagi kalian yang minder dengan kemampuan musuh yang tengah dihadapi. Menunggangi monster juga akan memudahkan kita dalam mengalahkan monster-monster lainnya yang berukuran sangat besar.

Jangan lupakan misi khusus bernama Rampage Mission. Kamu ditugaskan untuk melindungi desa dari serangan banyak monster. Dalam misi ini, kita akan bergabung dengan pemain-pemain lainnya untuk bertahan di satu titik. Nah, konsep ini agak sedikit mirip dengan real time strategy (RTS) yang juga menitikberatkan dalam bertahan dari masifnya serangan musuh.

5. Tetap layak untuk dikoleksi

Pemain menunggangi monster dalam game Monster Hunter Rise. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)
Pemain menunggangi monster dalam game Monster Hunter Rise. (dok. Capcom/Monster Hunter Rise)

Hadir sebagai kelanjutan dari Monster Hunter: World, game ini sudah menjadi salah satu karya besar milik Capcom yang layak dikoleksi. Ia hadir dengan beberapa tambahan dan perubahan positif meskipun elemen utamanya masih terbilang identik. Kalau menyukai game aksi bertema monster, game yang disutradarai oleh Yasunori Ichinose ini bisa kamu beli dan mainkan.

Steam menjualnya dengan harga Rp847.999. Mungkin harga ini terbilang mahal dan menjadi salah satu kelemahan di mata gamer. Namun, dengan masifnya narasi dan gameplay yang ditawarkan, kamu akan segera lupa bahwa game ini sudah kamu beli dengan uang nyaris sejuta rupiah.

Skor 4,5/5 penulis berikan untuk Monster Hunter Rise. Ia sudah hadir lebih baik dibanding dengan seri sebelumnya. Plot, narasi, dan mekanisme permainan menjadi keunggulan yang tidak akan ditemukan pada serial Monster Hunter yang lain. Nah, semoga ulasan game kali ini dapat dijadikan pertimbangan buatmu, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dahli Anggara
EditorDahli Anggara
Follow Us