Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa RRQ Hoshi Terpuruk di MPL ID S16? Ini Alasannya!

RRQ Hoshi di MPL ID S16
RRQ Hoshi di MPL ID S16 (instagram.com/teamrrq)
Intinya sih...
  • Roster baru dianggap downgrade dan kurang solid
  • Jungler sering diganti-ganti, kurang bersinergi dengan tim
  • Eksekusi game plan kurang disiplin, komposisi draft hero buruk
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

RRQ Hoshi (RRQ) adalah tim yang jarang sekali underperform. Mereka selalu konsisten berada di posisi atas klasemen. Namun, pada MPL Indonesia Season 16 (MPL ID S16), mereka terseok-seok. Kekalahan dari Geek Fam ID (GEEK) dan EVOS Esports (EVOS) pada Minggu ke-7 Regular Season memperpanjang rantai kekalahan mereka menjadi 6 kali.

Kira-kira, apa yang menyebabkan performa Sang Raja menurun? Mungkin ada masalah internal antara pemain atau dari manajemen. Namun, selain masalah internal yang kita tidak tahu, berikut 4 alasan utama kekalahan dan penyebab RRQ Hoshi terpuruk di MPL ID S16!

1. Roster yang dianggap downgrade, chemistry solid musim lalu dibuang

roster RRQ di MPL ID S16, tanpa Dyrennn
roster RRQ di MPL ID S16, tanpa Dyrennn (instagram.com/teamrrq)

Banyak Kingdom yang mengkritik pemilihan roster RRQ pada MPL ID S16. Pasalnya, dibandingkan roster musim lalu, roster terbaru terlihat kurang berdampak. Bahkan, sering dibilang downgrade. Apalagi, roster musim lalu sudah membentuk chemistry yang solid. Kini hal tersebut harus dimulai kembali dari awal.

Salah satu yang paling disayangkan adalah pergantian Dyrennn sebagai EXP laner utama dengan Rezzz. Padahal, Rezzz belum banyak berdampak pada tim sebelumnya, yakni ONIC Esports (ONIC) dan Dewa United (DEWA). Sementara, Dyrennn adalah salah satu tulang punggung yang kerap menyelamatkan RRQ berkat manuver ajaibnya. Dyrennn tidak dimainkan meskipun RRQ mengalami lose streak, ini cukup dipertanyakan.

Untuk jungler, Zunesh sebenarnya bermain cukup baik. Namun, ia terbilang masih kurang berdampak dibandingkan Sutsujin yang terlihat lebih menguasai situasi ketika sedang under. RRQ harusnya lebih berani dalam mendatangkan pemain veteran atau pemain baru yang sedang naik daun, sih.

2. Jungler sering berganti-ganti sehingga kurang bersinergi dengan tim

Ferxiic menjadi jungler ketiga yang dibawa RRQ di MPL ID S16
Ferxiic menjadi jungler ketiga yang dibawa RRQ di MPL ID S16 (instagram.com/teamrrq)

Sebenarnya, menghadirkan 3 jungler sekaligus cukup berisiko. Pasalnya, jungler adalah pemain utama yang akan menggendong tim ketika berhasil snowball. Oleh sebab itu, jungler jarang diganti karena memang harus bersinergi dengan baik dengan rekan-rekannya. Lihat saja Kairi dari ONIC, Alberttt dari EVOS, serta Maykids dari GEEK. Mereka selalu menjadi ujung tombak kemenangan.

Nyatanya, bergantinya jungler sampai 3 kali juga tidak membuahkan hasil. Zunesh cukup baik pada pekan awal Regular Season, tapi ia digantikan oleh Sutsujin pada pertengahan. Sutsujin juga akhirnya digantikan oleh Ferxiic saat RRQ mengalami lose streak. Oleh sebab itu, meskipun ketiganya punya skill individu yang luar biasa, mereka seolah kurang bersinergi karena sering diganti-ganti.

Yang jelas terlihat adalah Ferxiic yang masuk secara mendadak pada Minggu ke-7. Ia menunjukkan kecekatan dan agresivitas yang luar biasa, tapi tidak mampu bersinergi dengan gameplay RRQ yang di bawa Rinz dan Idok. Alhasil, banyak tercipta miskomunikasi dan blunder. RRQ seharusnya lebih konsisten dengan jungler dan mencoba mengubah strategi dibandingkan kalah diganti.

3. Eksekusi game plan yang kurang disiplin dan gampang terpancing

Maykids solo kill Ferxiic yang dibairkan solo oleh RRQ
Maykids solo kill Ferxiic yang dibairkan solo oleh RRQ (youtube.com/MPL Indonesia)

Kalau kamu perhatikan, permainan RRQ belakangan ini tidak seperti saat MPL ID S15. Mereka bermain kurang rapi. Bahkan, sering blunder karena terpancing. Kita ambil contoh saat laga melawan GEEK (5/10/2025), RRQ beberapa kali terkena baiting dari Baloyskie dan Maykids. Padahal awalnya mereka unggul. Pada laga yang sama, tim RRQ juga dipancing untuk bereaksi pada team fight sementara mereka mengabaikan sang jungler, Ferxiic, yang kena solo kill dan gank beberapa kali.

Hal seperti ini sering terjadi yang mengakibatkan mereka selalu dibalikkan. RRQ sebenarnya sering sekali menang pada early game. Namun, karena permainan yang kurang disiplin, mereka kerap merosot pada mid game. Apalagi, saat terdesak, RRQ jarang sekali bisa bangkit. Itulah mengapa mereka tak bisa mengalahkan ONIC yang jago punish permainan seperti itu.

Kira-kira apa penyebabnya? Bisa jadi karena personal ke pemain lawan, miskomunikasi karena kurang kompak, atau mental mereka down pas dapat tekanan. Penggemar hanya bisa menduga-duga, sih. Pasalnya, yang tahu hanya mereka dan manajemen RRQ.

4. Komposisi draft hero yang buruk menjadi alasan RRQ kesusahan di mid game

Khezcute memimpin drafting di stage
Khezcute memimpin drafting di stage (instagram.com/teamrrq)

Banyak streamer sudah mengkritik draft dari RRQ. Bahkan, sang legenda RRQ, Lemon, juga mengkritik draft RRQ pada saat restream laga RRQ vs DEWA pada Minggu ke-5 (20/9/2025) . Ia mengatakan bahwa draft RRQ egois dan sama sekali tidak bersinergi sebagai tim. Draft RRQ lebih mementingkan performa individu. Ini baru terasa ketika team fight besar sudah diinisiasi. Draft yang bersinergi bakal menutup kekurangan dan menciptakan combo mematikan.

Pemilihan pick dan ban dari coach Khezcute memang sering dipertanyakan. Draft yang ia bawa terlalu monoton. Sekalinya bawa hero kejutan, langsung di-counter lawan dengan efektif. Apakah perlu pergantian coach atau perlu penambahan analyst baru? Masalahnya, RRQ belum pernah meraih gelar juara beberapa musim belakangan ini.

Empat alasan RRQ Hoshi terpuruk di MPL ID S16 yang dijelaskan di atas merupakan dugaan mengapa tim tersebut underperform saat ini. Bagaimana menurutmu, apakah ada alasan lainnya kenapa tim papan atas ini bisa terpuruk dan kemungkinan besar tidak lolos play-off di MPL Indonesia S16?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

Cara Bikin Project ChatGPT Jadi Konsultan Keuangan Pribadi

07 Okt 2025, 18:52 WIBTech