Fakta The Plucky Squire, Game Gabungan 2D dan 3D yang Unik 

Game petualangan aksi ini merupakan hasil kerja sama Devolver Digital selaku developer dan All Possible Futures sebagai penerbit game The Plucky Squire. Jika kamu salah satu pemain dari game Cult of the Lamb (2022) dan Katana ZERO (2019) pasti tak asing dengan developer ini. Devolver Digital merupakan salah satu developer indie terbesar di dunia yang berhasil menciptakan game indie yang berkesan.

Devolver Digital rutin menerbitkan game yang menawarkan gaya seni yang estetik dan unik. Sebelumnya, developer ini telah menerbitkan Sumerian Six (2024), The Crush House (2024), dan Anger Foot (2024). Uniknya, ketiga game tersebut dirilis dalam waktu berjarak satu bulan, lho!

The Plucky Squire memadukan konsep 2D dan 3D dengan visual yang memukau dan penuh warna. Dalam game ini, kamu akan mengendalikan karakter buku cerita bernama Jot yang menyadari bahwa dirinya hanya karakter dalam buku. Karena itu, dia memutuskan untuk keluar dari buku dan memulai petualangannya dalam dunia nyata.

Transisi antara visual 2D pada buku anak dan 3D pada dunia nyata menjadi keunggulan game ini karena menyajikan visual yang indah dan gameplay yang inovatif. Konsep visual 2D pada game ini menghidupkan para karakter melalui warna yang cerah dan desain yang menggemaskan. Penerjemahan konsep 2D ke 3D menjadikannya sebagai salah satu daya tarik game ini.

Mekanik permainan The Plucky Squire mengingatkan para pemainnya dengan game klasik waralaba The Legend of Zelda. Salah satu judulnya, The Legend of Zelda: A Link Between World (2013), memberikan kontribusi besar dalam pengembangan The Plucky Squire. Selain itu, ada pemain yang mengatakan The Plucky Squire memadukan konsep dari game It Takes Two (2021) dan Toy Story 3: The Video Game (2011).

Pengaruh dari game-game tersebut memberikan kesan nostalgia kepada para pemainnya. Hal itu dikarenakan The Plucky Squire memiliki gameplay yang tak jauh berbeda dengan The Legend of Zelda: A Link Between World. Meski begitu, keunggulan The Plucky Squire terletak pada transisi 2D ke 3D yang menarik.

Saat artikel ini ditulis, The Plucky Squire mendapat rating 84 dari 62 ulasan di situs Metacritic. Game ini mendapat predikat sangat positif dengan rating sebesar 93% dari 131 ulasan di Steam. Jika kamu merupakan salah satu penggemar The Legend of Zelda, maka harus memainkan The Plucky Squire.

Game ini dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu Rp245 ribu dan versi Deluxe Edition seharga Rp326 ribu dari diskon 15 persen di Steam. Jika ingin memainkan game ini di PS5, kamu dapat membeli The Plucky Squire seharga Rp429 ribu. Game ini juga dapat kamu mainkan di Nintendo Switch dan Xbox seri X dan S dengan harga 29.99 dolar Amerika Serikat atau Rp460 ribu.

Penulis menyarankan kepada pemain Nintendo untuk mempertimbangkan sebelum membeli The Plucky Squire. Pasalnya, game ini tidak mampu berjalan dengan 60 frame per second (FPS). Alhasil, para pemain Nintendo harus memainkan The Plucky Squire dengan 30 FPS.

Kebanyakan dari mereka memutuskan untuk memainkan The Plucky Squire di platform lain. So, apakah kalian tertarik untuk memainkan game ini? Pastikan kamu sudah mempertimbangkan segalanya dengan matang, ya!