Top 4 MSC x EWC 2025, TLPH Kampiun dan ONIC Mendominasi

- Team Liquid PH dinobatkan sebagai juara MSC 2025 setelah mengalahkan Selangor Red Giants OG Esports di final dengan skor 4–1.
- Selangor Red Giants OG Esports menjadi tim kejutan terbesar di MSC 2025 dengan tampil jauh melampaui ekspektasi dan berhasil menembus grand final.
- ONIC PH tampil kuat sepanjang turnamen dengan menekankan gaya bermain berbasis kontrol tempo dan strategi zoning, meski gagal melaju ke final.
Turnamen Mobile Legends: Bang Bang Mid Season Cup (MSC) 2025 telah resmi usai dan menjadi salah satu sorotan utama dalam gelaran Esports World Cup (EWC) di Riyadh, Arab Saudi. Sebagai bagian dari integrasi ekosistem multigame di EWC, MSC 2025 bukan hanya menghadirkan perebutan gelar juara dunia MLBB, tetapi juga memberikan Club Points yang menentukan posisi organisasi dalam klasemen umum. Kompetisi ini menjadi panggung bagi 16 tim terbaik dari seluruh dunia untuk unjuk gigi, termasuk tim-tim kuat dari Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.
Pertandingan berlangsung intens selama dua pekan, menyajikan drama, strategi kompleks, dan performa luar biasa dari para bintang MLBB global. Dari babak grup hingga grand final, berbagai kejutan terjadi—mulai dari tersingkirnya tim unggulan hingga munculnya kuda hitam dari Malaysia. Di antara persaingan yang ketat tersebut, empat tim berhasil menempati posisi puncak dan mencatatkan diri sebagai Top 4 MSC 2025. Berikut ini Top 4 MSC x EWC 2025 beserta performa masing-masing tim yang berhasil menembus papan atas turnamen prestisius ini.
1. Team Liquid PH

Team Liquid PH berhasil mencuri perhatian dunia setelah tampil luar biasa sepanjang turnamen dan akhirnya dinobatkan sebagai juara MSC 2025. Mereka sukses mengalahkan Selangor Red Giants OG Esports di final dengan skor meyakinkan 4–1. Performa mereka mencerminkan kedalaman strategi, disiplin rotasi, serta chemistry antar pemain yang terbangun kuat sejak formasi awal. Sebagai tim hasil akuisisi dari mantan skuad ECHO, mereka menggabungkan pengalaman dari turnamen dunia sebelumnya dengan pendekatan macro play yang matang.
Salah satu pilar utama kemenangan Liquid PH adalah Sanford, yang terpilih sebagai Finals MVP berkat kontribusi masifnya di EXP Lane. Dengan penggunaan hero seperti Terizla dan Lapu-Lapu, ia mencatatkan damage per minute di atas 2.500 serta KDA stabil sepanjang laga puncak. Strategi inisiasi yang ia bangun memudahkan rekan satu tim untuk mengamankan objektif besar seperti Lord dan turret. Liquid PH mengantongi USD 1 juta (setara Rp16 miliar) dan 1.000 Club Points, mempertegas supremasi Filipina di kancah MLBB dunia.
2. Selangor Red Giants OG Esports

Selangor Red Giants OG Esports menjadi tim kejutan terbesar di MSC 2025. Mewakili Malaysia, mereka tampil jauh melampaui ekspektasi dan berhasil menembus Grand Final, sebuah pencapaian yang sangat jarang diraih oleh tim dari region tersebut. Dalam perjalanan mereka ke final, SRG OG mengandalkan gameplay objektif dan eksekusi draft yang sering kali tidak tertebak oleh lawan. Rotasi cepat serta fleksibilitas pemilihan hero membuat mereka sangat sulit diprediksi di sepanjang turnamen.
Pemain seperti Yums dan Stormie memainkan peran vital dalam menjaga ritme permainan tim. Mereka beberapa kali menciptakan momen penting, termasuk pick off brilian di pertarungan semifinal melawan ONIC PH. Meskipun akhirnya harus puas sebagai runner-up, pencapaian ini menjadi penanda kebangkitan MLBB Malaysia di kancah internasional. Red Giants membawa pulang hadiah sebesar USD 500 ribu (setara Rp8,1 miliar) serta 750 Club Points, dan tentunya mendapat pengakuan sebagai salah satu kekuatan baru di Asia Tenggara.
3. ONIC PH

ONIC PH tampil kuat sepanjang turnamen dengan menekankan gaya bermain berbasis kontrol tempo dan strategi zoning. Tim asal Filipina ini dikenal sebagai salah satu penguasa rotasi early game, memaksimalkan kekuatan hero-hero pengendali map seperti Fredrinn, Pharsa, dan Claude. Meski gagal melaju ke final setelah ditumbangkan Selangor Red Giants OG Esports di semifinal, ONIC PH menunjukkan konsistensi tinggi dari fase grup hingga perebutan tempat ketiga.
Dalam Derbi ONIC melawan ONIC Esports Indonesia, ONIC PH tampil lebih unggul secara macro play dan akhirnya menang tipis 3–2. Pemain seperti Kingkong dan Kelra jadi kunci kemenangan tim, memimpin rotasi dan mengatur ritme permainan dengan sangat presisi. Meski pulang di posisi ketiga, ONIC PH tetap memperoleh USD 250 ribu (setata Rp4 miliar) dan 500 Club Points sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian mereka.
4. ONIC Esports ID

Top 4 MSC x EWC 2025 yang terakhir adalah ONIC Esports ID. Mereka jadi satu-satunya tim Indonesia yang mampu bertahan hingga empat besar. Sejak babak grup, mereka tampil menjanjikan dengan menumbangkan tim-tim tangguh seperti Mythic Seal dan Virtus Pro. Gameplay mereka mengandalkan agresivitas dari Kairi di jungle serta kestabilan Lutpiii di EXP Lane. Mereka dikenal dengan eksekusi cepat dalam melakukan snowball keunggulan dan menutup pertandingan sebelum memasuki late game.
Sayangnya, performa ONIC ID sedikit menurun di fase akhir turnamen, khususnya saat menghadapi tekanan dari ONIC PH dalam laga perebutan tempat ketiga. Meski telah unggul lebih dahulu, mereka gagal mempertahankan momentum dan harus menyerah dengan skor 2–3. Meski begitu, posisi keempat tetap menjadi pencapaian yang membanggakan di tengah persaingan ketat internasional. ONIC ID membawa pulang USD 150 ribu (Rp2,43 miliar)dan 350 Club Points untuk organisasi mereka.
MSC 2025 berhasil membuktikan bahwa dominasi MLBB kini mulai tersebar merata di Asia Tenggara. Filipina masih menjadi penguasa lewat Team Liquid PH dan ONIC PH, namun kebangkitan Malaysia lewat Selangor Red Giants OG Esports jadi fenomena yang tak bisa diabaikan. Indonesia juga tetap punya taji dengan kehadiran ONIC ID di posisi empat besar, menjaga nama bangsa tetap kompetitif di kancah dunia.
Dengan sistem Club Points yang diperhitungkan untuk klasemen keseluruhan Esports World Cup, hasil MSC kali ini juga punya pengaruh besar terhadap peluang organisasi esports dalam merebut gelar juara umum. Persaingan belum berakhir dan turnamen-turnamen mendatang akan menjadi ajang pembuktian siapa yang paling layak jadi raja MLBB dunia.