Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi meninjau ulang (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi meninjau ulang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Personalisasi onboarding dapat meningkatkan keterlibatan pengguna, seperti yang dilakukan oleh Pinterest dan Spotify.
  • Hadiah dan insentif, seperti program loyalitas dan fitur keanggotaan, efektif untuk mendorong retensi pengguna.
  • Komunikasi langsung dengan pengguna melalui notifikasi push dan pesan dalam aplikasi dapat meningkatkan retensi pengguna.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di era digital saat ini, aplikasi mobile menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah persaingan ketat, mempertahankan pengguna agar terus kembali menggunakan aplikasi adalah tantangan besar bagi pengembang. Bagaimana caranya aplikasi-aplikasi populer seperti Instagram dan Spotify tetap relevan di mata penggunanya?

Kunci keberhasilan aplikasi-aplikasi ini terletak pada penerapan taktik retensi pengguna yang efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima strategi penting yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan keterlibatan dan retensi pengguna aplikasi mobile. Dari onboarding yang dipersonalisasi hingga pemasaran yang cerdas, berikut adalah lima taktik ampuh yang dapat membantu aplikasimu tetap di depan.

1. Onboarding yang dipersonalisasi

Pebisnis (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Onboarding merupakan langkah pertama dalam perjalanan pengguna bersama aplikasimu. Pengalaman onboarding yang dipersonalisasi bisa membuat pengguna merasa terhubung sejak awal. Misalnya, Pinterest meminta pengguna memilih topik yang diminati untuk menyesuaikan tampilan beranda mereka. Langkah ini membuat pengguna merasa langsung terlibat dan nyaman dalam menggunakan aplikasi.

Aplikasi lain seperti Spotify juga memanfaatkan personalisasi di tahap onboarding. Pengguna diajak untuk memilih jenis musik yang mereka suka. Kemudian, personalisasi tersebut akan turut menentukan pembentukan playlist mereka. Dengan pengalaman onboarding yang relevan dan personal, pengguna cenderung lebih betah dan terus menggunakan aplikasi.

2. Reward dan insentif dalam aplikasi

Melihat konten (pexels.com/Gustavo Fring)

Memberikan hadiah dan insentif adalah cara efektif untuk mendorong pengguna tetap aktif. Program loyalitas seperti poin dan diskon dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Contohnya, aplikasi Starbucks menawarkan poin yang dapat ditukar dengan minuman gratis atau merchandise. Cara ini bikin pengguna lebih termotivasi untuk terus menggunakan aplikasi tersebut.

YouTube juga memberikan insentif melalui fitur keanggotaan. Para pengguna dapat mengakses konten eksklusif dengan bergabung sebagai anggota kanal tertentu. Dengan memberi nilai tambah melalui insentif, pengguna merasa dihargai dan semakin loyal terhadap aplikasi.

3. Notifikasi push dan pesan dalam aplikasi

ilustrasi melihat konten marketing (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Komunikasi langsung dengan pengguna melalui notifikasi push dan pesan dalam aplikasi adalah strategi yang ampuh untuk meningkatkan retensi. Notifikasi push, seperti yang diterapkan oleh Facebook Messenger dan Slack, memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dan responsif tanpa harus membuka aplikasi. Selain itu, aplikasi belanja seperti Amazon memanfaatkan pesan dalam aplikasi untuk memberi tahu pengguna tentang promosi terbaru. Notifikasi ini bersifat personal dan relevan dengan minat pengguna sehingga tidak hanya meningkatkan engagement, tetapi juga mendorong konversi.

4. Pembaruan fitur yang konsisten

ilustrasi membuat konten marketing (pexels.com/Startup Stock Photos)

Pengguna bisa bosan jika aplikasi tidak menawarkan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, memperbarui fitur secara rutin sangat penting untuk menjaga aplikasi tetap segar dan menarik. Pembaruan fitur juga memberi kesempatan bagi pengguna untuk lebih mengeksplorasi aplikasi dan memanfaatkan segala fungsionalitasnya. Misalnya, Instagram dan YouTube secara rutin memperbarui antarmuka pengguna mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan inovasi yang terus-menerus, aplikasi tidak hanya mempertahankan pengguna tetapi juga menarik pengguna baru.

5. Membangun komunitas dan keterlibatan pengguna

ilustrasi berinteraksi dengan audiens (pexels.com/Jack Sparrow )

Keterlibatan sosial adalah elemen penting dalam retensi pengguna. Aplikasi seperti Facebook dan Discord berhasil karena menawarkan ruang bagi pengguna untuk berinteraksi dan membangun komunitas. Pengguna merasa lebih terhubung dengan aplikasi ketika mereka bisa berinteraksi dengan pengguna lain.

Membangun komunitas dalam aplikasi juga dapat meningkatkan loyalitas. Pengguna yang merasa menjadi bagian dari komunitas akan lebih cenderung untuk terus menggunakan aplikasi tersebut. Jika kecendurangan itu sudah terbentuk, pengguna akan lebih mudah merekomendasikannya kepada orang lain.

Menerapkan taktik-taktik ini dalam strategi pengembangan aplikasi dapat membantu meningkatkan retensi pengguna dan membuat mereka terus kembali. Dengan onboarding yang dipersonalisasi, hadiah dalam aplikasi, notifikasi push, pembaruan fitur, dan pembangunan komunitas, aplikasi mobile buatan kamu akan selalu relevan di hati pengguna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team