7 Kebiasaan Unik yang Cuma Bisa Dilakukan Era Ponsel Jadul

Hal membanggakan pertama yang cuma dirasakan kamu wahai pengguna ponsel jadul adalah gonta-ganti casing. Saking gak ribetnya sistem baut di desain bodi ponsel jadul, tiap pengguna pasti bisa gonta-ganti casing sesuka hati.

Bulan Januari bisa pakai casing original, bulan Februari bisa pakai casing dengan gambar hati dan warna-warna pink. Lalu bulan Maret dan seterusnya bisa ganti pakai casing dengan tema kartun atau warna-warna yang berbeda.

Gonta-ganti casing jadi kebanggaan banget dulu, apalagi jika casing yang digunakan adalah limited edition dan gambar atau motifnya menarik banget. Sekarang kamu para pengguna smartphone mana bisa gonta-ganti casing sesuka hati, bisanya sih cuma gonta-ganti soft case saja.

Kebahagian anak era ponsel jadul itu bisa dibilang simpel banget. Bisa pakai lampu gantung atau tempel yang kelap-kelip pas ada SMS atau telepon masuk rasanya sudah bangga banget, walau ponsel yang dipakai dulu bentuknya sebesar bata.

Lampu ini dulu memang khas banget karena tiap anak hits pasti pakai ponsel ini. Hampir semua konter penjual pulsa di pinggir-pinggir jalan juga jualan lampu gantung atau tempel kelap-kelip. Sekarang, aksesori lampu model ini sudah gak ada lagi dan jarang ditemui di konter karena gak ada lagi pengguna smartphone yang mau pakai aksesori ini.

Sebelum ada kemampuan mengirim pesan bergambar di smartphone, pengguna ponsel jadul memanfaatkan layanan bernama MMS. MMS sendiri adalah sebuah standar layanan pesan telepon yang memungkinkan untuk mengirim pesan yang mengandung objek multimedia seperti gambar dan bahkan audio atau video.

Layanan MMS ini terbatas banget aksesnya dulu, karena mengirim MMS biayanya bisa dibilang mahal. Jadi, bagi pengguna ponsel jadul yang bisa kirim MMS dulunya bisa dibilang sangat hits dan tentunya membanggakan.

Sebelum ada teknologi Bluetooth yang lebih cepat dan layanan cloud, infra red jadi pilihan utama pengguna ponsel jadul untuk kirim file. Para pengguna harus saling mendekatkan bagian atas atau titik infra red satu sama lain agar file cepat terkirim.

Jangan bayangkan infra red bisa bekerja secepat Bluetooth atau seringkas saat mengirim foto via layanan cloud. Waktu untuk mengirimkan file bisa lama banget dan kadang kalau kamu kegeser dikit dari titik infra red, maka bisa jadi file gagal terkirim.

Gak seperti sekarang, kalau dulu mau bikin ringtone merdu untuk menandai panggilan masuk atau ada SMS masuk, pengguna ponsel jadul wajib membuat ringtone dari kombinasi angka dan huruf. Dengan kombinasi tertentu, ringtone merdu dari lagu band atau musisi bisa dibikin.

Nah, biar bisa bikin ringtone ini kamu juga wajib melihat majalah atau koran yang menyediakan kombinasi angka dan huruf untuk bikin ringtone. Seru banget deh!

Gak seperti smartphone yang mengandalkan layar touchscreen. Pengguna ponsel jadul dulunya dipuaskan dengan keypad fisik. Dulu jadi kebanggaan banget kalau pengguna ponsel jadul bisa mengetik tanpa melihat keypad-nya.

Semakin cepat dan gak melihat keypad maka dianggap semakin jago deh. Apalagi kalau sampai gak ada typo waktu mengetik, wih sudah pasti dianggap master deh!

Bisa dibilang biaya penggunaan pulsa ponsel jadul itu gak murah. Kirim SMS saja dihitungnya per karakter, telepon apalagi dihitungnya per detik. Oleh karena itulah, pengguna ponsel jadul dulu jago-jago menyingkat kata-kata saat kirim SMS biar biaya jauh lebih murah. Gak heran ada sebutan generasi alay saat era ponsel jadul, karena kerap menyingkat kata dan digabung dengan huruf saat kirim SMS.

Itulah tujuh hal membanggakan yang mungkin cuma bisa kamu rasakan wahai pengguna ponsel jadul. Hampir semua aktivitas di atas memang sudah gak bisa dilakukan lagi pakai smartphone, karena memang eranya sudah berubah. Namun gak ada salahnya toh, mengenang masa-masa saat berkirim pesan harus disingkat-singkat atau masa di mana mau ponsel tampil keren hanya tinggal ganti casingnya saja.