Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebook

Facebook sudah merespon secepatnya, tapi tidak cukup cepat

Kita baru saja dikejutkan dengan kabar yang mengerikan pada Jumat ini (15/3). Di negara tetangga, tepatnya Selandia Baru, terjadi penembakan massal di sebuah Masjid yang bernama Christchurch. Mengerikan dan menyedihkan, karena setidaknya 49 orang meninggal akibat serangan tersebut. Namun yang tak habis dipikir adalah sang pelaku merekam adegan tersebut dan disiarkan secara langsung, secara penuh, di Facebook.

Banyak orang bertanya-tanya: bagaimana bisa sang pelaku menyiarkan video tersebut secara live? Apakah Facebook tidak mengamati dan langsung mengambil tindakan di kala itu juga? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa penjelasan yang bisa kami dapatkan!

1. Facebook mendapatkan aktivitas live streaming yang beribu-ribu

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookmarketingland.com

Perlu diingat bahwa sekarang Facebook merupakan media sosial terbesar yang pernah ada. Berdasarkan data dari Core Datapoints Review yang diperbarui pada Hari Rabu, 30 Januari 2019, dari laporan informasi hubungan investor Facebook, pengguna per harinya bisa mencapai miliaran orang di seluruh penjuru dunia.

Itu berarti tidak sedikit pula yang melakukan kegiatan live streaming di saat yang bersamaan. Sebanyak-banyaknya pegawai Facebook, tidak mungkin mereka mengawasi seluruh kegiatan tersebut. Meskipun sudah ada penerapan Artificial Intelligence (AI) untuk membantu mereka, tapi juga masih belum bisa mencakup keseluruhan pengguna yang sangat banyak jumlahnya, hingga mencapai sekitar 1,5 miliar akun/pengguna aktif per harinya.

2. Sebuah live streaming baru dapat lebih segera ditindaklanjuti setelah ada laporan, walaupun berbagai siaran yang sedang berlangsung juga diawasi

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookoutlookindia.com

Karena itu demi tetap menjaga kenyamanan pengguna, pihak Facebook pun mengajak user untuk melaporkan video, gambar, atau bahkan live streaming yang dirasa tidak layak di-posting. Jika terdapat gambar macam itu, orang-orang yang melihat bisa melaporkannya dengan memilih opsi report atau laporkan.

3. Dan tentu saja laporan itu baru bisa direspon setelah beberapa waktu

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookodt.co.nz

Laporan tersebut akan masuk dalam notifikasi para moderator dan layaknya alarm, sistem akan mengingatkan notifikasi tersebut tiap lima menit untuk dicek apakah ada perkembangan atau tidak. Inilah saat di mana moderator konten Facebook bekerja.

Baca Juga: [BREAKING] Penembakan di Selandia Baru, 49 Orang Tewas

4. Moderator memiliki pilihan dalam merespon laporan tersebut, tergantung konten yang mereka lihat

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookthelocal.de

Setidaknya ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi. Yang pertama, moderator akan mengabaikan laporan tersebut jika dirasa tidak cocok dengan apa yang dilaporkan dan konten posting-an tersebut masih tidak menyalahi aturan.

Kedua, Facebook menghapus langsung live streaming tersebut. Atau yang ketiga, Facebook akan melakukan penelitian terlebih dahulu untuk menilai apakah konten tersebut memiliki sangkut paut dengan terorisme. Jika dirasa iya, pihak Facebook akan langsung melaporkannya ke pihak berwenang.

5. Untuk kasus terorisme, moderator diharuskan bisa menjelaskan kronologi secara lebih detil sesuai pertanyaan default yang diberikan

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookbusinessinsider.in

Saat menghadapi konten yang memiliki potensi menuju kasus terorisme, moderator diharuskan mengisi sejumlah pertanyaan yang menjelaskan tentang konten offensive tersebut, seperti: apa yang terjadi hingga pengguna dinilai melakukan aksi terorisme? Kapankah pengguna mengatakan atau melakukan tindakannya tersebut, sebelum terjadi sesuatu yang mengerikan? Siapakah yang diancam? Apakah pengguna menunjukkan penggunaan senjata di video? Apa yang ada di sekeliling pengguna; mobilkah?

Baru dari situ, moderator bisa memberikan label terhadap stream-nya. Entah itu mengganggu, sensitif, dewasa dan lain sebagainya. Untuk kasus penembakan ini, moderator konten Facebook memasukkannya dalam kategori “Bukti potensi perlakuan keji terhadap orang atau hewan.” Terdapat pula label “Adanya gambar atau suara senjata api atau lainnya.”

6. Facebook bukan tidak ingin mencegahnya, namun mereka perlu mengikuti prosedur yang cukup panjang karena harus verifikasi

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookxconomy.com

Kesulitan moderator Facebook datang karena diharuskan mengamati sekaligus memastikan apakah yang mereka laporkan benar-benar sesuai. Transisi antara stream yang tidak melanggar menjadi melanggar sangatlah cepat dan mereka harus memastikan semuanya.

Karena itulah dalam kasus mudahnya seseorang melakukan live streaming hal yang kejam (dalam kasus ini adalah penembakan), kenyataannya bukanlah perusahaan media sosial yang tidak bergerak menghalangi hal tersebut, melainkan sulitnya untuk mengawasi seluruh siaran langsung tersebut.

7. Kasus lambatnya respon macam ini sudah disadari oleh Facebook dan karenanya mereka terus berusaha mengembangkan sistemnya

Alasan Penembakan Masjid Christchurch Bisa Disiarkan Live di Facebookassociationsnow.com

Bukan hanya kasus mengerikan macam ini yang pernah didapatkan oleh Facebook. Ada pula kasus live streaming bunuh diri serta yang lain, dan untuk merespon hal itu, Facebook berusaha meningkatkan sistem pengawasannya.

Kami pernah melihat video melukai diri sendiri tersiar secara online dan kami sadar kami tidak punya akses yang responsif terhadap tempat yang mampu mengatasi hal tersebut. Karena itu sekarang kami sudah membangun perangkat otomatis yang membantu kami mencapai hal tersebut,” ujar Neil Potts, public policy director Facebook dalam penjelasannya terhadap Motherboard, dikutip dari motherboard.vice.com.

Itulah alasan mengapa pelaku penembakan masjid di Selandia Baru bisa melakukan siaran langsung di Facebook. Karena itu jangan menyalahkan Facebook lantaran hal ini. Jika ingin lebih baik, kita sebagai pengguna juga harus responsif terkait masalah-masalah seperti ini. Semoga tidak ada lagi kejadian mengerikan seperti ini ya!

Baca Juga: [BREAKING] 5 Fakta soal Penembakan di Masjid Selandia Baru

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya