Bos ChatGPT Sambangi Indonesia, Bicara Teknologi dan Regulasi AI

AI tak bebas bias dan perlu diregulasi secara global

Kepopuleran ChatGPT yang dirilis November 2022 silam melambungkan nama OpenAI selaku perusahaan di baliknya. Inovasi teknologi AI yang dihadirkan oleh OpenAI membuka potensi dan kepopuleran Generative AI. Tak heran jika kemudian Microsoft kemudian menambah nominal investasi ke OpenAI dan mengintegrasikan teknologi GPT ke Bing.

Pada hari Rabu (14/6/2023) kemarin, bos OpenAI, Sam Altman, datang mengunjungi Indonesia. Dalam kunjungannya tersebut, Sam Altman berbicara banyak mengenai AI dan masa depan AI di dunia.

Kemajuan teknologi tak bisa dibendung

Bos ChatGPT Sambangi Indonesia, Bicara Teknologi dan Regulasi AIilustrasi ChatGPT (unsplash.com/Jonathan Kemper)

Bicara ChatGPT tentu tak bisa lepas dengan kekhawatiran tentang penyalahgunaannya. Salah satu kekhawatiran yang muncul datang dari dunia pendidikan di mana sudah banyak kasus teknologi tersebut digunakan oleh siswa untuk mengerjakan tugas mereka.

Menanggapi fenomena tersebut, Sam Altman berpendapat bahwa kemajuan teknologi memang tak bisa dibendung. Ia membandingkan teknologi Generative AI dengan kalkulator. Dulu saat kalkulator awal muncul dan populer, banyak yang memandang negatif. Pun demikian pula dengan saat awal kemunculan Google. Kala itu ada kekhawatiran bahwa semua orang bisa mencari informasi apa pun hanya dengan Google.

Namun, saat ini kita sudah belajar untuk berdampingan dengan keduanya karena memang kemajuan teknologi tak bisa dibendung begitu saja. "Ini adalah bagaimana umat manusia ber-progres," ujar Altman.

Baca Juga: OpenAI Disebut Beri Peringatan ke Microsoft Terkait Integrasi GPT-4

Regulasi itu perlu

Bos ChatGPT Sambangi Indonesia, Bicara Teknologi dan Regulasi AISam Altman, salah satu pendiri OpenAI dan pencipta ChatGPT (ycombinator.com)

Banyak kekhawatiran muncul terkait penyalahgunaan ChatGPT atau teknologi AI lainnya. Untuk itu Sam Altman menegaskan bahwa regulasi itu perlu. Ia juga mengatakan bahwa tak ada "tools" yang benar-benar bebas dari bias, termasuk ChatGPT buatan OpenAI.

"Saya pikir tidak akan pernah ada dua orang yang benar-benar setuju bahwa suatu sistem itu bebas dari bias. Itu agaknya tidak mungkin," ujar Altman.

Untuk itu bos OpenAI tersebut menekankan perlunya konsensus global untuk membuat regulasi terkait teknologi AI. Regulasi tersebut yang nantinya akan memastikan pengguna tetap aman dan terhindar dari berbagai risiko yang ada.

Hal tersebut juga senada dengan ucapan Elon Musk terkait teknologi AI. Pemilik Twitter tersebut termasuk dalam ribuan orang yang menandatangani surat terbuka untuk menunda penelitian AI yang tergesa-gesa dan membuat regulasi terkait AI.

Pasti akan ada perpindahan pekerjaan

Bos ChatGPT Sambangi Indonesia, Bicara Teknologi dan Regulasi AIUnsplash/ Levart_Photographer

Sam Altman juga memberi tanggapan mengenai isu pekerjaan yang mungkin akan tergantikan oleh AI. Altman mengatakan bahwa hal tersebut sangat mungkin terjadi. Namun ia juga menegaskan bahwa manusia harus terus bergerak.

"Pasti akan ada perpindahan pekerjaan," ujar Altman.

Ia mengatakan bahwa kehadiran teknologi baru pasti akan membawa perubahan, termasuk dalam hal pekerjaan. Mau itu ChatGPT atau teknologi lain, manusia akan terus bergerak maju dan memunculkan pekerjaan baru yang lebih baik di masa depan.

Baca Juga: Profil Sam Altman, CEO OpenAI dan Pencipta ChatGPT

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya