ChatGPT Dipuji Luwes Berkomunikasi, Apakah Google Bisa Melawan?

Google sendiri sudah merajai teknologi selama 20 tahun lebih

Nama ChatGPT saat ini tengah naik daun. Pasalnya kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh OpenAI tersebut memang memiliki keluwesan dalam hal berkomunikasi. Ia bisa memahami komunikasi dengan manusia dan membalasnya dengan cukup luwes. Karena keluwesan tersebut, banyak pihak yang menyebut bahwa kecerdasan buatan tersebut akan bisa menggantikan Google!

Menanggapi hal tersebut, Google ternyata tak tinggal diam. Mereka tengah mempersiapkan diri menghadapi ChatGPT dan OpenAI.

Siapkan rencana untuk menanggapi ancaman ChatGPT

ChatGPT Dipuji Luwes Berkomunikasi, Apakah Google Bisa Melawan?ilustrasi chat dengan ChatGPT (dok. OpenAI)

Melansir The New York Times, pihak Google tak tinggal diam menanggapi ancaman ChatGPT. Baru-baru ini CEO Google, Sundar Pichai, melakukan rotasi serta perombakan tim pada beberapa divisi di Google untuk menanggapi kepopuleran ChatGPT. Belum ada informasi rinci mengenai divisi apa dan berapa orang yang terdampak. Namun Pichai diketahui sudah memberikan tugas kepada beberapa orang di Google demi mengantisipasi perusahaan seperti ChatGPT dan OpenAI.

Google juga sudah memberikan "peringatan" kepada tim internal atas kepopuleran ChatGPT beberapa waktu belakangan, seperti yang dilaporkan oleh Business Insider.

Penggunaan AI dalam produk Google

Sejatinya Google sendiri sudah sejak lama mengimplementasikan AI ke dalam produk mereka. Dalam Google I/O yang digelar Mei 2022 kemarin, Sundar Pichai mengatakan bahwa AI telah membantu meningkatkan kualitas produk-produk Google yang bertujuan untuk membantu kehidupan semua orang. 

Produk-produk seperti Google Search, Google Translate, Google Lens, hingga Google FloodHub mengimplementasikan kecerdasan buatan dalam produk mereka. Artinya, Google bukan berarti tak punya pengalaman dan produk yang menggunakan AI.

Urusan Chatbot, Google sudah punya LaMDA

CNBC memberitakan bahwa dalam all-hands meeting yang diadakan Google, muncul satu pertanyaan dari pegawai Google tentang ChatGPT. Ia mempertanyakan apakah viralnya ChatGPT adalah sebuah peluang yang terlewatkan bagi Google? Mengingat Google sejatinya memiliki produk chatbot-nya sendiri yang bernama LaMDA.

CEO Google, Sundar Pichai, kemudian menjawab bahwa memang Google dengan LaMDA punya kapasitas untuk bersaing dengan ChatGPT. Namun perusahaan sebesar Google memang harus jauh lebih berhati-hati. Publik menaruh ekspektasi tinggi terhadap setiap produk Google. Tak boleh ada celah sedikit pun di sana. Berbeda dengan startup atau perusahaan lain yang masih dimaklumi.

Google juga masih harus memikirkan bagaimana agar produk rilisan mereka tak memiliki bias terhadap suatu suku, ras, agama, dan lain sebagainya. CEO OpenAI, Sam Altman, sendiri juga mengakui bahwa ChatGPT masih memiliki beberapa limitasi atau kekurangan. Termasuk dari segi informasi yang diberikan. 

Menghadapi ancaman ChatGPT dan OpenAI, Google sendiri mengumumkan bahwa pada 2023 mereka akan merilis banyak produk baru. Namun Sundar Pichai sendiri menegaskan bahwa mereka akan lebih berani namun tetap bertanggung jawab atas semua produk yang dirilis.

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya