Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Galaxy Tech Forum 2025 (dok. Samsung Indonesia)

Intinya sih...

  • Sesi bertajuk “The Next Vision of AI: Ambient Intelligence” membawa konsep kecerdasan kontekstual yang bisa memahami, memprediksi, dan bekerja diam-diam di balik layar untuk membantu tanpa diminta.

  • “The Next Chapter of Health: Scaling Prevention and Connected Care” membahas bagaimana teknologi Samsung, termasuk wearable dan platform digital health, bisa menjadi solusi konkret dalam ekosistem layanan kesehatan modern.

  • Samsung menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem teknologi yang canggih, adaptif, dan etis untuk memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal

Pernah gak kamu membayangkan punya perangkat yang gak cuma bisa disuruh, tapi juga bisa ngerti kamu? Di era AI seperti sekarang, hal tersebut sepertinya bukan lagi angan-angan. Perangkat pintar kini gak cuma jadi alat bantu, tapi mulai berperan sebagai mitra yang memahami konteks, bereaksi lebih cepat, dan bahkan ikut menjaga kesehatan kamu secara aktif. Konsep inilah yang jadi benang merah dalam Galaxy Tech Forum 2025, acara tahunan Samsung yang digelar setelah peluncuran Galaxy Z Series terbaru.

Berlokasi di Brooklyn, New York, forum ini menghadirkan dua sesi panel utama yang membahas tentang kecerdasan buatan dan inovasi di bidang kesehatan. Suasananya bukan cuma futuristik, tapi juga cukup ngena dengan kehidupan sehari-hari. Dari cara kita berkomunikasi, bekerja, hingga merawat diri, Galaxy AI jadi pengingat bahwa masa depan teknologi mobile sedang bergerak ke arah yang lebih manusiawi dan terhubung secara emosional.

Ambient Intelligence jadi topik yang menarik

Galaxy Tech Forum 2025 (dok. Samsung Indonesia)

Sesi bertajuk “The Next Vision of AI: Ambient Intelligence” membawa kita menyelami konsep kecerdasan kontekstual. Bukan sekadar kecerdasan buatan yang merespons perintah, ambient intelligence adalah AI yang bisa memahami, memprediksi, bahkan bekerja diam-diam di balik layar untuk membantu kita tanpa harus diminta.

Jisun Park dari Samsung Electronics menekankan bahwa Galaxy AI telah digunakan oleh lebih dari 70 persen pengguna Galaxy S25 sejak Januari 2025. Target Samsung cukup ambisius: membawa AI ke 400 juta perangkat hingga akhir tahun ini. Menurut survei yang dilakukan bersama firma riset Symmetry, 60 persen pengguna menginginkan smartphone yang bisa memahami kebiasaan mereka dan memberi bantuan sebelum mereka memintanya.

Hal ini juga diamini oleh Mindy Brooks dari Google. Lewat Gemini, Google mengembangkan AI multimodal yang tidak hanya merespons, tetapi memahami konteks dari teks, suara, hingga visual. Menariknya, Gemini kini terintegrasi erat dengan perangkat Galaxy berkat kolaborasi strategis Samsung-Google.

Sementara itu, Qualcomm yang diwakili Dr. Vinesh Sukumar mengingatkan pentingnya privasi dan keamanan dalam pengembangan AI. Ia menyebut, “Privasi, performa, dan personalisasi bukanlah pilihan. Ketiganya wajib berjalan bersama.”

Transformasi dunia kesehatan dengan hadirnya wearables

Tak kalah menarik adaah sesi yang bertajuk “The Next Chapter of Health: Scaling Prevention and Connected Care” membahas bagaimana teknologi Samsung, termasuk wearable dan platform digital health, bisa menjadi solusi konkret dalam ekosistem layanan kesehatan modern.

Moderator Dr. Hon Pak dari Samsung memaparkan tantangan besar di sektor kesehatan saat ini: data yang tersebar, pasien yang menginginkan layanan lebih personal, dan tenaga medis yang kewalahan. Untuk itu, Samsung pun mengakuisisi Xealth—platform digital yang sudah terhubung ke lebih dari 500 rumah sakit di AS.

Mike McSherry dari Xealth menjelaskan bahwa ke depannya, perangkat seperti smartwatch atau Galaxy Ring bisa menggantikan alat kesehatan tradisional seperti oksimeter dan pengukur tekanan darah. Data dari wearable akan langsung terintegrasi ke sistem rumah sakit untuk memudahkan diagnosis dan perawatan pasien.

Dr. Rasu Shrestha dari Advocate Health menambahkan bahwa sistem kesehatan masa depan butuh kolaborasi nyata antarindustri. Ia menyambut baik kerja sama dengan Samsung dan Xealth, karena menciptakan ekosistem yang terbuka dan terkurasi adalah kunci untuk menjawab tantangan jangka panjang.

Hadirkan ekosistem yang mendukung

Melalui forum ini, Samsung menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga adaptif dan etis. Mulai dari integrasi on-device AI lewat Knox Matrix, hingga kemampuan SmartThings untuk mendukung pemantauan kesehatan jarak jauh, semuanya diarahkan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan maksimal bagi pengguna.

Dengan Galaxy Tech Forum 2025, Samsung mengatakan bahwa pihaknya ingin membuktikan bahwa masa depan bukanlah sekadar tentang teknologi baru, tetapi juga tentang bagaimana teknologi itu bisa membuat hidup kita lebih sehat, lebih mudah, dan lebih manusiawi.

Editorial Team