TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Workshop Musik Digital: Proses Membuat Lagu Bisa Menjadi Lebih Mudah

Diselenggarakan oleh MyAmerica Surabaya dan Musicology

IDN Times/Abraham Herdyanto

Surabaya, IDN Times - Konten kreatif ala digital sedang digandrungi oleh anak muda. Tidak hanya oleh mereka yang ada di Indonesia saja, tetapi begitu juga dengan dunia internasional, termasuk di Amerika.

Melihat adanya kesamaan fenomena ini, MyAmerica Surabaya pun bekerja sama dengan Musicology membuat workshop yang sekiranya bisa meningkatkan kreativitas anak muda di ranah musik dan dunia digital itu.

Bertopik musik digital, workshop dari MyAmerica Surabaya dan Musicology ini diselenggarakan di Konsulat Jenderal Amerika Serikat pada Jumat ini (21/2). Dari 50 peserta undangan, diperkirakan ada 30 partisipan yang datang dan memenuhi ruangan. Berikut ini adalah situasi dari acara di sore hari tersebut.

1. Workshop ini memperkenalkan para pesertanya bagaimana cara membuat musik secara digital

IDN Times/Abraham Herdyanto

Bagi mereka yang tidak tahu acara apakah ini, workshop yang berlangsung dari pukul dua siang sampai lima sore ini sepenuhnya membahas bagaimana penggarapan musik lewat metode digital. Hans Dimas Satria dari Musicology memimpin kelas dan mengenalkan berbagai alat serta software yang mendukung proses pembuatan secara digital. Ada soundcard, keyboard, software bernama FL Studio dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kamu Musisi? Cek 10 Aplikasi Pembuat Musik Terbaik untuk Android Ini!

2. Diselenggarakan sebagai bagian dari program MyAmerica Surabaya

IDN Times/Abraham Herdyanto

Workshop musik digital ini bisa terselenggara karena merupakan bagian dari program MyAmerica Surabaya. Divisi Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika atau yang biasa disingkat STEAM ini membuat workshop tersebut dengan harapan bisa menjadi ruang berbagai ilmu dan budaya. Lebih-lebih workshop ini sesuai dengan tiga topik yang dipegang oleh STEAM: teknologi, teknik dan seni.

Ada hubungan yang kuat antara Amerika dan Indonesia dalam hal kerja sama. Untuk di sisi STEAM, Amerika memiliki sisi cutting edge dan kami ingin menunjukkan teknologi kami tersebut untuk memperkuat hubungan ini. Dengan menggabungkan tiga elemen STEAM di workshop ini: teknologi, inovasi sains, dan kreativitas seni; kami melihat adanya keindahan yang bisa dimunculkan kepada orang-orang. Itu menjadi dasar hadirnya workshop ini,” ujar Angie Mizeur selaku public affairs officer Konjen Amerika. 

3. Mempelajari proses digital memudahkan seseorang membuat karya musik

IDN Times/Abraham Herdyanto

Di dalam workshop itu, Hans menunjukkan bagaimana praktisnya menggunakan teknologi digital untuk membuat suatu lagu. Dia memperdengarkan kepada para peserta bagaimana musik digital bisa membuat beragam suara, termasuk suara gitar hingga gendang.

Mereka yang tidak bisa bermain gitar pun bisa bermain gitar dengan mudah lewat teknologi digital ini,” ujarnya dalam sesi itu.

4. Namun itu membutuhkan waktu karena membuat lagu via digital tidak segampang yang dikira

IDN Times/Abraham Herdyanto

Hans pun mendemonstrasikan bagaimana sampling suara dan ketukan itu bisa membuat orang susah membedakan mana musik yang dibuat secara analog dengan yang dibuat secara digital. Hanya saja menyelesaikan satu lagu itu tidak akan mudah, terlebih jika bukan seseorang yang benar-benar mencemplung atau baru di ranah musik. Alasannya mudah: permasalahan bahasa

Kesulitan awal mereka yang baru belajar proses digital sebenarnya adalah bahasa musik. Bahasanya itu bahasa numerik. Ada bar, ada ketukan, ada birama. Sebenarnya lebih gampang, cuman pemahaman bahasa yang berbeda yang membuat susah. Apalagi kalau bukan orang musik,” terang pria yang banyak menghabiskan waktunya di Musicology Records tersebut.

Baca Juga: 7 Perangkat untuk Buat Musik dari Rumah, seperti Billie Eilish

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya