Beberapa langkah Twitter akhir-akhir ini memang kontroversial. Dengan melarang aplikasi pihak ketiga, Tech Crunch memperingatkan bahwa beberapa developer mungkin akan meninggalkan produk mereka atau memasang harga untuk para penggunanya.
Ribuan developer menggunakan API Twitter untuk mengecek fenomena di Twitter, seperti hate speech hingga perundungan daring. Bahkan, tidak sedikit universitas mengandalkan Twitter untuk mempelajari perilaku manusia di berbagai negara. Oleh sebab itu, kebijakan API Twitter bisa mengganggu usaha mencegah misinformasi di Twitter.
Dari awal, Twitter dan developer pihak ketiga memang memiliki hubungan tarik-ulur, tetapi saling menguntungkan. Sementara developer pihak ketiga membawa fitur dan produk barunya ke Twitter, sang burung biru melakukan bagiannya dengan cara menyediakan akses ke API.
Bahkan, Februari 2022, Twitter sempat memperkenalkan program Twitter Toolbox untuk "berdamai" dengan para developer agar mereka bisa memperkaya Twitter dengan berbagai fitur dan mempromosikannya di sana. Namun, sejak Musk mengambil alih, program tersebut sudah tiada dan langkah API Twitter? Musk memang tidak mau rugi.