TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kasus Serangan Malware Paling Merugikan Sepanjang Masa

Mulai dari menyerang rumah sakit hingga fasilitas nuklir

ilustrasi serangan malware (asurion.com)

Malware merupakan program jahat yang dirancang untuk menginfeksi komputer atau perangkat sejenisnya. Tujuan malware dibuat umumnya untuk menghasilkan uang, mencuri informasi rahasia atau hanya sekedar untuk kesenangan semata. Dalam beberapa dekade terakhir sendiri, ada cukup banyak aksi serangan malware yang sangat meresahkan dan merugikan sejumlah pihak.

Beberapa diantaranya bahkan tidak hanya dalam bentuk spyware dengan tujuan untuk mengakses data korban, namun juga ransomware yang bertujuan untuk memeras finansial korban dengan meminta uang tebusan. Berikut 7 kasus serangan malware paling merugikan sepanjang masa.

1. Emotet, Trojan

ilustrasi Emotet (avira.com)

Pada awal tahun ini, penegak hukum dan pihak otoritas kehakiman di seluruh dunia sempat diganggu dengan apa yang disebut sebagai malware paling berbahaya di dunia – Emotet. Pertama kali terdeteksi pada tahun 2014, Emotet merupakan malware yang menargetkan bank dan institusi kesehatan.

Emotet jadi makin terkenal ketika pada tahun 2018, ia menginfeksi rumah sakit Fürstenfeldbruck di Jerman yang membuat 450 komputer terpaksa dimatikan. Emotet menyebar via Outlook, di mana malware berjenis trojan ini akan mengirim email phising berisi dokumen Word ke kontak korban, yang membuatnya tampak seolah-olah dikirim dari sumber yang terpercaya.

2. WannaCry, Ransomware

ilustrasi WannaCry (rand.org)

Pada Mei tahun 2017, WannaCry menghebohkan dunia dengan menyerang komputer yang menjalankan sistem operasi Windows. Diperkirakan menjangkit sekitar 300 ribu komputer, serangan WannaCry terbilang kontroversial. Pihak dibalik serangan ini diduga menggunakan EternalBlue – exploit milik Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat alias NSA yang dicuri pada tahun 2016 dan dibocorkan oleh grup yang disebut The Shadow Broker.

Ketika menginfeksi, WannaCry akan mengenkripsi file korban yang ada di dalam komputer, membuat mereka tidak dapat menggunakan ataupun mengaksesnya. Jika ingin file tersebut didekripsi atau bisa kembali diakses, korban harus membayar uang tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 7 Penyebab HP Rentan Terserang Malware

3. Petya, Ransomware

ilustrasi Petya (thedailybeast.com)

Tak lama setelah WannaCry menggemparkan dunia, hal yang serupa terjadi beberapa bulan kemudian di mana malware bernama Petya menyebar cepat layaknya api dan membuat perangkat yang terjangkit jadi tidak dapat digunakan. Petya menggunakan exploit yang sama seperti WannaCry untuk menginfeksi perangkat korban lewat phising melalui email.

Petya sebenarnya muncul pertama kali pada tahun 2016 namun baru terkenal satu tahun setelahnya, pasca menargetkan bank dan institusi lainnya di Ukraina dan juga Rusia. Malware yang satu ini menyerang Master Boot Record (MBR) untuk “mengunci” file korban dan meminta tebusan via Bitcoin jika ingin file yang terjangkit dipulihkan.

4. Stuxnet, Worm

ilustrasi Stuxnet (techrepublic.com)

Salah satu serangan malware paling canggih dan kontroversial sepanjang masa adalah Stuxnet, yang dilaporkan menyerang fasilitas nuklir di Iran. Menurut laporan dari NY Times, Stuxnet merupakan malware berjenis worm hasil kerja sama Intelijen Israel dan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat atau NSA.

Stuxnet awalnya dirancang untuk menargetkan Programmable Logic Controllers (PLCs) yang digunakan untuk mengotomatiskan proses elektromekanik dari sebuah mesin. Meski Stuxnet dilaporkan telah “kedaluwarsa” sejak tahun 2012, sejak saat itu, malware lain dengan karateristik serupa terus muncul dan menciptakan kekacauan di tempat lain.

5. Zeus, Trojan

ilustrasi Zeus (avataracloud.com)

Zeus atau yang juga dikenal sebagai Zbot, merupakan malware berjenis trojan yang ditemukan pada tahun 2007 pasca serangan siber yang terjadia pada Departemen Transportasi Amerika Serikat. Zeus menggunakan beberapa metode untuk mencuri informasi penting. Pada tahun 2009, Zeus dilaporkan menjebol lebih dari 74 ribu akun termasuk perbankan, pemerintah dan perusahaan swasta seperti Bank of America, NASA, Monster.com, Oracle, Cisco dan Amazon.

Di tahun yang sama, Zeus juga disebut menginfeksi lebih dari 3,6 juta komputer di Amerika. Zeus saat ini mungkin telah mati, namun beberapa malware anyar yang dibuat berdasarkan source code-nya saat ini masih banyak yang hidup.

6. Storm Worm, Trojan

ilustrasi Storm Worm (popularmechanics.com)

Ketika badai hebat melanda Eropa pada tahun 2007, ribuan pengguna menerima email yang menyamar sebagai informasi perihal cuaca. Email tersebut kemudian diketahui merupakan malware berjenis trojan bernama Storm Worm, yang menjangkit lebih dari 1 juta komputer di Eropa dan Amerika.

Storm Worm mengkombinasikan beberapa “lapisan serangan” yang ketika menginfeksi, bakal secara otomatis mengunduh file ke komputer korban. File tersebut nantinya digunakan untuk mencuri data sensitif milik korban, mengirim email spam untuk menyebarkannya ke lebih banyak komputer dan meluncurkan serangan DDoS. Setelah diselidiki, Storm Worm ternyata berasal dari Rusia.

Baca Juga: 7 Antivirus Terbaik untuk Laptop, Proteksi dari Malware

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya