TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta IP Address dan Hubungannya dengan VPN, Ini Penjelasannya!

Berselancar di internet juga butuh jaminan keamanan

ilustrasi menggunakan internet melalui laptop (unsplash.com/Thought Catalog)

Internet sudah menjadi sebuah sarana wajib untuk menopang kehidupan manusia. Setidaknya, dengan akses dan jaringan internet, sebagian besar pekerjaan manusia yang ada pada era modern ini bisa lebih dimudahkan. Nah, salah satu elemen penting yang ada di saluran internet adalah IP address.

Jadi, sebetulnya apa yang dimaksud IP address itu? Bagaimana VPN dapat menyembunyikannya? Apa ketika orang lain mengetahui IP address kita, itu bisa meningkatkan risiko pembobolan data? Well, simak deretan fakta IP address dan hubungannya dengan VPN berikut. Disimak, ya!

1. Sejarah penggunaan IP address

ilustrasi sambungan internet ke berbagai jaringan di perangkat elektronik (commons.wikimedia.org/Gregordy)

Bicara soal sejarah penggunaan IP address, kita juga harus paham tentang bagaimana awal mula internet digunakan. Pada mulanya, hubungan antarjaringan komputer diciptakan hanya untuk menunjang keperluan militer Amerika Serikat. Saat itu, Defence Advanced Research Projects Agency (DARPA)—dibentuk pada 1958—telah menggagas dan membuat sebuah jaringan komunikasi khusus yang dapat dipakai oleh sekelompok komputer.

Melalui DARPA inilah jaringan internet sederhana muncul. Sistem dan teknologi DARPA diadopsi oleh berbagai pihak dan akhirnya digunakan bukan hanya di kalangan militer. Dilansir University System of Georgia, sistem yang dibuat oleh DARPA berkembang menjadi pembentukan Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET). Nah, melalui ARPANET inilah, jaringan internet umum mulai dikenalkan ke publik.

Puncaknya, 1 Januari 1983 dianggap sebagai hari lahir resmi internet umum. Karena internet sudah tidak eksklusif lagi, ia membutuhkan suatu aturan baru yang mampu menunjang sistem yang lebih modern. Ya, di sinilah IP address—saat itu masih berupa TCP sederhana—muncul sebagai bagian dari jaringan internet umum.

Baca Juga: 5 Cara Setting VPN di PC atau Laptop, Bisa Tanpa Aplikasi

2. Jadi, sebetulnya apa itu IP address?

ilustrasi menggunakan komputer untuk berkomunikasi dengan dunia maya (unsplash.com/Firos nv)

Secara sederhana, IP address diartikan sebagai identitas unik yang ada di setiap perangkat elektronik yang terhubung dengan jaringan internet, seperti dijelaskan dalam laman Network World. Jadi, ketika kamu menggunakan perangkat yang tersambung dengan jaringan internet, di perangkat itulah terdapat IP address sebagai tanda khusus yang dapat diidentifikasi dengan bahasa universal.

Biasanya, IP address memiliki beberapa bilangan atau digit angka, misalnya 121.122.123.124 (hanya ilustrasi). Tiap baris angka mengidentifikasikan informasi berupa alamat protokol. Kalau dianalogikan, ini mirip dengan alamat rumah yang terdiri dari nama jalan, nomor rumah, nomor RT, kelurahan, kota, dan provinsi. Bedanya, dalam IP address terpampang deretan bilangan biner 32-bit sampai 128-bit.

Tanpa IP address, kita tidak bisa berkomunikasi dan terhubung ke jaringan internet. Hal ini mirip ketika kita memberikan alamat rumah yang salah, paket pos atau kiriman apa pun juga tidak akan sampai di tempat tujuan. Lalu, kenapa IP address menggunakan angka biner? Itu karena bilangan biner sudah menjadi bahasa universal bagi jaringan internet dan sistem komputasi.

3. Jenis IP address

ilustrasi sambungan LAN (unsplash.com/Jordan Harrison)

Ada beberapa jenis IP address yang umum digunakan dalam jaringan internet. Mereka memiliki fungsi, keunggulan, dan kelemahan masing-masing. Secara garis besar, ada dua macam IP address berdasarkan versinya:

  1. IPv4 merupakan IP address yang memiliki rangkaian bilangan biner sebanyak 32-bit. Sistem ini sudah banyak digunakan secara luas karena mekanismenya masih cukup sederhana.
  2. IPv6 adalah IP address pengganti IPv4 dan saat ini sudah banyak diaplikasikan di seluruh dunia. Bedanya adalah pada panjang dan ukuran biner yang mencapai 128-bit. Bahkan, IP Address jenis ini juga mengombinasikan angka dan huruf (A—F) sebagai penunjang sistem yang lebih aman dan fleksibel.

Selain dua jenis IP address di atas, ada juga beberapa tipe atau model IP address berkaitan dengan akses dan kapasitas jaringan:

  1. Private IP address: alamat IP yang biasanya digunakan pada jaringan lokal dan privat, misalnya Bluetooth dan LAN. Berkenaan dengan aksesnya, jaringan ini merupakan golongan privat yang hanya dipakai terbatas dan tidak melibatkan internet.
  2. Public IP address: layanan yang diberikan oleh vendor penyedia layanan internet (ISP). Cara kerjanya merupakan lawan dari private IP address dan biasanya akses dikontrol oleh vendor yang bersangkutan.
  3. Static IP address: sebuah rangkaian alamat IP yang bersifat tetap dan biasanya dipakai oleh perusahaan besar dalam menjalankan aktivitas daringnya. Karena alamatnya selalu sama (tetap), sistem ini agak rawan dengan pembajakan, kecuali jika sudah dibekali dengan keamanan tingkat tinggi. Namun, keunggulannya adalah kualitas jaringan dan akses yang cepat (stabil).
  4. Dynamic IP address: ini adalah alamat IP yang paling banyak digunakan, termasuk layanan internet rumahan (dengan iuran bulanan). Angkanya selalu berubah-ubah, bisa tiap jam, hari, atau ketika router dimatikan. Karena alamatnya selalu berubah, sistem ini terbilang lebih aman dari serangan peretas. Namun, kelemahannya adalah kualitas jaringan dan koneksi yang lebih lambat karena tidak stabil.

Lalu, dari mana kita tahu jenis IP address yang tengah digunakan? Kamu bisa masuk ke Windows, tik cmd, dan tekan Enter. Setelah itu, tulis ipconfig di jendela cmd.exe yang sudah terbuka di layar. Bisa juga kamu cek dengan cara mematikan dan menghidupkan ulang router di tempatmu. Jika alamat IP berubah, berarti IP address yang tengah kamu pakai adalah jenis dinamis.

4. IP address bisa saja disalahgunakan oleh peretas

ilustrasi membajak jaringan internet (unsplash.com/Kevin Ku)

Static IP address biasanya lebih mudah dijadikan sasaran bagi orang tak bertanggung jawab. Itu sebabnya, memberikan sistem keamanan tingkat tinggi pada IP Address ini sangat dianjurkan. Lalu, bagaimana dengan dynamic IP address? Biasanya, jenis alamat IP dinamis ini masih dinilai lebih aman.

Hal ini berkaitan dengan sistem kerja yang mengubah deretan angka menjadi acak secara berkala. Dengan berubahnya angka IP address, alamat dengan angka yang baru akan menjadi alamat yang valid berikutnya. Hanya saja, peretas tetap bisa mengetahui alamat asli (kota dan provinsi) melalui angka IP address yang terekspos ke publik. Namun, setidaknya, orang usil tidak akan bisa meretas IP address karena angkanya selalu berubah-ubah.

Jangan salah, orang lain sebetulnya bisa dengan mudah untuk mengetahui alamat IP kita saat sedang daring. Beruntungnya, melacak dan meretas melalui IP address sangat sulit dilakukan, bahkan hampir tidak dimungkinkan, seperti diungkap laman What is My IP. Pihak yang mengetahui alamat tempat tinggal kita hanyalah penyedia layanan internet (ISP) melalui akun berlangganan kita.

Baca Juga: Daftar 7 VPN Gratis Terbaik untuk Digunakan di iPhone

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya