TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Aman Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga

Jangan asal menginstal aplikasi

Unsplash/ Andy Makely

Aplikasi pihak ketiga merupakan produk khusus yang dikembangkan untuk digunakan sebagai sumber terbuka atau sebagai produk komersial. Aplikasi pihak ketiga semakin populer di kalangan organisasi dan individu karena membantu menyelesaikan tugas dengan lebih mudah.

Sayangnya, aplikasi pihak ketiga adalah tautan paling rentan bagi peretas yang ingin mengeksploitasi perangkat lunak. Untuk membantumu menghindari bahaya, di sini kita akan membahas apa saja tips aman menggunakan aplikasi pihak ketiga.

1. Gunakan verifikasi dua langkah

ilustrasi kode OTP (unsplash.com/freestocks)

Sangat disarankan untuk menggunakan autentikasi dua faktor atau verifikasi dua langkah jika memungkinkan. Tindakan ini menambah lapisan keamanan lain ke akun apa pun, termasuk aplikasi pihak ketiga.

Dengan verifikasi dua langkah, saat kamu mencoba masuk, kamu akan diminta memasukkan kode keamanan yang dikirim melalui pesan teks ke HP atau email. Lapisan ganda ini mempersulit penyerang luar untuk mendapatkan akses ke akunmu.

2. Instal anti-malware

ilustrasi anti-malware (unsplash.com/Ed Hardie)

Anti-malware seperti Avast, AVG, dan Kaspersky adalah program perangkat lunak bagus yang mendeteksi perangkat yang terinfeksi malware dan menentukan sifat ancaman dan potensi risikonya. Semua pengguna aplikasi pihak ketiga harus menginstal anti-malware karena menawarkan lapisan perlindungan ekstra untuk mencegah potensi penipuan.

Meskipun perangkat lunak anti-malware dapat bertindak sebagai tindakan pertahanan yang baik, tapi terkadang ini tidak cukup. Ini harus didukung dengan penggunaan aplikasi secara bijak dan alat keamanan lainnya.

Baca Juga: 5 Aplikasi HP Bisa Menggantikan Aplikasi Laptop, Praktis dan Simple

3. Selalu perbarui semua aplikasi

ilustrasi aplikasi-aplikasi mobile (pixabay.com/JESHOOTS-com)

Semua aplikasi harus diperbarui segera setelah versi baru tersedia. Masalah keamanan dapat muncul kapan saja. Kendati pengembang biasanya sangat pandai memperbaikinya, perbaikan tersebut hanya akan berfungsi setelah kamu memperbarui aplikasi. 

Agar kamu tidak lalai memperbarui aplikasi, kamu bisa mengubah pengaturan untuk pembaruan otomatis. Dengan demikian, kapan pun ada pembaruan, aplikasi akan ter-update secara otomatis selama ada jaringan internet.

4. Perbarui ekstensi browser

ilustrasi browser Mozilla Firefox (pixabay.com/Gerd Altmann)

Ekstensi browser juga memiliki potensi masalah keamanan dan privasi. Pastikan kamu mengetahui apa yang dilakukan ekstensi peramban apa pun dan keamanannya sebelum kamu menginstalnya.

Yang tak kalah penting, perbarui semua ekstensi peramban yang kamu gunakan. Nonaktifkan semua yang tidak kamu gunakan secara teratur.

5. Jangan abaikan peringatan

ilustrasi MacBook Pro (pexels.com/Pixabay)

Jika ada peringatan dari sistem operasi atau browser web bahwa aplikasi atau ekstensi yang kamu gunakan perlu diperbarui atau mungkin tidak aman, jangan abaikan. Baca peringatan, lalu periksa apakah aman untuk melanjutkan instalasi.

Jika kamu memilih untuk melanjutkan dan menginstal aplikasi dari pengembang yang tidak dikenal, teliti terlebih dahulu aplikasi tersebut. Pastikan bahwa itu adalah aplikasi yang ingin kamu unduh dan lakukan pencarian online seputar laporan masalah keamanan aplikasi tersebut.

6. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik

ilustrasi indikator sinyal Wi-Fi pada HP (pexels.com/cottonbro)

Menggunakan jaringan Wi-Fi publik memang nyaman, tetapi tidak sepenuhnya aman. Jika kamu terhubung dengan Wi-Fi publik dan bertukar informasi, itu mungkin rentan terhadap peretasan berbahaya. 

Lindungi informasi saat menggunakan sumber Wi-Fi terbuka dengan memastikan bahwa kamu mengirim informasi hanya ke situs yang sepenuhnya dienkripsi. Juga, hindari penggunaan aplikasi seluler yang memerlukan informasi pribadi atau keuangan. 

Baca Juga: 10 Aplikasi Sadap Whatsapp, Bisa Lacak Chat dan Telepon

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya