TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Teknologi Pengenal Wajah yang Sering Memicu Kontroversi

Banyak keuntungan dan kerugian yang dimilikinya

Berbagai sumber

Teknologi pengenal wajah atau facial recognition adalah salah satu temuan yang sering menimbulkan kontroversi. Banyak yang menentangnya karena teknologi ini akan menginvasi privasi setiap manusia. Ini karena nantinya wajah kita akan masuk ke database. Potensi penyalahgunaannya akan semakin besar.

Namun tidak sedikit juga yang mendukungnya karena banyak kemudahan yang akan didapatkan. Banyak ahli yang mengatakan bahwa teknologi ini bisa membantu kinerja berbagai profesi di masa depan. 

Sebenarnya sudah sejauh mana teknologi ini berkembang? Apa dampak potensial yang akan dibawanya? Simak penjelasan berikut ini!

1. Biasanya digunakan sebagai password dan sistem absensi karyawan perusahaan

livemint.com

Pengenal wajah adalah teknologi yang bisa mengidentifikasi dan memverifikasi identitas seseorang menggunakan wajahnya. Pada umumnya teknologi ini digunakan sebagai password komputer atau handphone serta sistem absensi di beberapa perusahaan. Namun semakin majunya teknologi membuat kegunaannya semakin beragam.

2. Pengenal wajah didasarkan pada kecerdasan buatan biometrik

wehaacdn.com

Kecerdasan buatan biometrik adalah teknologi yang dirancang untuk mengukur, menganalisis, dan merekam karakteristik fisik manusia. Ia memiliki kemampuan identifikasi yang kuat. Ini kecerdasan buatan yang juga dipakai dalam pengenal sidik jari.

Pada teknologi pengenal wajah, identifikasi dilakukan dengan menganalisis pola tekstur dan bentuk wajah orang yang bersangkutan. Semua fitur wajah akan direkam, termasuk tahi lalat, bekas luka, dan lain-lain.

3. Wajah kita akan masuk ke dalam database

e3.365dm.com

Sistem pengenal wajah bisa mengidentifikasi seseorang hanya dari gambar digital atau bahkan cuplikan video. Ini karena saat kita terdaftar dalam mesin, detail wajah kita akan masuk ke dalam database.

Mesin akan membandingkan fitur wajah kita dengan semua data yang ia miliki. Database tersebut juga meliputi informasi pribadi kita.

Baca Juga: 8 Cara Terbaik Menjaga Privasi di Media Sosial, Cocok untuk Milenial

4. Sudah banyak perusahaan yang mengembangkan teknologi ini

sciencealert.com

Google, Apple, Facebook, Amazon, dan Microsoft adalah perusahaan yang paling terdepan dalam mengembangkan pengenal wajah. Semua raksasa web berlomba-lomba untuk membuat sistem yang lebih canggih. 

Dilansir dari Gemalto, Facebook memiliki DeepFace dengan akurasi sebesar 97,35 persen. Kamu bisa membuktikannya melalui tag foto di Facebook. Ia bisa tahu siapa saja yang ada di foto yang kamu unggah. Google tidak mau kalah dengan mengembangkan FaceNet yang diklaim 100 persen akurat dalam mendeteksi wajah. 

5. Dapat mendeteksi kesehatan manusia

chinadaily.com.cn

Peneliti dari Macquarie University Australia memanfaatkan teknologi pengenal wajah untuk mendeteksi kesehatan. Mereka mengklaim bahwa wajah bisa menunjukkan berbagai kondisi kesehatan fisiologis.

Misalnya untuk mendeteksi tanda vital seperti tekanan darah, menganalisis adakah penyakit genetik yang diderita, dan melacak penggunaan obat dengan lebih akurat. Di masa depan, teknologi ini akan lebih canggih lagi.

6. Pengenal wajah dapat digunakan untuk membantu polisi menangkap pelaku kriminal

youtube.com

Salah satu manfaat teknologi pengenal wajah yang paling utama adalah untuk membantu kerja kepolisian. Kini mereka bisa menangkap pelaku kriminal lebih mudah menggunakan MORIS (Mobile Offender Recognition and Identification System). 

Ia adalah alat pendeteksi wajah yang terpasang pada iPhone dan dibekali dengan database semua pelaku kriminal. Polisi cukup mengambil foto dari orang yang mencurigakan. Sistem kemudian akan membandingkannya dengan database.

7. Teknologi ini akan menguntungkan untuk marketing produk

aldryn-media.com

Perusahaan besar akan menggunakan pengenal wajah untuk memahami perilaku konsumennya. Bagaimana caranya?

Mereka memasang kamera di gerai, menangkap wajah dari konsumennya kemudian mencari informasi pribadinya di media sosial. Berbekal informasi tersebut, staf penjualan akan memperbaiki produknya agar sesuai dengan preferensi konsumen. 

Baca Juga: Mengenal Deepfake, Teknologi Ngeri yang Digunakan untuk Membuat Hoaks!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya