TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Spyware Pegasus, Peretas WhatsApp Asal Israel yang Berbahaya 

Spyware inilah yang diduga meretas WA Jeff Bezos, bos Amazon

kasperskydaily.com

Istilah spyware bukanlah hal yang umum untuk dibicarakan. Namun akhir-akhir ini, spyware bernama Pegasus tengah ramai menjadi perbincangan di masyarakat. Kabarnya, malware mata-mata ini dapat digunakan untuk meretas aplikasi chatting WhatsApp.

Pegasus dikembangkan oleh NSO Group yang berasal dari Israel. Melansir Deccan Herald, spyware tersebut berhasil menembus 1.400 smartphone yang tersebar di 20 negara. Namun seberapa berbahayanya spyware Pegasus ini? Bagaimana mereka melakukan aksinya? Simak berikut ini!

1. Apa itu spyware Pegasus?

mymobileindia.com

Pertama, mari mengenal apa itu spyware. Dilansir dari BBC.co.uk, ini merupakan software yang biasa digunakan untuk mencuri informasi rahasia, seperti username dan password untuk akun bank, email, media sosial, dan game online. 

Pegasus pertama kali ditemukan di handphone miliki Ahmed Mansoor, seorang aktivis HAM asal Uni Emirat Arab. Ia mendapatkan link yang mencurigakan melalui SMS kemudian ia melaporkannya pada Citizen Lab, laboratorium teknologi di Toronto, Kanada. 

Sedikit berbeda dengan spyware lainnya, Pegasus didesain untuk meretas WhatsApp. Sejumlah informasi yang ingin didapatkannya adalah riwayat chatting, browsing, riwayat telepon, email, lokasi, dan lain-lain.

2. Bagaimana Pegasus bekerja?

deccanherald.com

Sebenarnya belum ada yang bisa menjelaskan secara detail bagaimana spyware ini meretas korbannya. Namun menurut Kapersky Lab, mereka menggunakan cara rooting untuk masuk ke dalam ponsel. 

Korban mungkin saja mendapatkan link aneh yang dikirim melalui email atau SMS. Namun baru-baru ini, Pegasus sudah tak melakukan cara tersebut karena mudah untuk ketahuan. Mereka kini bisa masuk ke handphone tanpa diketahui sama sekali.

Ketika ia telah terpasang, maka sang hacker pun memegang kontrol sepenuhnya terhadap handphone korban. Ia bisa melihat riwayat chat di WhatsApp, mendengarkan panggilan masuk dan keluar, screenshot layar, dan bahkan mengecek histori browser.

Baca Juga: Antisipasi Serangan Malware WannaCry dengan 6 Cara Ini

3. WhatsApp yang terenkripsi pun bisa diaksesnya

financialexpress.com

Seperti yang kita tahu, chat di WhatsApp bersifat encrypted atau terenkripsi. Artinya, seharusnya tidak ada orang yang bisa mengakses chat tersebut kecuali kita sendiri. Bahkan pihak WhatsApp pun tidak dapat melihatnya. 

Namun nyatanya, Pegasus dapat memanfaatkan celah yang ada di sana untuk masuk dan memantau chat para korbannya. Kapersky Lab juga mengatakan bahwa spyware tersebut mampu merekam audio dan mencuri pesan. 

4. Pegasus sulit untuk dideteksi karena bisa menghancurkan dirinya sendiri

techpulse.be

Spyware yang satu ini kabarnya sangat sulit untuk dideteksi aktivitasnya. Ia sangat pandai menyembunyikan diri sehingga pengguna handphone tidak tahu bahwa mereka sedang diretas.

Selain itu, Kapersky Lab mengatakan bahwa salah satu keunggulan Pegasus adalah ia dapat ‘bunuh diri’. Maksudnya, spyware ini akan menghancurkan diri sendiri secara otomatis ketika ia masuk ke handphone yang bukan menjadi targetnya. 

5. Menargetkan tokoh masyarakat

vox.com

Pegasus kabarnya tidak menargetkan sembarang orang. Dilansir dari Business Insider, mereka lebih sering menyasar tokoh masyarakat. Contohnya jurnalis, pengacara, diplomat, aktivis, hingga pejabat pemerintah. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan bagi mereka meretas akun orang-orang biasa. 

Pegasus diduga pernah meretas handphone sejumlah orang terkenal. Contohnya, Jamal Khashoggi jurnalis asal Arab Saudi yang dibunuh pada 2018 lalu. Kemudian ada pula Ahmed Mansoor hingga yang terbaru adalah Jeff Bezos, sang bos Amazon.

Selain itu, semua perangkat bisa dibilang berpotensi untuk diretas oleh Pegasus. Bahkan iOS yang dikenal tahan terhadap malware sekalipun. Maka dari itu, semua orang harus waspada terhadapnya. 

Baca Juga: 10 Tanda Komputermu Diserang oleh Virus atau Malware, Ketahui Segera

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya