3 Alasan Mengapa Mengembangkan Website Itu Sulit, Gak Sehari Jadi?

Desain dan pemrograman website itu rumit dan harus teliti 

Pada era digital kini, memiliki kehadiran online menjadi semakin penting bagi bisnis dan individu. Website telah menjadi platform utama untuk berinteraksi dengan pelanggan, menyampaikan informasi, dan menjalankan operasi bisnis. Meskipun punya manfaat jelas dari memiliki sebuah situs, mengembangkannya ternyata tidak semudah yang terlihat.

Mengembangkan sebuah situs web membutuhkan banyak upaya, pengetahuan, dan keterampilan. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang kompleks, termasuk perencanaan, desain, pengembangan, dan peluncuran. Selain itu, ada juga faktor-faktor teknis yang perlu dipertimbangkan, seperti pemilihan teknologi yang tepat, pengaturan hosting, keamanan, dan pengoptimalan untuk mesin pencari.

Banyak orang tak sadar bahwa pengembangan situs itu sangat kompleks. Tidak hanya tampilannya saja yang harus terlihat rapi, tetapi kenyamanan pengguna ketika mengoperasikannya juga jadi salah satu faktor krusial yang perlu dipertimbangkan. Apa saja faktor yang memengaruhi alasan mengembangkan website itu sulit?

1. Minimal mempelajari tiga bahasa pemrograman, seperti HTML, CSS, dan JavaScript

3 Alasan Mengapa Mengembangkan Website Itu Sulit, Gak Sehari Jadi?ilustrasi pengembangan website (pexels.com/Christina Morillo)

Bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript umumnya digunakan untuk pengembangan frontend. Memahami dan menguasai ketiga bahasa pemrograman ini secara bersamaan dapat menjadi tugas yang rumit, terutama bagi pemula. Masing-masing bahasa memiliki sintaks dan konsep berbeda yang memerlukan waktu dan usaha untuk mempelajarinya dengan baik.

Bagi banyak orang, memelajari paragraf, HTML, CSS, dan JavaScript adalah memelajari hal-hal yang sepenuhnya baru. Konsep-konsep seperti struktur halaman web, styling, dan pemrograman bisa menjadi tantangan bagi pemula. Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi transisi dari cara berpikir yang lebih linier menjadi pemikiran yang lebih abstrak.

Meskipun HTML dan CSS tergolong relatif mudah dipelajari jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman seperti JavaScript, kompleksitas yang tersaji dapat meningkat seiring dengan pemahaman yang lebih mendalam. CSS memiliki banyak properti dan konsep berbeda, sementara JavaScript memungkinkan pengembangan aplikasi situs yang lebih interaktif dan kompleks. Menguasai semua aspek ini membutuhkan waktu dan pengalaman.

Baca Juga: Scala Vs. Python, Mana Bahasa Pemrograman yang Lebih Efektif?

2. Optimasi website dalam rangka meningkatkan performa demi kenyamanan pengguna

3 Alasan Mengapa Mengembangkan Website Itu Sulit, Gak Sehari Jadi?ilustrasi pengembangan website (pexels.com/Christina Morillo)

Optimasi performa website melibatkan analisis yang cermat dan pemecahan masalah yang efektif. Situs yang lambat dapat mengakibatkan pengalaman pengguna yang buruk, penurunan peringkat di mesin pencari, dan tingkat konversi yang rendah. Untuk mengoptimalkan performa, perlu menganalisis faktor-faktor seperti kecepatan muat halaman, penggunaan sumber daya (seperti gambar dan video), caching, kompresi data, dan masih banyak lagi. Memahami dan menerapkan strategi optimasi yang tepat membutuhkan pengetahuan mendalam tentang teknik-teknik ini.

Kesesuaian dengan berbagai perangkat dan platform menjadi tantangan lain. Website harus diakses dengan baik di berbagai perangkat seperti komputer, tablet, dan smartphone dengan berbagai ukuran layar. Perlu dilakukan uji coba lintas perangkat dan pengoptimalan responsif untuk memastikan konsistensi tampilan dan fungsi di semua platform.

3. Pemilihan hosting, FTP, dan SSL sangat menyita waktu dan butuh penilaian tepat

3 Alasan Mengapa Mengembangkan Website Itu Sulit, Gak Sehari Jadi?ilustrasi pengembangan website (pexels.com/Christina Morillo)

Mengembangkan situs web bisa menjadi tugas yang sulit, terutama jika kamu mempertimbangkan beberapa faktor seperti pemilihan hosting, FTP, dan SSL. Ketiga hal ini memainkan peran penting dalam menjaga keberhasilan dan keamanan sebuah situs web. Pemilihan hosting yang tepat sangat penting dalam mengembangkan situs. Berbagai faktor, seperti kecepatan, keandalan, skalabilitas, dan dukungan teknis harus dipertimbangkan. Hosting yang tidak dapat diandalkan atau memiliki keterbatasan fitur mungkin menyebabkan gangguan dan kerugian bagi pengguna situs. Selain itu, pemilihan hosting juga berkaitan dengan kecepatan akses dan waktu muat yang memengaruhi pengalaman pengguna.

FTP (File Transfer Protocol) adalah metode yang umum digunakan untuk mentransfer file antara komputer lokal dan server hosting. Meski FTP relatif sederhana untuk digunakan, masalah seperti kesalahan koneksi, kesalahan transfer file, dan konfigurasi yang tidak tepat menyulitkan pengembangan web itu sendiri. Selain itu, mengelola file dan folder secara efisien melalui FTP juga membutuhkan pemahaman tentang struktur direktori dan hak akses.

SSL (Secure Sockets Layer) atau protokol keamanan lapisan soket merupakan teknologi enkripsi yang diterapkan untuk melindungi komunikasi antara pengguna dan situs. Menggunakan SSL sangat penting untuk menjaga privasi dan keamanan data pengguna, terutama saat mengirimkan informasi sensitif, seperti data pribadi atau informasi keuangan. Namun, mengonfigurasi SSL dan memeroleh sertifikat SSL yang valid dapat menjadi proses yang rumit dan memakan waktu.

Pembuatan dan pengembangan website merupakan dua hal yang berbeda. Kamu bisa membuat situs secara gratis dengan mudah dan cepat, bahkan tanpa memiliki kemampuan khusus dalam pemrograman. Beda halnya dengan mengembangkan website. Kamu perlu menyelesaikan banyak tantangan kompleks untuk memaksimalkan pengalaman pengguna ketika menggunakan situs itu sendiri. 

Baca Juga: 5 Perbedaan Front End Developer dan Back End Developer

Andri Yanto Photo Verified Writer Andri Yanto

Hi, Bro!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya