ilustrasi teknologi biometrik menggunakan layar virtual untuk memindai sidik jari (freepik.com/rawpixel.com)
Ada dua jenis biometrik yang biasa digunakan. Berikut penjelasan detail mengenai jenis-jenisnya.
1. Biometrik fisiologis
Biometrik ini berdasarkan ciri-ciri fisik tubuh seseorang yang bersifat unik dan tetap sepanjang hidupnya. Berikut beberapa contohnya:
Setiap orang memiliki pola sidik jari berbeda, bahkan anak kembar identik sekalipun. Teknologi ini paling sering digunakan di smartphone dan sistem absensi.
Sistem ini mengenali struktur tulang wajah, jarak antar mata, bentuk hidung, dan kontur lainnya. Biasanya ini digunakan dalam fitur Face ID atau CCTV canggih.
Retina dan iris memiliki pola pembuluh darah dan warna yang sangat khas. Penggunaannya dinilai sangat akurat. Tak heran, jika teknologi ini sering dipakai pada sistem keamanan tingkat tinggi, misalnya di boarding gate bandara atau fasilitas militer.
Teknologi ini memindai dimensi tangan dan jari. Penggunaannya biasanya di pintu akses suatu tempat atau lingkungan kerja khusus.
Ini adalah bentuk biometrik paling akurat dan banyak digunakan dalam dunia forensik. Namun, proses pengambilan dan pencocokannya memakan waktu dan biaya besar.
2. Biometrik perilaku
Biometrik ini mengenali pola kebiasaan atau perilaku seseorang yang sulit ditiru oleh orang lain. Meski bersifat lebih fleksibel, teknologi ini tetap kuat dalam mengidentifikasi identitas seseorang. Adapun bentuknya berupa beberapa hal berikut:
Sistem mengenali nada, intonasi, dan cara seseorang mengucapkan kata. Metode ini cocok digunakan dalam layanan pelanggan atau asisten virtual.
Setiap orang punya cara jalan unik berdasarkan postur tubuh dan langkah kaki. Teknologi ini bisa dipakai untuk keamanan tanpa kontak fisik langsung.
Cara mengetik, mulai dari kecepatan, tekanan tombol, dan jeda antar huruf juga bisa jadi identitas digital yang unik, lho. Biasanya metode ini digunakan untuk pendeteksian penipuan online.