IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja Online

#IMS2019 Seberapa sering kamu belanja online?

Jakarta, IDN Times - Millennial menentukan wajah Indonesia ke depan. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2018, dari total populasi Indonesia sebesar 265 juta jiwa, millennial Indonesia atau penduduk berusia 20 sampai 35 tahun berjumlah 63 juta jiwa.

Besarnya jumlah penduduk millennial saat ini menjadi tantangan dan peluang bagi Indonesia. Kuncinya adalah memahami perilaku millennial dan mendorong mereka agar menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia. 

IDN Times meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019 untuk memotret pola perilaku, sikap, dan minta millennieal Indonesia. Salah satunya, tentang perilaku millennial dalam hal konsumsi internet dan kebiasaan online. Khususnya, kebiasaan mereka dalam mendapatkan informasi terkini, mengantisipasi risiko fear of missing out (FOMO). 

Kali ini topik yang akan dibahas adalah “pola kebiasaan belanja secara online” di kalangan millennieal. Berikut ini beberapa ulasan lengkap hasil surveinya!

1. Kebanyakan millennial akan mencari informasi barang atau layanan di internet dulu, barulah berani melakukan transaksi

IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja Onlinepymnts.com

Adanya internet dan kemudahan penggunaannya telah membawa perubahan dari sisi kebiasaan konsumen dalam berbelanja. Dulu sebelum ada internet, konsumen membutuhkan upaya cukup besar untuk mengetahui fitur suatu produk. Orang harus datang ke berbagai outlet untuk membanding-bandingkan fitur produk.

Namun dengan adanya internet, pencarian informasi suatu produk menjadi mudah. Tinggal membuka smartphone kemudian mencari produk yang diinginkan.

Millennial menyatakan bahwa mereka mencari informasi suatu produk melalui internet sebelum membeli produk tersebut. Perilaku ini terutama pada junior millennial, yang mencapai 57,6 persen. Hal ini mereka lakukan untuk merasa lebih aman dalam melakukan transaksi.

2. Pengalaman buruk tidak menyebabkan millennial kapok untuk terus belanja online

IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja Onlinemarketwatch.com

Dari hasil studi kualitatif juga ditemukan, meskipun millennial pernah mendapatkan kekecewaan ketika berbelanja online, mereka tidak kapok untuk tetap berbelanja online. Mereka akan merekomendasikan untuk membeli produk tidak pada toko atau agen online yang mengecewakan tersebut dan mencoba penjual online lainnya.

Pengalaman berbelanja online pertama membuat millennial melakukan transaksi serupa selanjutnya. Hal ini tentu menjadi perhatian ekstra bagi para pebisnis dalam menjaga kualitas produk dan pelayanannya kepada customer millennial.

Meskipun doyan belanja di toko online, sebagian millennial masih belum bisa percaya pada transaksi online. Terutama jika transaksi tersebut untuk pembelian barang yang berukuran atau berbahan khusus.

Masih banyak millennial yang memilih untuk mencoba atau memegang produk secara langsung agar merasa aman dan nyaman sebelum membeli. Sehingga, jenis transaksi paling banyak dilakukan oleh millennial adalah cash on delivery (cod).

3. Millennial adalah konsumen yang rewel sehingga banyak hal jadi pertimbangan sebelum belanja

IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja OnlineIDN Times/Sukma Shakti

Harga menjadi informasi yang paling banyak dicari oleh millennial via internet. Sebanyak 59,7 persen millennial berusaha mencari tahu perbandingan harga secara online sebelum melakukan pembelian produk. Baik millennial senior maupun junior, sama-sama mengutamakan pencarian harga sebagai informasi utama di internet sebelum melakukan transaksi.

Tidak hanya informasi perbandingan harga yang berusaha dicari millennial secara online sebelum berbelanja. Ada sejumlah informasi lain yang diperlukan millennial sebelum melakukan transaksi.

Informasi-informasi itu di antaranya, fitur yang dimiliki produk, program promosi yang berlangsung, serta kepuasan pembeli sebelumnya melalui rating, komentar, atau testimoni. Selain itu mereka juga memeriksa soal tempat penjualannya, kualitas produknya, dan segala pengetahuan pendukung tentang produk tersebut.

Yang unik, ada perbedaan perlaku antara millennial senior dan junior dalam hal pengetahuan tambahan tentang produk yang ingin mereka beli, misalnya informasi sejarah produk, produk tersebut buatan siapa atau negara mana.

Millenial junior tampak tidak tertarik dengan informasi semacam itu, sedangkan millennial senior, meskipun tidak banyak, tertarik dengan pengetahuan tambahan yang dimiliki oleh produk incaran mereka.

Dari berbagai hal yang penting dan tidak bagi millennial itu, kita tahu bahwa proses pembelian produk saja bisa membawa mereka pada pertimbangan yang kompleks. Banyaknya informasi yang dicari, menunjukkan bahwa millennial sangat detail dan teliti sebelum melakukan pembelian produk. Mereka tipe konsumen yang suka pilih-pilih alis "rewel" dibandingkan konsumen dari generasi lain.

4. Promosi dan diskon efektif menarik minat belanja millennial

IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja Onlineessentials.co.za

Pembelian online tidak bisa dilepaskan dari millennial. Mereka adalah segmen terbesar dari e-commerce. Selain mereka telah teredukasi secara alamiah, saat ini mereka juga merupakan generasi muda yang sudah masuk di dunia kerja.

Berbagai promosi dan program diskon yang dilakukan oleh mayoritas e-commerce terbukti mampu meningkatkan penjualan dari para millennial yang memang mengincarnya.

5. Millenial memiliki platform langganan belanja online yang mereka percaya berdasarkan faktor-faktor pencarian produk yang telah disebutkan

IMR 2019: Begini Kebiasaan Millennial saat Belanja OnlineIDN Times/Sukma Shakti

Temuan riset menunjukkan bahwa selama 6 bulan terakhir, millennial yang melakukan pembelian produk secara online, mayoritas melakukan pembelian di Lazada. Prosentasenya mencapai 23,5 persen, jauh diatas Shopee (10,6 persen) dan Tokopedia (9,9 persen). Artinya saat ini Lazada menjadi pilihan utama millennial ketika melakukan pembelian via online.

Daftar e-commerce yang paling sering digunakan untuk membeli oleh millennial membuktikan bahwa reputasi sangat penting bagi pertimbangan mereka. Baik itu millennial senior maupun junior memiliki preferensi e-commerce yang sama, tidak ada perbedaan signifikan. Salah satu pembeda yang paling terasa adalah Zalora, yang jauh lebih banyak dipilih oleh millennial senior daripada junior.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. 

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center. 

Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 persen.

Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Anata Siregar
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya